Category: Kunjungan Uskup

<em>GEDUNG GEREJA TIDAK KAMI PUNYA, TAPI YESUS TETAP DI HATI</em>

Kunjungan di 3 Desa Protestan di Tanimbar Utara ( 2 ) Mobil kami pun berhenti di desa Protestan kedua. Namanya Manglusi. Karena umumnya rumah penduduk agak jauh dari jalan besar maka setelah penerimaan secara adat, kami pun diarak ke balai desa, di mana telah berkumpul sebagian besar jemaat yang mayoritas Protestan Maluku. Setelah mendoakan kampung

<em>SENTUHLAH KAIN SELIMUT KAMI WALAUPUN DENGAN HANYA KAKIMU</em>

Masih dari Kunjungan ke Kepulauan TANIMBAR Setelah Speedboat kami berlabuh agak jauh di pantai, maka 4 regu penandu mulai berdatangan untuk menandu kami ke darat agar sepatu dan jubah kami tidak basah. Setelah penerimaan adat maka para tua adat bergeser ke tepi kiri dan kanan, sementara pemandangan indah terbentang di harapanku; Umat Stasi Sofyanin memaparkan

<em>DATANGLAH DI KANDANG KAMI WALAUPUN KAMI BUKAN DOMBA GEMBALAANMU</em>

Sama seperti di wilayah lain, maka selama kunjungan kanonik di pesisir Barat pulau Yamdena ini, beberapa desa dan jemaat Gereja Protestan Maluku pun kusinggahi, kusapa dan kukuatkan, bahkan sebisa mungkin menyumbang sejauh mampu. Maka di Lingada ketika menyaksikan keterlibatan jemaat GPM ( Gereja Protestan Maluku ) dan melihat proses pembangunan gedung gereja mereka maka saya

<em>BAPA USKUP, JANGAN LAGI TINGGALKAN KAMI</em>

Setelah minum pagi, umat yang sudah menanti sambil bernyanyi dan bergoyang sejak pukul 05.30 memintahku untuk naik lagi ke kursi agar mereka bisa menandunya sampai ke dermaga. Setibanya di sana, seakan mereka tidak mau melepasku pergi. Maka diiringi bunyi tifa, keluarlah syair sedih ini;” Kapan lagi kita berkumpul di tempat ini?”” Tak ada waktu lain

DOAKAN ROMO HANS KRAWAIN, IMAMKU YANG KENA STROKE

Sejak tahun 2017, Romo Hans terserang penyakit stroke dan memilih tinggal bersama ibunya. Sang ibu dengan sabar dan tabah menjaga dan merawat putranya yang sakit ini. Ini kedua kalinya sejak menjadi Uskup dan berkunjung ke Tanimbar, saya selalu menyempatkan waktu untuk mengunjunginya. Melihat kondisinya dan mempertimbangkan semakin rapuhnya kekuatan sang Ibu maka saya memintahkan Romo

REKREASI DAN SANTAI SELALU JADI BAGIAN PENTING DALAM PELAYANAN

Sudah menjadi kebiasaan bahwa setelah pelayanan, saya selalu mengajak mereka yang bersamaku untuk evaluasi dalam keadaan santai. Maka kali ini saya mengajak para Romo, Mahasiswa/i dan Tim Komsos untuk bersantai semalam di Pulau Osi yang indah permai. Nikmatilah keindahan tempat wisata ini.

Kronik Digital Kunjungan Mgr. Seno di Paroki Wahai (Kegiatan Temu Anak Lintas Agama)

BANGGA PADA KALIAN, MAHASISWA/I STPAK AMBON

Mereka adalah Mahasiswa/i Calon Katekis dan Guru Agama yang sementara dididik dan dibina di Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Katolik ( STPAK ) AMBON. Setelah mereka turun live in selama 2 Minggu di Paroki Sta. Maria Immaculata Wahai Seram Utara; Ada suka – sedih, susah dan sulitnya menghadapi Romo Paroki, Umat dan Medan pastoral. Saatnya mereka

SAKRAMEN KRISMA LAGI SETELAH 22 TAHUN

Paroki Sta. Maria Immaculata Wahai di Pulau Seram Utara adalah salah satu paroki dengan jumlah umat terkecil di Keuskupan Amboina. Wahai adalah ibu kota kecamatan Seram Utara, yang juga menjadi pusat paroki Sta. Maria Immaculata yang memiliki keunikan karena hanya ada 4 KK Katolik di pusat kota, sementara umat yang lain harus datang berkilo-kilo meter

KUNJUNGAN KE PAROKI PINGGIRAN DI KEUSKUPAN AMBOINA

Oleh : Mgr. INNO NGUTRA Pengantar Perjalanan Pertama ” Duc in Altum ” di Tahun 2023 ke Pulau Seram Bagian Utara – Timur Sore ini bersama 3 Romo, 2 sopir dan 3 Tenaga Komsos, saya mengunjungi Pulau Seram Bagian Utara – Timur, yang akan ditempuh dengan;Mobil 1 jam dari Ambon menuju Pelabuhan penyebrangan LiangKapal Feri:

1 8 9 10 11 12 13
wpChatIcon
wpChatIcon