NATANG KUNING DALAM SEJARAH MASUKNYA AGAMA KATOLIK DI TALIABU UTARA

Catatan Kecil dari Seorang Gembala di Paroki Pinggiran Pulau Taliabu, Maluku Utara, Keuskupan AMBOINA:

Sejak tahun 1967, perintis agama Katolik di Taliabu Utara bapak Fransiskus Jaflean pernah bersama Pastor J. Bosse, MSC dalam perjalanan dari desa Tolong menuju ke desa Nunca. Tapi karena dalam perjalanan dan hari sudah malam maka mereka singgah di dusun Limu (Limu itu bahasa Taliabu yang artinya Lemon) hanya untuk bermalam. Dalam beberapa tahun setelah itu, entah mengapa masyarakat dari dusun Limu pindah di tempat ini dan diberi nama Natang Kuning.

Natang Kuning adalah salah satu desa dekat desa Tikong, kecamatan Taliabu Utara, kabupaten Pulau Taliabu, propinsi Maluku Utara. Mayoritas masyarakat desa Natang Kuning ini beragama Kristen Protestan (GPM) dan hanya ada satu tempat ibadah yaitu Gereja Protestan.

Pada tahun 1989 datanglah bapak Siprianus Watratan (Katolik) asal Kei di desa ini lalu menikah dengan ibu Efelina Jaflean (GPM) asal Kei-Talibau. Mereka berdua menikah di GPM tapi mempertahankan agama masing-masing. Mereka dikaruniai 7 anak. 6 anak tinggal di desa ini dan mereka telah menikah di GPM. Sedangkan anak yang satunya Nisna Watratan tinggal di Kei dan mengikuti agama bapaknya yang Katolik.

Pada tahun 2017 datanglah di desa ini keluarga Katolik dari Banggai yaitu bapak Haplo Louloko dan ibu Wetty Pindagge (anak satu). Pada tahun 2021 datanglah juga keluaga Katolik dari stasi Ufung bapak Fransiskus Mboki bersama ibu Hekwin Banne dan 2 anak. Pada tahun 2022 datanglah ibu Nisna Watratan dari Kei dan nikah Katolik dengan bapak Benediktus Tama. Mereka dikaruniai 2 anak. Dan selanjutnya ada lagi 3 keluarga muda yang saat ini belum menikah yaitu Boy (Katolik) dan Marny (GPM), Embo (Katolik) dan Nevi (GPMD, Theresa (Katolik) dan Andy Boko (GPM). Jadi ada 6 KK, 15 jiwa umat Katolik di desa Natang Kuning.

Setelah mengikuti kunjungan Bapa Uskup Mgr. Seno Ngutra dan misa krisma di Paroki Santa Maria Mater Dei Sanana dan Paroki Santa Mlaria Imaculata Falabisahaya, saya berangkat pulang ke Paroki Taliabu dan langsung singgah di Stasi Sta. Maria Assumpta Nunca untuk pelayanan sakramen baptis dan sakramen ekaristi (komuni pertama) untuk anak-anak di Taliabu Utara. Saat tiba di stasi ini pada pertengahan bulan Oktober 2023, saya mendapat informasi dari ibu Imelda Jaflean tentang keberadaan umat Katolik di desa Natang Kuning yang selama ini belum pernah tersentuh dengan pelayanan secara Katolik. Maka saya beniat untuk datang mengunjungi mereka.

Pada tanggal 04 November 2023 kemarin, saya bersama katekis Andy Ulmasembun dan ibu Imelda Jaflean datang mengunjungi mereka semua yang sudah berkumpul di rumah keluarga bapak Benediktus Tama dan ibu Nisna Watratan. Dalam pertemua pertama itu kami saling berkenalan dan saya mengakatan kepada mereka bahwa hari Minggu depan tanggal 12 November 2023 akan ada misa di Natang Kuning di rumah ini.

Pada hari Minggu tanggal 12 November 2023 sesuai dengan janji saya, maka saya datang bersama dengan beberapa umat dari stasi Nunca untuk PERTAMA KALINYA MERAYAKAN PERAYAAN EKARISTI di DESA NATANG KUNING dengan UMAT KATOLIK di RUMAH BAPAK BENEDIKTUS TAMA dan IBU NISNA WATRATAN pada pkl. 18.30 WIT, setelah misa paginya pkl 08.30 WIT di stasi Nunca.

Semoga dengan adanya misa yang baru pertama kali dirayakan di desa Natang Kuning ini, iman umat Katolik di sini semakin dikuatkan agar mereka tidak lagi merasa sendiri. Saya juga mengajak mereka agar tetap kuat bertahan sebagai anggota Gereja Katolik yang sejati, karena pasti akan ada pelayanan-pelayanan misa dan ibadah sabda selanjutnya di desa ini. Dan semoga
di desa ini juga kedepanya dapat diperhitungkan sebagai kuasi/stasi Natang Kuning dalam Paroki St. Thomas
Rasul Taliabu.

Saya juga mengatakan kepada mereka bahwa semoga 3 pasangan yang belum menikah akan mendapatkan pembinaan dari DPS Nunca setelah dinfomasikan kepada pastor paroki Pastor Erol Ohoduan dan semoga juga anak-anak dalam kuasi/stasi Natang Kuning ini kelak bisa dibaptis di rumah ini. Dan semoga nantinya bisa ada Gereja Katolik di kuasi/ stasi Natang Kuning ini. Amin.

Refleksi

  1. Yehezkiel 34:12 “Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku…”
  2. Yeremia 23:4 “Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekor pun, demikianlah Firman Tuhan”

(Ditulis di Pastoran Stasi Sta. Maria Assumpta Nunca pada hari Minggu, 12/11/2023)

Salam
Pastor Joma Masriat 🙏🏻😇