Yos. 5:9a,10-12; 2Kor. 5:17-21; Luk. 15:1-3,11-32
HM Prapaskah IV/Minggu, 30 Maret 2025
Kisah injil hari ini menggambarkan dengan luar biasa sikapseorang bapa yang begitu baik hati dan penuh pengampunanbagi anak-anaknya. Bapa ini tabah berhadapan denganketidakonsistenan anak-anaknya, penuh kasih dan pengampunan. Sosok seorang Bapa yang Yesus jelaskan dalaminjil mengajak kita untuk menyadari bahwa Allah sungguhmemilki kasih yang luar biasa hebat bagi manusia. Kita mungkinsudah menghabiskan banyak waktu menjauh dari Tuhan denganberbagai dosa, tetapi Allah akan lebih banyak lagi menawarkanpertobatan untuk kita. Kita mungkin sudah melupakan Tuhan100 kali, tetapi Allah akan memaafkan kita 200 kali.
Misteri paskah adalah gambaran konkret dari Allah yang berbelas kasih. Yesus diutus untuk menyelematkan kita darisegala dosa kita, yang akan kita rayakan sepanjang pekan sucidan dipuncaki dengan perayaan kebangkitan Tuhan pada hariraya paskah adalah gambaran Allah yang penuh belas kasih. Misteri paskah ini menjadi ungkapan Allah yang menerima kita, mengampuni kita, menyelamatkan kita, walaupun kita mungkintidak konsisten dalam hidup, walaupun mungkin kita sudahmelukai-Nya, menghabiskan “rahmat” yang Tuhan berikanuntuk hal-hal yang tidak sepantasnya. Allah tetap akanmenerima kita, merangkul kita, dan merayakan pesta dengankita, ketika kita kembali kepada-Nya, dan Paskah adalah pestaitu.
Allah yang berbelas kasih ini harus diwartakan oleh Gereja. Allah yang berbelas kasih atau yang maha pengampun ini harusdisampaikan ke seluruh penjuru dunia. Namun pengampunantidak berarti mentolerir kejahatan. Paus Yohanes Paulus II dalamensikliknya Dives in Misericordia mengatakan, “Tidak adadalam satu pun pesan Injil, ajaran bahwa pengampunan, ataubelas kasih sebagai sumbernya, berarti membiarkan terjadinyakejahatan, skandal, mencederai atau penghinaan. Apa pun situasinya, membereskan kejahatan dan skandal, menyembuhkan luka, memperbaiki penghinaan merupakansyarat-syarat pengampunan”. Pertobatan atau pembaruan dirimerupakan bagian dari perbaikan dan penyembuhan diri. Pengampunan sungguh-sungguh menjadi berkat ketika kita maubertobat. Allah menawarkan pengampunan, namun kalau tidakmuncul kesadaran akan kekurangan dan tindakan pertobatanmaka rahmat pengampunan tidak akan bekerja efektif dalamdiri. Allah sudah mengampuni manusia, namun manusia harussadar akan dosa dan bertobat.
Dalam masa prapaskah ini, kita dipanggil untukmewartakan dan menunjukkan Allah yang berbelas kasih. Allah kita maha pengampun. Tuhan berkata berkata, “Sekalipundosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadiputih seperti bulu domba” (Yes. 1:18). Allah tidak mendendam, tidak mengingat-ingat kesalahan (Yes. 43:25). Kasih Allah iniharus kita wartakan. Pewartaan tidak pertama-tama melalui kata-kata tetapi melalui kesaksian hidup. Hidup orang kristiani harusmenjadi kesaksian tentang Allah yang penuh belas kasih. Ketika seseorang menyatakan tentang kasih tetapi tidak mengurangikebencian dan balas dendam, maka dia menodai Allah yang penuh belas kasih. Kasih sesungguhnya itu tidak membenci, tidak balas dendam, tidak cemburu, tidak iri, tidak sombong, tidak menceritakan keburukan orang lain, sabar, dan lemahlembut.
Selain kita menjadi saksi tentang kasih Allah, kita juga harus menjadi manusia yang berani bertobat. Allah begitu murahhati. Kemurahan hati Allah ini dibalas dengan pertobatan. Allah mencintai kita, dan respon kita adalah bertobat. Hanya denganbertobat, maka kasih Allah itu menjadi penuh dalam hidup kita. Pertobatan diawali dengan kesadaran diri akan dosa-dosa. Pertobatan tidak pernah akan mulai kalau orang tidak melihatkekurangan diri sendiri. Setiap bagian tobat dalam perayaanekaristi, kita katakan, “Saya berdosa, saya berdosa, sayasungguh berdosa”. Kata-lata ini mengantar kita untuk sebelummenerima rahmat Tuhan, harus sadar akan kekurangan diri, dan berani bertobat. Hanya orang yang rendah hati yang bisamenciptakan ruang pertobatan dalam diri. Mari kita berdoa, dalam masa prapaskah ini agar berani bertobat, dan keluar darikenyamanan dosa-dosa. Amin.@novlymasriat.