Category: wilayah malut
BAHAN SOSIALISASI APP TAHUN 2025
BAHAN SOSIALISASI APP TAHUN 2025 Materi dari RD. Costan Fatlolon Materi dari RD. Bery Rahawarin Gagasan Dasar APP 2025 Panduan Ibadat Anak dan Remaja Panduan Ibadat Dewasa Video Sosialisasi APP Keuskupan Amboina
Bersama Ibunda Alm. Pastor Jan Oratmangun
Tak perlu kata dan kalimat bila melihat kesedihan hati seorang ibu yang memandang putranya yang terbaring kaku di hadapannya.
JUMAT AGUNG: MERENUNGKAN 7 KALIMAT TERAKHIR YESUS
( Sebuah Tawaran Kegiatan Permenungan Mengisi Tiap Jam pada JUMAT AGUNG ) Jumat Agung sangat terkenal dengan Kisah Sengsara Tuhan dan penciuman salib Yesus. Hari ini pun seperti RABU ABU menjadi hari puasa dan pantang yang ketat dan keras. Lalu apa yang bisa kita buat mengisi dan menyongsong detik-detik kematian Tuhan itu? Apakah kita cukup
<em>REKOLEKSI PASUTRI DI PAROKI TOBELO</em>
Setelah menempuh perjalanan hampir 7 jam maka tibalah kami di TOBELO pada pukul 15.30. Kami beristirahat sejenak, lalu pukul 17.00 dimulailah rekoleksi PASUTRI yang dilanjutkan dengan Misa, Adorasi, Doa dan Jamahan. Semoga kegiatan rohani dalam kunjungan hari pertama ini semakin meningkatkan iman umat sehingga mereka bisa menjadi keluarga Kristiani yang sejati. Marilah kita berdoa untuk
<em>GEDUNG GEREJA TANPA MENARA DAN LONCENG</em>
Dibuang Sayang dari Kunjungan Kanonik di Halmahera Timur, Maluku Utara ( Seri – 1 ) “Bapa Uskup, kami merasa malu karena semua gereja kami di paroki ini tanpa menara dan lonceng sehingga orang mengira gereja kami adalah gudang atau bangunan biasa.” Ungkapan polos ini keluar dari mulut seorang bapa peserta Wawan hati antara perwakilan umat
<em>DARI BULI, HALMAHERA TIMUR KE TOBELO, HALMAHERA UTARA</em>
Setelah menghabiskan 3 hari bersama umat kecil di Paroki St. YOSEP Buli, maka pagi ini kami dengan 2 mobil kami menuju kota TOBELO di Halmahera Utara yang diperkirakan sekitar 6 sampai 7 Jam perjalanan. Menyusuri hutan yang hijau permai, gubung yang gundul karena tambang Nikel yang di beberapa titik. Demikian pun melintasi perkampungan transmigrasi yang
<em>GEREJA SATU KELUARGA</em>
Dibuang Sayang dari Kunjungan Kanonik di Pulau Morotai ( Seri – 3 ) “Bapa Uskup, sangat disayangkan karena sebelumnya kami berjumlah sekitar 10 KK, tapi karena konflik dengan Romo Paroki sebelumnya sehingga domba-domba kecil itu telah kembali ke asalnya. Kendatipun demikian aku memutuskan untuk tetap tinggal di dalamGereja yang telah kuputuskan sendiri untuk menjadi anggotanya,
<em>KUJAGA TANAH GEREJA, KUDAPATKAN SURGA TUHANKU</em>
Dibuang Sayang dari Kunjungan Kanonik di Pulau Morotai ( Seri – 2 ) Setelah kematian suamiku, aku telah didesak bukan hanya pulang ke kampung halamanku, tapi juga kembali ke gereja asalku Protestan. Namun hatiku tidak goyah dengan semua bujukan dan rayuan itu, karena cinta akan Gereja Katolik ini bukan hanya telah mengikat erat hatiku, tapi
<em>BAPA, BERILAH KAMI ALAT MUSIK UNTUK MEMUJI TUHAN</em>
Ungkapan polos di atas keluar dari mulut seorang Frater Tahun Orientasi Rohani Simon Vas Tobelo dalam pertemuan saya dengan para frater pagi ini. Seminari TOR SIMON VAS Tobelo di Maluku Utara ini baru saja saya resmikan tanggal 4 Agustus tahun ini dengan jumlah calon Imam Diosesan Amboina yang berjumlah 26 Frater. Karena baru berumur 3