Jika setiap gereja adalah rumah Tuhan, Bapa kita maka seharusnya gereja hendaklah menjadi tempat berteduh…
KEHIDUPAN DI DALAM TUHAN
(Makabe 7:1-2.9-14; 2 Tesalonika 2:16-3:5; Lukas 10:27-38)
Minggu 6 November 2022
RD. Novly M
Dua kelompok besar yang sering Yesus sebutkan dalam pewartaan-Nya saat itu adalah orang Saduki dan orang Farisi. Orang Saduki adalah salah satu kelompok aristokrat dalam budaya Yahudi. Orang Saduki meyakini bahwa seseorang layak di hadapan Tuhan tergantung pada keteraturan dalam melaksanakan ritual di Bait Allah. Mereka umumnya tidak percaya pada malaikat dan roh-roh, serta kebangkitan badan atau kehidupan sesudah kematian. Farisi adalah sebuah sekte keagamaan yang aktif di Palestina selama periode Perjanjian Baru. Orang Farisi mendapat penilaian moral yang buruk karena mereka dianggap serakah, munafik, dan tidak adil. Walaupun memang tidak semua orang Farisi adalah buruk. Orang Farisi sangat menekankan hukum Taurat. Kesamaan Farisi dan Saduki terletak pada cara pandang mereka terhadap keagamaan, yaitu secara lahiriah. Yesus sangat sering mengkritik dua kelompok ini (termasuk para ahli Taurat) karena kemunafikan mereka dan cenderung menekankan hal-hal lahiriah. Injil hari ini menceritakan tentang orang Saduki yang mencobai Yesus. Mereka tidak percaya kepada kebangkitan badan, tetapi justru bertanya tentang hal tersebut kepada Yesus. Mereka sebenarnya tidak memiliki kepentingan tentang kebangkitan badan karena memang mereka tidak percaya, tetapi berpura-pura bertanya kepada Yesus untuk mempermalukan Yesus di hadapan umum. Walaupun Yesus tahu maksud orang Saduki tapi Yesus tetap menjawab pertanyaan mereka. Yesus memberikan penjelasan yang bagus tentang kehidupan kekal atau kebangkitan badan. Yesus menegaskan bahwa kehidupan kekal atau kebangkitan badan adalah sesuatu yang ada. Namun kehidupan sesudah kebangkitan itu tidak sama seperti kehidupan lahiria atau dunawi. Sesudah kematian, tidak ada lagi yang menikah atau dinikahi. Fokus utama kehidupan abadi adalah Tuhan, bukan lagi kebutuhan-kebutuhan manusiawi yang terbatas atau sesaat. Sesudah kematian, manusia menjadi makhluk yang abadi seperti para malaikat. Manusia bisa saling mengenal, tetapi tidak lagi mencari kebahagiaan dalam relasi antar manusia, tetapi mencari kebahagiaan hanya dalam relasi dengan Tuhan. Orang tidak lagi mencari kebahagiaan dalam kehidupan perkawinan atau persahabatan atau relasi manusiawi sesudah kematian, karena kebahagiaan abadi sesungguhnya adalah Tuhan sendiri yang sudah terlihat jelas. Selain itu, jawaban Yesus terhadap kaum Saduki menegaskan bahwa orang mati tidak lagi mati, tetapi hidup. Ini menggarisbawahi bahwa kematian bukan akhir dari kehidupan, karena sesudah kematian, terdapa kehidupan lain. Di dalam Allah selalu ada kehidupan. Orang yang mati akan hidup lagi di dalam Allah. Di dalam Allah kita akan melampaui semua keterbatasan, rasa sakit, sedih, bahakan kematian. Untuk itu tepat refleksi banyak orang tentang makna sakit bagi orang yang meninggal. Orang sering menyebut, bahwa ketika orang meninggal karena sakit, umumnya dikatakan bahwa orang itu tidak sakit lagi, tetapi telah sembuh bersama Allah. Saya menangkap bahwa refleksi ini menggambarkan sebuah iman yang mengatakan bahwa orang sakit tersebut telah memperoleh kehidupan yang sehat kembali dengan Allah.
Kalau Allah adalah kehidupan, maka kita pun seharusnya menjadi sumber kehidupan. Kehadiran kita bukan memperburuk suasana orang lain atau membuat yang mati tetapi mati, tetapi hidup kembali. Di sekitar kita ada banyak orang yang “mati” atau terbatas. Kehadiran kita justru harus membuat hidup mereka lebih hidup, bukan terasa mati.
Akhirnya, kehidupan kekal adalah tujuan hidup kita. Ketika Yesus menjelaskan tentang kehidupan sesudah kematian, Yesus ingin menengaskan kepada kita para pengikutnya bahwa kematian orang Kristen bukanlah akhir dari segala-galanya, sebab tujuan hidup kita bukanlah kematian, tetapi kehidupan kekal atau kehidupan lain bersama Allah sesudah kehidupan saat ini. Untuk itu, kehidupan kita saat ini adalah bagian dari perjalanan menuju kehidupan kekal itu. Oleh sebab itu, segala sesuatu yang kita laksanakan bukan pertama-tama demi kehidupan saat ini, tetapi suatu investasi untuk kehidupan abadi. Amin.
You may also like
Related Posts
- TENANG DAN NYAMAN DI RUMAH TUHAN
- HIDUP DALAM PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN
Jumat, 06 Mei 2022Bac. I : Kis. 9 : 1 - 20Injil : Yoh. 6…
- TUHAN AKAN SELALU ADA DALAM BATHERA RUMAH TANGGAMU
*EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISE* _Jumat, 12 Agustus 2022_ Pekan Biasa XIX*Injil :…
Archives
- June 2025
- May 2025
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- October 2024
- September 2024
- August 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- July 2022
- June 2022
- May 2022
- April 2022
Categories
- APP 2025
- banda naira
- Beranda Nuhu Yuut
- berita dari kei kecil
- berita duka
- Berita Keuskupan
- BKSN
- Bulan Liturgi Nasional
- Daily Words
- Downlaod
- ekaristi
- Embun Pagi
- Filsafat
- Frits H. Pangemanan
- Hari Lahir Kota Ambon
- HUT Episkopal
- Jumaat Agung
- Kamis Putih
- Katedral Ambon
- Kepausan
- Kevikepan Kei Kecil
- Kevikepan KKT/MBD
- Kevikepan Kota Ambon
- Kevikepan seram
- Kewikepan Seram
- kolese Joannes Aerts Kei Besar
- Kolose Andreas Sol
- Kolose YPKKA
- Komisi Kateketik
- Komisi Kepemudaan
- Komisi Kitab Suci
- komisi liturgi
- Komisi Pendidikan
- Komisi Seminari
- Kompasiana
- KOMSOS
- Kronik
- Kuasi Paroki Wowonda
- kunjungan kanonik
- Kunjungan Uskup
- Kuria MAM
- KWI
- LAPORAN MUSPASPAS
- mahasiswa katolik
- malaysia
- mars projo
- misa krisma
- Misionaris Marauke
- MUSPASPAS 2024
- MUSPASPAS2024
- OFM
- OMK
- Opini
- Paroki
- Paroki Passo
- Paroki Pinggiran
- Paroki St. Mathias Saumlaki
- Pesan Natal
- Prapaskah
- Rapat Kuria
- Refleksi Pastoral
- Rekoleksi
- Rekoleksi Para Imam
- Renungan
- rumah unio langgur
- satucintaseribusenyum
- Sejarah Kota Ambon
- sekami
- SEKAMI
- Stasi Banda Neira
- STFSP-Pineleng
- STPAK Ambon
- Surat Gembala
- Tahun Yubelium
- Tri Hari Suci
- unio projo
- Uskup Seno Ngutra
- Vatikan
- Wilayah
- Wilayah Aru
- Wilayah Buru
- Wilayah Kei Besar
- Wilayah Kei Kecil
- Wilayah Kota Ambon
- Wilayah KTT
- wilayah malut
- Wilayah Talimas
- wisata rohani airlow
- YPKKA