DAILY WORDS, SENIN, 13 MARET 2023PEKAN III PRAPASKAH BACAAN I : II RAJ 5: 1–15aMAZMUR…
USAHA MEMBUKA BELENGGU “KEMELEKATAN”
DAILY WORDS, SENIN, 01 JULY 2024
PEKAN XIII MASA BIASA
BY RP. PIUS LAWE, SVD
BACAAN I : AM 2: 6 – 10. 13 – 16
MAZMUR : MZM 50: 16bc– 17. 18 – 19. 20 – 21. 22 – 23
INJIL : MAT 8: 18 – 22
@ “ Amos ”, dari asal katanya berarti “ beban ”. Apa yang menjadi “beban” bagi nabi Amos? Dia cuma seorang peternak dari daerah Kerajaan Selatan (Yehuda), namun memikul tugas kenabian yang maha berat. Mengapa? Ya, karena Amos harus bergerak ke wilayah Kerajaan Utara (Israel) untuk menubuatkan masa penghakiman yang bakal terjadi atas Kerajaa Utara/Israel akibat kebobrokan yang mereka lakukan dalam masa kepemimpinan raja Yerobeam II atas Israel dan raja Uzia atas Yehuda. Dalam kenyataan, pada masa itu Kerajaan Utara sedang dalam kejayaannya, khususnya dalam bidang ekonomi, kemiliteran dan politik. Ironisnya, berbarengan dengan kejayaan itu, nabi Amos menemukan begitu banyak kebobrokan yang terjadi. Begitu banyak ketidakadilan sosial yang marak dalam masyarakat. Adanya perdagangan internasional yang luas namun keuntungannya hanya dinikmati oleh para penguasa. Adanya praktik-praktik bisnis yang penuh tipu daya terhadap orang miskin dan tak berdaya. Bahkan terjadi perampasan tanah milik orang yang miskin. Memang pada waktu bersamaan, mereka melaksanakan upacara-upacara keagamaan dan terus memeliharannya. Namun, hal itu dilakukan beriringan dengan tindakan atau perlakuan yang tidak adil atas mereka yang miskin dan menderita. Mereka memberi persembahan yang mahal, namun jika ditelusuri, persembahan itu merupakan pemberian dari orang-orang miskin. Sungguh, nabi Amos menemukan ketidakadilan yang bahkan dianggap lumrah. Para elite melihatnya sebagai sesuatu yang normal dan akhirnya menjadi MELEKAT dan terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan yang demikian. Atas semua alasan di atas, nabi Amos meneriakkan pertobatan atau perubahan di dalam kerajaan Utara (Israel).
@ Yesus lahir, bertumbuh dan hidup di dalam masyarakat yang tidak beda perilakunya dengan masyarakat di jaman nabi Amos. Para elite hidup dalam perilaku yang tidak adil terhadap orang-orang yang miskin dan berkekurangan. Adanya kelas-kelas di dalam masyarakat yang turut memperuncing cara tindak orang-orang elite terhadap kaum marginal/penggiran. Yesus mengkritik kaum-kaum elite ini atas cara mereka memanipulasi hukum Taurat Musa dan membenarkan segala tindakan mereka yang tidak becus. Kaum elite Yahudi yang di dalamnya termasuk para ahli Taurat sudah MENYATU atau MELEKAT erat dengan praktek-praktek ketidakadilan di dalam masyarakat. Mereka sudah nyaman dengan keadaan yang ada. Oleh karena itu, ketika ada seruan untuk merubah cara tindak atau perilaku mereka yang lama, di sana terjadi resistensi atau perlawanan atas kritikan-kritikan dan ajakan-ajakan baru yang bersifat revolusioner. Di dalam Injil yang kita dengar hari ini, Yesus memberi jawaban yang sangat ekstrim kepada seorang ahli Taurat yang hendak mengikuti Yesus. Ada dua hal yang memberi kesan “betapa radikal” tuntutan untuk mengikuti Yesus. Pertama , ungkapan “Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya”. Ini merupakan suatu gambaran bahwa jika hendak mengikuti Yesus, lepaskan semua kemelekatan yang memberi kenyamanan atas diri seseorang. Harta duniawi ini dapat berupa kepemilikan atas barang-barang materil dan ambisi atau kerinduan yang mendalam atas kedudukan atau kekuasaan tertentu. Kedua , “ biarkan orang mati menguburkan orang mati”. Ini merupakan sebuah ungkapan yang mau menegaskan bahwa jika kita hendak mengikuti Tuhan, hendaknya kita melepaskan juga kemelekatan-kemelekatan kita atas keluarga, sahabat, atau pihak-pihak lain yang sungguh membelenggu atau melilit diri kita sehingga kita tidak menjadi “ bebas merdeka ” untuk menjalankan amanat atau perintah Tuhan.
@ Baik orang-orang Israel (Kerajaan Utara) di jaman nabi Amos maupun kaum elite di jaman Yesus dan kita semua di jaman modern dengan segala tawaran yang menggiurkan ini, kita semua dituntut untuk tidak melekatkan diri atau terobsesi dengan segala sesuatu yang membelenggu pergerakan kita untuk menjalankan firman Tuhan. Kita saling mendoakan agar, entah sebagai imam, biarawan/biarawati, sebagai orang tua, suami dan istri, sebagai pengusaha atau sebagai aparatur negara, dsbnya., kita semua dapat mengalami pembebasan dari semua yang membelenggu diri kita dan membuat kita mengalami kesulitan dalam mencintai Tuhan dan sesama secara “ lepas bebas ”. Semoga Roh Kudus memampukan kita untuk keluar dari segala macam belenggu, baik belenggu harta duniawi dan kuasa atau kedudukan maupun belenggu oleh karena kemelekatan kita dengan sahabat dan keluarga. Mari kita hadirkan Tuhan untuk turut serta bersama kita di dalam usaha membuka belengggu-belenggu kemelekatan duniawi agar kita boleh mencintaiNya dan sesama secara bebas dan merdeka. Have a blessed evening filled with love and kindness. Warm greetings to you all. padrepiolaweterengsvd 🙏🏽🙏🏽🙏🏽🙏🏽🙏🏽
You may also like
Related Posts
- MEMBUKA SEKAT PRIMORDIALISME
- Sebagai orang yang diutus
(Kis.13:13-25; Yoh. 13:16-20) Sebenarnya, setelah Yudas, peristiwa pengkhianatan itu sudah selesai. Tidak ada lagi yang…
- JIWA TERLEPAS DARI BELENGGU DOSA
EMBUN ROHANI PAGI DARI KEUSKUPAN KENINGAU, SABAH - MALAYSIASenin, 18 Maret 2024Hari Biasa Pekan IV…
Archives
- June 2025
- May 2025
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- October 2024
- September 2024
- August 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- July 2022
- June 2022
- May 2022
- April 2022
Categories
- APP 2025
- banda naira
- Beranda Nuhu Yuut
- berita dari kei kecil
- berita duka
- Berita Keuskupan
- BKSN
- Bulan Liturgi Nasional
- Daily Words
- Downlaod
- ekaristi
- Embun Pagi
- Filsafat
- Frits H. Pangemanan
- Hari Lahir Kota Ambon
- HUT Episkopal
- Jumaat Agung
- Kamis Putih
- Katedral Ambon
- Kepausan
- Kevikepan Kei Kecil
- Kevikepan KKT/MBD
- Kevikepan Kota Ambon
- Kevikepan seram
- Kewikepan Seram
- kolese Joannes Aerts Kei Besar
- Kolose Andreas Sol
- Kolose YPKKA
- Komisi Kateketik
- Komisi Kepemudaan
- Komisi Kitab Suci
- komisi liturgi
- Komisi Pendidikan
- Komisi Seminari
- Kompasiana
- KOMSOS
- Kronik
- Kuasi Paroki Wowonda
- kunjungan kanonik
- Kunjungan Uskup
- Kuria MAM
- KWI
- LAPORAN MUSPASPAS
- mahasiswa katolik
- malaysia
- mars projo
- misa krisma
- Misionaris Marauke
- MUSPASPAS 2024
- MUSPASPAS2024
- OFM
- OMK
- Opini
- Paroki
- Paroki Passo
- Paroki Pinggiran
- Paroki St. Mathias Saumlaki
- Pesan Natal
- Prapaskah
- Rapat Kuria
- Refleksi Pastoral
- Rekoleksi
- Rekoleksi Para Imam
- Renungan
- rumah unio langgur
- satucintaseribusenyum
- Sejarah Kota Ambon
- SEKAMI
- sekami
- Stasi Banda Neira
- STFSP-Pineleng
- STPAK Ambon
- Surat Gembala
- Tahun Yubelium
- Tri Hari Suci
- unio projo
- Uskup Seno Ngutra
- Vatikan
- Wilayah
- Wilayah Aru
- Wilayah Buru
- Wilayah Kei Besar
- Wilayah Kei Kecil
- Wilayah Kota Ambon
- Wilayah KTT
- wilayah malut
- Wilayah Talimas
- wisata rohani airlow
- YPKKA