BERHARAP KEPADA TUHAN DI TENGAH KESULITAN
Hari Minggu Biasa II Hari ke-2 Pekan Doa Sedunia Yes. 62:1-5; 1Kor. 12:4-11; Yoh. 2:1-11 Minggu, 19 Januari 2025 Mengusahakan diri untuk menjadi terbaik adalah cita-citasetiap orang. Namun kita patut akui bahwa hidup ini tidakselalu berjalan susuai dengan cita-cita tersebut. Sebagaimanusia yang tidak sempurna, pasti saja kita melewati kerikil-kerikil, kekecewaan, kesedihan, dan keslitan hidup. Makakadang kala kita juga harus realistis dan jangan terlalumembanggakan diri akan segala kesuksesan hidup, karenakegagalan bisa terjadi setiap saat. Tuan pesta perkawinan di Kana (bdk. Yoh. 2:1-11) tentu telah berencana untukmenyuguhkan anggur bagi setiap tamu pesta. Tuan pestamenghendaki untuk memberikan pelayanan yang baik bagipara tamu. Dalam tradisi Yahudi, pesta perkawinan adalahsalah satu pesta penting. Pesta perkawinan dirayakan beberapahari (sekitar 7 hari). Tuan pesta tentu telah mengundangsebanyak mungkin orang untuk hadir dalam perayaan ini dan menyiapkan segala kebutuhan bagi perayaan tersebut. Anggurmerupakan salah satu kebutuhan utama dalam pestaperkawinan. Anggur menjadi simbol sukacita. Peristiwa yang tidak boleh terjadi adalah kehabisan anggur karena kehabisananggur berarti tanda ketiadaan sukacita. Kendati demikian, tuan pesta perkawinan di Kana yang diceritakan dalam injilakhirnya juga kehabisan anggur. Di tengah kesulitan ini, tuan pesta tidak mau menjadi malu. Dia tidak mau kehilangansukacita di hadapan para tamu. Yesus adalah penolong bagi tuan pesta yang kehabisananggur. Yesus menjadi jalan keselamatan bagi tuan pesta. Tanpa Yesus, maka tuan pesta tersebut sangat mungkinmenjadi malu. Namun Yesus memberikan yang lebih baik. Yesus menolong tuan pesta dengan mengadakan mujizat air menjadi anggur. Anggur ini lebih berkualitas dari anggursebelumnya. Ini tanda bahwa Yesus menyempurnakan segalasesuatu. Dia hadir untuk melengkapi dan membuat situasilebih berkwalitas. Maria, ibu Yesus sangat paham keadaan ini. Dia tahu kesulitan tuan pesta dan tahu cara mendekati Yesus. Dia memahami kesulitan setiap orang dan mengetahui jalanmenujuk kepada Kristus. Berkat bunda Maria, maka Yesusmengadakan mujizat air menjadi anggur pada peta di Kana. Maka devosi kepada bunda Maria merupakan sebuahkewajiban. Maria sangat paham keadaan kita, dan mampumengantar permohonan kita kepada Yesus. Pertolongan Tuhansungguh akan terjadi bila kita terbuka pada-Nya dan mengikuti kehendak-Nya. Biarkan Tuhan bekerja dalam hidupkita. Dengan demikian, kita jangan pernah putus asa ketikamenghadapi kesulitan. Ppertolongan Tuhan merupakan satu-satunya jalan bagi orang beriman dalam menghadapi kesulitanhidup. Berharap kepada pertolongan Tuhan tidak pernah akansia-sia. Paus Fransiskus dalam Bulla tentang tahun jubilium2025 dengan judul “Spes Non Confundit” berkata bahwaharapan kepada Tuhan tidak mengecewakan. Berharap kepadaTuhan mengantar kita menuju kehidupan. Di tengah kesulitan, bahkan kematian, pengharapan kepada Tuhan mengubahkesulitan menjadi suakcita dan kematian menjadi kehidupan. Sengsara, wafat, kebangkitan Tuhan Yesus menjadi alasanutama untuk tetap berharap di tengah masa-masa sulit. Yesustelah menunjukkan jalan bahwa sesudah penderitaan, adasukacita. Cinta Kristus menjadi dasar pengharapan kita. Selainitu bunda Maria adalah bundan pengharapan. Tuan pestanyaris malu karena kehabisan anggur. Namun bunda Maria memberikan pengharapan kepada tuan pesta. Paus Fransiskusmenyebutkan, Bunda Allah datang membantu kita, menopangkita dan mendorong kita untuk bertahan dalam pengharapandan kepercayaan (Spes Non Confundit, art. 24). Orang yang memiliki pengharapan adalah orang yang memiliki kesabarankarena bejaikan yang dekat dengan pengharapan adalahkesabaran. Paus katakan bahwa, saat ini banyak orang yang tidak sabar dan suka terburu-buru dan tergesa-gesa sehinggatidak memiliki waktu bermenung secara personal dan dalamkebersamaan. Kesabaran adalah buah dari Roh Kudus yang menopang pengharapan (Spes Non Confundit, art. 4). Kesulitan tidak hanya dialami diri kita, tetapi juga orang […]