“KESADARAN” YANG MEMBEBASKAN

DAILY WORDS, SELASA, 28 JUNI 2022
PEKAN BIASA XIII
BY RP. PIUS LAWE, SVD

BACAAN I : AM 3: 1-8;4: 11-12
MAZMUR : MZM 5: 5-6.7.8
INJIL : MAT 8: 23-27

@ Tak ada laut yang tak bergelombang. Tak ada hidup yang tak berbadai. Siapapun kita dan apa pun yang kita lakukan, badai hidup akan selalu datang menerpa. Sekarang, letaknya pada bagaimana saya menyikapinya.

@ Nabi Amos menyerukan dan menyadarkan Israel akan KETERPILIHAN mereka di antara bangsa-bangsa. Karena status istimewah yang Israel emban, maka mereka harus konsisten akan keterpilihannya ini. Mungkin Israel beranggapan bahwa statusnya sebagai bangsa terpilih telah meloloskan mereka dari segala macam godaan dan tantangan. Tidak! Mereka terus dihantui oleh berbagai macam tantangan dan rintangan. Kelengahan Israel berbuntut pada kejatuhan mereka. Berulangkali mereka jatuh ke dalam kesalahan yang sama. Mereka lebih mengandalkan kekuatan manusia dan lengah pada kebanggaan akan “status keterpilihannya”. Kelengahan ini yang menuntun mereka untuk berbuat “semaunya” saja. Mereka akhirnya sufah teroerangkap dalam jeratan pengaruh kekuasaan dunia. Mereka lebih takut pada raja-raja dunia dan berbalik menyembah berhala. Inilah badai hidup yang melanda orang-orang pilihan Allah. Hanya karena ketegaran hati dan kesombongannya, Israel tak sadar diri bahwa mereka sudah berada jauh di luar jalur. Mereka tak sadar diri kalau mereka sendiri yang menjauh dari Allah yang sungguh mengasihinya.

@ Hal yang sama dialami para murid Yesus. Mereka yakin sungguh bahwa jika Tuhan ada di pihak mereka, maka segalanya bakal aman. Tidak ada lagi tantangan dan rintangan yang menghadang perjalanan mereka untuk berkeliling sambil berbuat baik. Kalau Tuhan ada pasti segalanya beres. Nyatanya, badai tetap saja ada dan terjadi menimpa mereka. Saking paniknya, iman mereka goyah. Pada titik inilah, Kesadaran akan Tuhan yang ada bersama mereka, timbul. Mereka berpaling pada Yesus. Kesadaran akan Tuhan yang hadir di tengah-tengah mereka inilah merupakan permulaan bagi karya besar Allah di dalam hidupnya. Inilah sebuah KESADARAN IMAN YANG MEMBEBASKAN. Kesadaran akan kekuasaan Tuhan yang melampaui segala macam aral dan rintangan dalam hidup telah membebaskan mereka dari terpaan badai dan gelombang.

@ Pengalaman orang Israel dan pengalaman para murid Yesus juga sering menjadi pengalaman saya dan kita semua. Saya sering cepat putus asah ketika badai hidup berupa tantangan dan rintangan datang menghadang. Tantangan dan rintangan bukan hanya datang dari luar tetapi juga dari dalam diri sendiri. Memang lebih mudah mengalahkan atau mengatasi apa yang datang dari luar ketimbang dari dalam diri sendiri. Benar kata orang bahwa musuh terbesar dalam hidup adalah diri sendiri. “Diri” yang dimaksud adalah segala macam pergumulan berhadapan dengan kecenderungan-kecenderungan manusiawi berupa tawaran apa saja yang membawa kesenangan diri untuk sesaat. Entah berupa harta dunia atau pun berupa segala macam kenikmatan duniawi lainnya. Saya sadar sungguh bahwa jika berhadapan dengan semuanya ini dan saya TIDAK atau KURANG menyadari kehadiran Yesus dalam buritan hidupku, sudah pasti saya tenggelam dalam badai yang menerpaku. Kesadaranku akan hadirnya Yesus merupakan sebuah langkah pembebasan bagiku untuk bangkit dan terus berlayar. Have a blessed day filled with love and mercy…warm greetings to you all❤❤🙏🙏