Category: Wilayah
JUMAT AGUNG: MERENUNGKAN 7 KALIMAT TERAKHIR YESUS
( Sebuah Tawaran Kegiatan Permenungan Mengisi Tiap Jam pada JUMAT AGUNG ) Jumat Agung sangat terkenal dengan Kisah Sengsara Tuhan dan penciuman salib Yesus. Hari ini pun seperti RABU ABU menjadi hari puasa dan pantang yang ketat dan keras. Lalu apa yang bisa kita buat mengisi dan menyongsong detik-detik kematian Tuhan itu? Apakah kita cukup
Peristiwa Bersejarah Keuskupan Amboina 2024
Uskup Diosis Amboina, Mgr Seno Ngutra secara resmi menerima OFM untuk berkarya di Keuskupan Amboina pada tgl 04 Januari 2024. RP. Rusmadji Aloysius, OFM selaku Provinsial menghantar kedua pastor misionaris pertama yang akan berkarya di Keuskupan Amboina yakni: RP. Philipus Elosok, OFM (Wamena-Papua) dan RP. Petrus Fenyamwain, OFM (Olilit-Tanimbar). Paroki yang akan menjadi medan pelayanan
PERKEMBANGAN GEREJA KEUSKUPAN AMBOINA
Sedikit perkembangan sejarah Gereja Katolik Keuskupan Ambon Sejak saat itu, status Gereja Misi berubah menjadi Gereja Mandiri dibawah kepemimpinan Uskup Diosis, pengganti para rasul. SELAMAT ULANG TAHUN KEUSKUPAN AMBOINA ke-163 tahun.
Pertemuan Para Ketua Rukun dan Pastores Seluruh Paroki Wilayah Kota Ambon
PASSO, 11 November 2023. Dilaksanakan pertemuan para ketua rukun dan pastores seluruh paroki wilayah kota Ambon di Paroki Passo. Pertemuan di mulai pkl. 17.00 – 20.00 WIT. Pertemuan dilangsungkan di gedung sekolah SMP Xaverius Passo. Arah dasar dari pertemuan ini yakni: Ketika memulai tugas episkopalnya di Keuskupan Amboina, Mgr. Seno Ngutra mengadakan pertemuan dengan semua
<em>GEREJA KATOLIK DI ATAS BATU KARANG PETRUS DAN LAHIR DARI RAHIM GEREJA PROTESTAN MALUKU DI PULAU KISAR</em>
Kemarin, saya memberkati gedung gereja Katolik St. Petrus Kisar. Ini adalah satu-satunya gedung gereja Katolik di pulau Kisar. Kisar adalah salah satu dari gugusan pulau-pulau terselatan di Maluku yang langsung berbatasan dengan Negara Timor Leste. Penduduk pulau-pulau ini mayoritas GPM ( Gereja Protestan Maluku ) yang mendekati 98%. Gereja Protestan Maluku ( GPM ) ini
<em>GEREJA ADALAH DIRI DAN SEMANGAT KAMI</em>
Siang itu, dengan menumpang mobil Danramil, yang adalah seorang Katolik dari Timor Leste dan sudah menjadi warga NKRI, kami melintasi bukit dan lembah pulau Wetar dari ujung Utara menuju Selatan. Inilah satu-satunya jalan nasional yang hanya bisa menghubungkan 2 desa, sementara 21 desa lainnya harus digapai melalui laut; Sebuah daerah perbatasan yang hanya bernasib indah
<em>PESAN SEORANG SAHABAT</em>
Setelah memposting kisah perjalananku kemarin dan mengikuti semua kisah kunjungan ke paroki dan stasi pinggiran, seorang sahabat mengirim pesan kepadaku: “Kawan, beta terharu sekali membaca dan mengikuti semua kisah kunjunganmu kepada domba-domba yang Tuhan percayakan kepadamu. Beta hanya berdoa semoga Tuhan Yesus selalu menuntunmu dalam mengunjunggi domba-dombamu yang tinggal di tempat terpencil selagi kawan masih
<em>INGATLAH JANJIMU KEPADA KAMI, BAPA</em>
Siang ini, waktu 5 hari 4 malam pun bergerak ke titik batas. Setelah Misa dan sarapan pagi, kami pun berangkat ke pelabuhan di mana kapal perusahaan Tambang di Wetar telah menanti untuk membawa kami kembali ke pulau Kisar. Kini, detik-detik terakhir itu pun tiba ketika aku keluar dari mobil Danramil sambil berjabat tangan dan mengucapkan
RAPAT PARA KEPSEK SEKOLESE ANDREAS SOL KEI BESAR
WILAYAH KEI BESAR. Sekembali dari Haar, Pastores singgah di Hollat dan bergabung dengan para Kepsek yang sudah ada sejak kemarin sore. Ini adalah Rapat ke III untuk Kolese Andreas Sol Kei Besar. Kegiatan didahului dengan sambutan Wakil Uskup. Demikian rapat dilaksanakan untuk evaluasi kemampuan baca-tulis siswa/i dll di bawah pimpinan Pastor Pius selaku Ketua Kolese.