MENGEJAR “YANG KEKAL”

DAILY WORDS, JUMAT, 17 JUNI 2022
PEKAN BIASA XI
BY RP. PIUS LAWE, SVD

BACAAN I : II RAJ 11: 1-4.9-18.20
MAZMUR : MZM 132: 11-12.13-14.17-18
INJIL : MAT 6: 19-23

@ Atalya, ibu dari raja Ahazia, ternyata melakukan kekeliruan yang fatal. Dia mengira, kekuasaan di dunia ini menjamin kebahagiaan, kesejahteraan dan keabadian. Kekeliruan ìni menggiring dia untuk memanipulasi proses demi terwujudnya ambisi pribadinya untuk berkuasa. Dia berusaha membinasakan seluruh keturunan raja. Namun Allah bekerja dengan cara yang ajaib. Yoas, putera raja diculik dari tengah-tengah putera-putera raja yang hendak dibunuh. Dalam perjalanannya, kekuasaan yang diperoleh secara manipulatif akhirnya lenyap. Atalya yang berkuasa selama kurang lebih enam tahun, dibunuh.

@ Terlihat jelas, perihal KEKUASAAN yang bersifat sementara ini ternyata sungguh menarik perhatian banyak orang untuk berusaha meraihnya bahkan dengan cara yang tidak halal dan tidak pantas. Satu realita yang tidak dapat dipungkiri adalah “dimana ada kekuasaan, di sana ada perebutan harta kekayaan dunia. Atau sebaliknya, di mana ada uang atau harta kekayaan, di sana ada KEKUATAN/ KEKUASAAN. Power can bring money-money can create power. Namun, sekali lagi, kekuasaan yang diperoleh secara tidak halal bakal musnah bahkan secara tak bermartabat. Kalau demikian, apa yang seharusnya kita cari atau kejar? Mari belajar dari Atalya dalam cerita kitab Raja-raja.

@ Tentang hal di atas, Yesus menegaskan dengan jelas tentang HATI & HARTA. Di mana hartamu berada, di situ hatimu pun berada. Oleh karena itu, kita mesti berwaspada agar hati kita tidak terpaut pada sesuatu yang bersifat sementara. Yesus mengajak kita untuk mengarahkan diri pada HARTA YANG TAK DAPAT MUSNAH. Kalau pun kita dikaruniai Allah harta yang dapat punah, pergunakanlah itu untuk mendekatkan diri kita pada Allah dan pada sesama. Karena ketika hati kita terpaut harta duniawi, segala cara akan kita lakukan hanya untuk meningkatkan keuntungan sebanyak- banyaknya dan hati kita pun akan lebih terarah pada upaya untuk melindungi atau mengamankan harta duniawi teesebut. Dengan sendirinya mata hati kita menjadi BUTA oleh segala yang bersifat sementara dan apa yang bersifat kekal menjadi kabur bahkan tak kelihatan di hadapan kita.

@ Marilah kita saling mendoakan agar hati kita diliputi kerinduan yang mendalam akan harta surgawi yang tak akan pernah lekang oleh bergulirnya waktu. Harta surgawi itu adalah cinta kasih, damai dan pengampunan. Semoga cinta, damai dan pengampunan menjadi sesuatu yang kita rindukan dan kita perjuangkan. Mari mengejar HARTA YANG KEKAL. Have a wonderful evening, filled with love and compassion. Good night to you all❤❤❤🙏🙏🙏