DAILY WORDS, SELASA, 08 AGUSTUS 2023
PEKAN BIASA XVIII
PW S. DOMINIKUS, PENDIRI ORDO PENGKOTBAH, IMAM
BY RP. PIUS LAWE, SVD
BACAAN I : BIL 12: 1– 13
MAZMUR : MZM 51: 3 – 4. 5 – 6a. 6bc – 7. 12 – 13
INJIL : MAT 15: 1– 2. 10 – 14
@ Musa adalah nabi besar yang telah diutus Allah untuk membawa umat Israel keluar dari penindasan bangsa Mesir. Kisah kelahiran dan penyelmatannya oleh putri Firaun memang sangat dramatis. Lebih dramatis lagi ketika Musa dipilih Allah dengan cara yang sangat unik untuk menjadi pemimpin orang-orang Ibrani (Israel) keluar dari bangsa penjajah. Unique ! Ya, karena Musa oleh reaksinya yang fatal terhadap cara orang Mesir memperlakukan bangsanya sendiri. Musa membunuh seorang Mesir, dan kemudian warta pembunuhan oleh Musa itu sepertinya perlahan tersebar. Atas hal ini, Musa melarikan diri ke padang gurun di daerah Midian. Selanjutnya, Musa berjumpa dengan Allah dalam caranya yang unik. Singkat cerita, melalui Musa, Allah telah membawa bangsa itu keluar dari tanah Mesir dengan cara yang mengagumkan. Bangsa Israel dibawah kepemimpinan nabi Musa, melintasi Semenanjung Sinai – bergumul di padang gurun melintasi pegunungan batu. Banyak pengalaman suka dan duka yang telah mereka lalui bersama. Ada pengalaman yang menyenangkan. Ada pula pengalaman yang menyakitkan. Sering orang-orang Israel bersungut dan bahkan menghakimi nabi Musa. Ada peristiwa ketidak-sabaran dan kehilangan kepercayaan Israel pada Allah yang berujung pada tindakan penyembahan berhala. Ada pengalaman penyerahan hukum Tuhan melalui nabi Musa. Singkatnya, ada pengalaman penerimaan namun sekaligus penolakan terhadap nabi Musa dan perannya. Hari ini, kita mendengar sebuah reaksi yang sangat offensive (bersifat menyerang) terhadap nabi Musa yang datang dari orang-orang lingkaran dalam (Myriam dan Harun). Mereka berdua menaruh syak terhadap Musa. Sebagai seorang nabi utusan Allah, ini merupakan suatu pengalaman penolakan terhadap hamba Allah – nabi (utusan Allah sendiri). Atas peristiwa ini, Allah turun tangan langsung untuk membela nabi-Nya.
@ Menariknya, kitab Bilangan menulis bahwa Harun yang terlanjur menaruh syak atas nabi besar Allah, akhirnya menyadari jika yang dilakukannya terhadap hamba Allah adalah suatu perbuatan tidak terpuji bahkan dipertimbangkan sebagai DOSA. Maka timbulah kiat dari dalam hati Harun untuk bertobat. Musa – nabi Allah menanggapi sikap tobat Harun dengan meneruskan sikap tobat ini kepada Allah, “Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia.” Moral dari cerita di atas: hendaknya kita menaruh hormat pada nabi – utusan Allah. Nabi mempunyai relasi yang intim dengan Allah.
@ Yesus adalah Musa yang baru. Berbeda dengan Yesus, nabi Musa mempunyai hubungan dengan Allah sebagai hubungan nabi dengan Allah yang mengutus-nya. Yesus sendiri memang seorang nabi besar. Namun Dia sekaligus adalah Putera Allah. Yesus adalah PUTERA ALLAH – NABI AGUNG. Relasi-Nya dengan Allah tentu berbeda dari relasi Musa dengan Allah. Yesus berelasi dengan Allah sebagai Bapa. Musa berelasi dengan Allah sebagai seorang nabi yang diutus oleh Allah – bukan sebagai Putera Allah. Musa bukan merupakan bagian dari Tritunggal. Yesus – Sang Nabi Agung adalah bagian dari Tritunggal. Di sinilah letak perbedaan yang tentu saja menentukan relasi spiritual antara Allah dan seorang nabi dan antara Allah dengan Putera-Nya. Penolakan para ahli Taurat dan orang Farisi terhadap Yesus bukan saja penolakan terhadap seorang nabi Agung. Pada saat yang sama mereka menolak kehadiran Putera Allah sendiri. Mereka, oleh karena ketegaran hatinya, tidak membuka diri terhadap kehadiran Putera Allah. Mereka menjadi buta dan coba menuntun orang lain dengan ajarannya. Bagaimana mungkin orang buta hendak menuntun orang buta. Yesus pastikan bahwa keduanya bakal jatuh ke dalam lubang. Dalam hal ini, mereka membutuhkan pertobatan agar bisa menjadi penunjuk jalan yang benar.
@St. Dominikus yang peringatannya dirayakan oleh Gereja pada hari ini, mempunyai response yang sungguh berbeda dari response Myriam dan Harun terhadap nabi Musa, serta response dari orang Farisi dan ahli Taurat terhadap Yesus – Sang Nabi Agung – Putera Allah. St. Dominikus, sebagai seorang imam muda, sungguh membuka diri terhadap suara penggilan Allah lewat hidup kontemplatif yang sungguh mendalam. Oleh karena keintiman hubungan St. Dominikus dengan Allah, dia mampu menghadapi pengajaran-pengajaran sesat oleh kaum Albigensian. Terdorong oleh suara batin untuk menghadapi dan memberantas ajaran sesat itu, Dominikus mendapat ilham untuk mendirikan sebuah tarerkat religious yang sungguh menaruh perhatian hanya pada pewartaan Sabda Allah. Dari gagasan ini, akhirnya Dominikus atas restu uskup Fulk, mendirikan sebuah tarekat yang disebut Ordo Dominikan. Ordo ini menggabungkan corak hidup kontemplatif dengan kehidupan aktif. Oleh karena kedekatan St. Dominikus dengan Allah dalam hidup kontemplatif dan aktif, tarekat yang didirikannya ini sungguh menyebarkan karya misinya ke seluruh penjuru dunia bahkan sampai di wilayah dimana saya dilahirkan dan dibesarkan yaitu di wilayah misi Kepulauan Solor. Untuk mengenang karya misi para imam Dominikan, SVD mendirikan sebuah Seminari Menengah yang berpelindungkan St. Dominikus yang lebih akrab dikenal dengan Seminari Menengah San Dominggo Hokeng. Semuanya berkat response yang sangat positif dari St. Dominikus atas panggilan Allah dan atas pewartaan Yesus – Putera Allah.
@ Bagaimana dengan tanggapanku sendiri terhadap panggilan Allah? Sebagai imam, apakah saya sungguh menghayati panggilan Allah itu secara serius di dalam hidup dan karyaku? Apakah saya sungguh menghayati relasi yang intim dengan Tuhan Yesus lewat kehidupan yang kontemplatif dan aktif? Sebagai imam, apakah saya menaruh hormat kepada para utusan Allah (Klerus) dan terlebih para rekan dan pimpinanku (Uskup dan Pemimpin Tarekat)? Pertanyaan – pertanyaan yang sama tentu saja dapat kita alamatkan kepada diri kita masing-masing sesuai dengan jalan hidup dan panggilan kita. Selamat pesta bagi para imam Dominikan . St. Dominic pray for us. Have a blessed Tuesday filled with love and compassion. Warm greetings from Masohi manise…… padrepiolaweterengsvd