Category: Opini

Gerakan Buru Cerdas (GBC) lewat PendidikanOleh : RP. Andre Buarlele, MSC.,

Tulisan bagus tentang Kunjungan Mgr. Inno ke Pulau Buru Cinta itu bukan lagi kata-kataJustru hidup dalam hati kamiPerjumpaan selalu membawa keyakinanKami tidak ada sendirian. Gereja punya keberpihakanUntuk umat yg sederhana dan kecilJalan becek dan berlumpur, bukit dan lembah, sungai dilewati utk bertemu dengan kawan domba Kebahagiaan tidak perlu dicariKebahagiaan justru berjumpa dan tinggal di hati

GERAKAN “SATU CINTA 1000 SENYUM” DARI MGR. INNO, USKUP AMBOINA DI PULAU BURU( Tgl 6 – 11 Juli 2022 )

” Bapa Uskup, babtislah anak-anak kami menjadi Katolik, tapi tolong sekolahkan mereka demi masa depan kami umatmu di Pulau Buru.” Ungkapan polos dari masyarakat yang belum beragama ini terus mengiang di telinga dan terpatri di hatiku sejak kunjungan perdanaku sebelum tahbisan Uskup di Pulau Buru. Maka beberapa hari lalu saya kembali lagi ke Pulau Buru

SIAPAKAH SESAMAKU?

Renungan hari Minggu Biasa XV Pertengahan tahun lalu, ketika saya masih bertugas di Paroki Wabar, kecamatan Wuarlabobar, saya mencari bantuan sarana tangkap dan budidaya rumput laut untuk beberapa nelayan Muslim di Kecamatan Wuarlabobar yang mengeluh tidak pernah mendapat bantuan. Dan setelah beberapa hari menyerahkan paket bantuan tali dan 5 unit mesin ketinting, beberapa umatku (Katolik)

KOMUNITAS HATI KUDUS YESUS(Lukas 15:3-7)

Di zaman Yesus, ada cukup banyak orang Farisi dan ahli Taurat yang mengecam pergaulan dengan orang berdosa. Alih-alih menyibukan diri menyelamatkan orang berdosa, orang Farisi dan ahli Taurat mengajak banyak pihak dan kalangan untuk tidak ambil pusing dengan mereka. Nasib orang yang tersesat itu sudah selayaknya harus susah, disisihkan, dijauhi, layak dicibir, atau bahkan tak

Nabi Palsu (Matius 7:15-20)

Kepada kita, sejak dibaptis, dianugerahi Allah untuk mengambil bagian di dalam satu martabat mesianik. Itulah menjadi nabi. Kwalitas menjadi nabi, pertama-tama menemui Allah dan menaruh telinga yang tajam untuk mendengar apa kata Allah. Dulu Allah ditemui di atas gunung tapi sekarang di dalam kontemplasi. Artinya, tak dibatasi dimana hal itu dibuat atau terjadi. Bahkan termasuk

Makna HR Tubuh dan Darah Kristus(Luk. 9:11b-17)

Kamu harus memberi mereka makan! Perintah Yesus ini punya dua arti sekaligus untuk kita Gereja saat ini. Yang pertama, penuhi kebutuhan rohani umat dengan Ekaristi. Yang kedua, penuhi kebutuhan jasmani umat dengan memberi makan. Dengan dua makna itu, pertama, Gereja diminta supaya mengadakan Ekaristi di tempat mana ia ada. Gereja tanpa Ekaristi melalaikan amanat agung

Iman butuh mutilasi…???(Matius 5:27-32)

Radikalitas iman tidak perlu mutilasi. Tiada maksud Yesus mengatakan kepada kita, bila mata mencelakakan kita, sebaiknya mata itu dicungkil dan dibuang dalam artian yang sesungguhnya. Begitu juga bila tangan melakukan hal yang sama, maka tangan itu dipotong dan dibuang saja. Lalu apa maksud Yesus sebenarnya? Makna dasar kata-kata itu adalah Yesus meminta kita supaya sedapat

Kemendesakan Mempersiapkan Warga Gereja yang berselancar bebas dalam Media Sosial(1-2 inspirasi etis dokumen Gereja dan Internet)

Kalau rumah sosialitas, tempat kita hidup di masa kini disebut sebagai masyarakat informatif, maka pilar utamanya tak lain adalah internet. Ia hadir sebagai temuan mutakhir di bidang komunikasi dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia menghadirkan sosialitas nyata di dalam ruang virtual dalam kesamaan bingkai, disini dan saat ini. Kata Antonio Spadardo mengutip kata-kata Paus

1 8 9 10