MEMBURU SEBUAH SUKACITA YANG TAK DAPAT DIRAMPAS

DAILY WORDS, JUMAT, 27 MEI 2022
PEKAN PASKAH VI
BY RP. PIUS LAWE, SVD

BACAAN I : KIS 18: 9 – 18
MAZMUR : MZM 47:2-3.4-5.6-7
INJIL : YOH 16: 20-23a

@ Mengikuti perjalanan misi rasul Paulus, dengan segala suka duka dan pahit getirnya, saya yakin ada sesuatu yang sungguh memotivasinya untuk terus bertahan. Paulus ditolak, dirajam,dipenjarakan, dicaci maki, difitnah, pakaiannya dilucuti/dikoyakan, namun dia tetap berkeliling untuk mewartakan Tuhan Yesus yang bangkit. Sekali lagi, adakah sesuatu yang menggerakan hatinya untuk terus bertahan?

@ Menyimak.kata-kata Yesus dalam Injil hari ini, saya boleh berkata, sungguh ada sesuatu yang menggerakkan rasul Paulus untuk bertahan dalam perjalana misinya. Yesus berkata, ” Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap tetapi dunia akan bergembira;kamu akan berdukacita tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita…” Berarti meskipun ada dukacita, ada salib, ada kesengsaraan, pada akhirnya seseorang akan menuai SUKACITA. Analogi kesusahan yang Yesus gunakan adalah peristiwa seorang wanita bersalin. Susah dahulu yang tak terperikan, namun lahir sukacita.

@ Manakah model atau jenis suacita yang dialami seorang murid Tuhan? Yesus meneruskan kata-katanya, ” Demikian kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraan itu dari padamu.” Model kebahagiaan yang Yesus gambarkan adalah sebuah sukacita yang tak terkirakan-kebahagiaan yang tak dapat dirampas, kekal dan tak lekang dimakan waktu. Apa pun penderitaan yang menimpa,seseorang yang telah memiliki sukacita yang tak dapat dirampas, akan terus berjuang. Inilah model sukacita yang ada dalam diri rasul Paulus dan para murid Kristus yang lain. Tentu saja para martir yang telah gugur untuk membela nama Yesus dan kebearanNy, sudah mmiliki model kebahagiaan ini.

@ Mari kita berdoa agar dapat memiliki model atau jenis kebahagiaan ini: KEBAHAGIAAN YANG ORIGINAL, yang lahir dari sebuah USAHA atau jalan Salib. Sebagai imam, saya coba melihat, apa motivasi yang menggerakkanku untuk melayani sesama dan Tuhan? Prestise? Jabatan? Hormat? Uang? Harta dunia yang lain? Saya yakin, kita semua setuju kalau uang, harta, kehormatan, jabatan, dll. merupakan hal-hal fana yang bakal berlalu begitu saja. Apakah untungnya saya berjuang untuk mempertahankan sesuatu yang fana? Apakah sungguh ada kegembiraan dalam diri seorang koruptor? Apakah seorang pencuri akan merasa NYAMAN? Apakah suatu jabatan yang dicapai dwngan jalan yang tidak bersih atau tidak halal, akan membawa kenyamanan bagi seorang yang menyandangnya?

@ Pertanyaan- pertanyaan di atas dapat mengantar saya untuk terus membenah pelayananku di paroki..Semoga saya semakin mengurangi gerutu, keluhan atau apapun yang hari-hari ini membuat saya merasa “kecewa”-kurang hati, cemas, dan bahkan putus asah. Saya mesti fokus pada pencapaian kegembiraan yang OTENTIK yang hendak saya peroleh. Seperti Yesus dan para muridNya, dan juga para martir Tuhan, saya mesti membangun suatu motivasi yang murni, luhur, asli di dalam pelayananku sebagai imam. Di dalam Roh Kudus, saya terus mengasah MODEL CINTA yang tumbuh dalam diriku, yang selalu menjadi motivasi dalam pelayananku sebagai imam biarawan misionaris SVD. Cinta tak bersyarat – cinta agape mestinya menjadi model cinta yang akan melahirkan SUKACITA YANG TAK DAPAT DIRAMPAS. Semoga Roh Kudus menguatkan kita untuk terus berpacu melayani tanpa syarat untuk menggapai SUKACITA YANG TAK DAPAT DIRAMPAS. Have a great and wonderful Friday filled with an unconditional love and an autentic joy… warm greetings from Masohi manise….❤❤❤🙏🙏🙏