BAPA USKUP, BERILAH ANAK KAMI MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK DARIPADA KAMI

Kunjungan Kanonik Mgr. Inno Ngutra, Uskup Diosis Amboina di Paroki-paroki Pinggiran di Kepulauan Sula ( Mangole, Sanana dan Taliabu ) ( Seri – 6 )

Setelah menempuh perjalanan dengan mobil sekitar 12 KM melalui jalan aspal yang sudah rusak di beberapa ruas, akhirnya kami sampai di stasi Keramat, di mana telah berkumpul sekitar 20 anggota umat, yang terkumpul dari 3 Desa; Stasi Keramat : 4 KK, Stasi Meranti Jaya : 3 KK dan Stasi Kilong : 3 KK

Sambil bercanda dengan umat kecil sederhana ini, Pastor Vikjen mengajak umat untuk mengungkapkan harapan mereka kepada Uskup. Seorang bapa lalu berujar, ” Bapa Uskup, terima kasih karena ini sudah sekitar 37 Tahun sejak saya terima Krisma dari Bapa Uskup Andreas Sol, MSC., sekarang anak cucu saya bisa bertemu lagi dengan seorang Uskup. Semoga tidak lagi dalam rentang puluhan tahun seperti pengalamanku, tapi datanglah selalu kepada kami yang kecil ini, Bapa Uskup. Memang, kami tidak memiliki makanan yang enak dan tempat tidur yang empuk untuk meletakan kepalamu, tapi kami tetap menyediakan hati kami yang tulis untukmu, bapa.

Setelah itu, saya mengundang 4 anak SEKAMI untuk bersama-sama bernyanyi. Saat mereka bernyanyi, ada gerakan di hati untuk bertanya kepada gadis kecil yang memakai baju kuning itu, ” Apakah nona mau, bila bapa Uskup mengajakmu tinggal di Panti Asuhan di Waisarisa di Pulau Seram?” Dengan agak malu ia mengiyakan. Tapi ia mengajukan sebuah syarat, ” Bapa Uskup, boleh kah saya masuk Panti Asuhan dengan kemenakan saya? ” Saya langsung mengiyakan, dan langsung menugaskan Pastor rekan dan Diakon untuk segera mengurus segala sesuatu demi keberangkatan 2 gadis kecil ini ke Panti Asuhan, di mana mereka harus menggunakan kapal laut selama paling kurang 4 – 5 hari barulah tiba di sana.

Di akhir pertemuan singkat ini, ibu gadis itu berkata, ” Bapa Uskup, hati ini pasti akan terasa berat untuk melepaskan putri kami pergi, tapi saya percaya bahwa rencana Bapa Uskup untuk mereka adalah jalan terbaik. Bapa Uskup, tolong berilah masa depan yang lebih cerah kepada anak-anak kami sehingga mereka bisa keluar dari lingkaran kemiskinan yang kami alami sebagai orang tua mereka.”

Demikian pun mereka mengeluh karena tidak adanya perlengkapan liturgi seperti; Tabernakel, Kasula, pakaian Misdinar, Wiruk, dan lain-lainya, serta status gedung gereja yang belum jelas, karena setiap kali ada pilkada, selalu pemilik tanah datang mengancam mereka, ” Jika tidak memilih calon mereka maka gedung gereja ini akan dibongkar.” Menanggapi semua itu, Romo Vikjen dan saya berjanji untuk mencari donatur untuk semua perlengkapan liturgi dan bila memungkinkan maka bisa membayar harga tanah tersebut untuk menjamin tetap berdirinya Rumah Tuhan di atas tanah ini. Semoga saja Tuhan mengirim Malaikat penolong untuk mereka. Dan, Anda pembaca kisah ini adalah salah satu Malaikat Penolong mereka.

Ikuti terus kisah inspiratif Uskup Inno bersama Umat Katolik di Pulau Taliabu

Doakanlah aku dan rombongan dalam kunjungan di Pulau Taliabu

Salam, doa dan berkatku ( + ) untuk para sahabat ( Mgr. Inno Ngutra : Minnong – Duc in Altum )