“Smat pa..gi… Baa.. pa Ukup,” suara malaikat kecil ini mengagetkanku ( teguran bagiku ) yang duduk sibuk bermain hp di teras pastoran tadi pagi ketika langkah-langkah mungilnya menyeret pasir di sepanjang jalan di muka teras pastoran yang dilaluinya.
Langkah kecil si gadis cilik itu terus bergerak ke gedung gereja mungil di mana hanya beberapa umat yang sudah hadir agar mengikuti misa pagi ini. Ia begitu bersemangat, seakan tak menghiraukan semua hambatan, bahkan abangnya yang datang menyambutnya pun tak dihiraukan karena baginya Yesus, sahabatnya telah menanti di gereja.
Stasi Labuan Pulau Tujuh ini adalah salah satu stasi kecil di Pulau Seram Bagian Utara, yang menjadi tempat istirahat favorit saya dan rombongan calon katekis yang turun melayani dalam kegiatan anak/remaja lintas agama.
Setelah terlewatkan tahun 2024 maka tahun ini saya memilih berkarnaval di stasi kecil, yang kecil ini, yang kebetulan dekat dengan pantai eksotis ORA dan PULUH TUJUH.
Gadis cilik ini sedang mengajari kita semua orang dewasa bahwa hari Minggu adalah hari suci yang harus dipersembahkan kepada secara utuh. Tinggalkanlah semua kesibukanmu dan datanglah ke gereja karena Tuhan sedang menantimu khususnya sesaat ketika Misa Kudus dirayakan.
Selamat berhari Minggu untuk semua sahabat ( Mgr. Inno Ngutra: Minnong – Duc in Altum )