MEMBAWA “SHALOM” BAGI SESAMA

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA METROPOLITAN JAKARTA
Jumat, 26 Januari 2024
Masa Biasa
Injil : Luk 10 : 1 – 9

Tidak cukup bagimu untuk mengharapkan dan mendoakan agar Tuhan memberi damai sejahtera dan kebahagiaan kepada orang yang mendengarkan ucapanmu, melainkan haruslah engkau mengusahakannya lewat kehadiranmu di tengah mereka.

Tentunya orang yang kita jumpai atau kunjungi dan kita yang berkunjung mengharapkan agar ada damai sejahtera dan kebahagiaan. Ini bukan sekedar sebuah harapan dan doa, melainkan harus diperjuangkan agar terjadi dalam hidup.

Maka kata “shalom” ( damai sejahtera ) yang diambil dari bahasa Ibrani memiliki makna yang sangat baik bagi mereka yang kita sapa atau kunjungi, karena kata ini pulalah yang diucapkan sendiri oleh Yesus setelah bangkit dan dianjurkan oleh Yesus untuk diucapkan oleh para utusan-Nya dalam tugas perutusan mereka. Kata-Nya:“Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya.” ( ayat 5 dan 6a )

Karena itu, inilah yang harus Anda miliki dan perbuat yakni:

1) Sapalah setiap orang yang Anda jumpai atau kunjungi dengan kata “shalom” atau “damai sejahtera” bagi kamu;

2) Usahakanlah agar kehadiran dan kata-katamu mendatangkan suka cita, penghiburan dan peneguhan bagi mereka yang Anda jumpai dan kunjungi;

3) Bawalah dalam doa-doamu semua orang yang Anda jumpai dan salami;

4) Lakukanlah perbuatan baik kepada mereka yang Anda kunjungi atau jumpai.

Akhirnya tidak cukup “shalom” diucapkan tapi usahakanlah agar diri, kata dan perbuatanmu mendatangkan damai sejahtera bagi mereka yang bertemu dan hidup bersamamu.

Selamat beraktivitas untuk para sahabat

Salam, doa dan berkatku ( + ) untuk semua. ( Dari: Mgr. Inno Ngutra : Minnong – Duc in Altum )