BELAJAR MENUJU CINTA AGAPE

DAILY WORDS, JUMAT, 3 JUNI 2022
PEKAN PASKAH VII
PW ST. Karolus Lwanga dan Teman-Teman
BY RP. PIUS LAWE, SVD

BACAAN I : KIS 25: 13-21
MAZMUR : MZM 103:1-2. 11-12, 19-20b
INJIL : YOH 21: 15-19

@ Manusia adalah peziarah cinta. Kita hidup dalam relasi dengan sesama dan alam ciptaan. Relasi ini didasarkan pada perasaan kasih sayang yang tumbuh seiring perkembangan biologis dan psikologis dan melibatkan seluruh perasaan dan intelek, jiwa dan akΓ l budi. Tidak bisa disangkal, manusia bertumbuh dan berkembang dalam relasinya dengan sesama, yang secara alamiah merangkak dari relasi cinta erotis (eros), beranjak menuju cinta filia (philia: persahabatan) dan bahkan sampai pada keputusan untuk mencinta secara agape.

@ Cinta eros/tis masih terikat pada ketertarikan lahiriah semisal cantik,ganteng, tinggi, pendek, langsing, gemuk, tua dan muda, pria dan wanita, dst. Cinta ini lebih berhubungan dengan ketertarikan seksual. Pribadi yang dicinta lebih dilihat sebagai objek-pemenuh hawa nafsu. Diri sendiri menjadi pusat dari relasi.

@ Dari cinta erotis (eros), manusia bertumbuh dan berkembang menuju suatu tingkatan cinta yang lebih matang atau dewasa, yaitu cinta fiia (philia)/cinta sahabat. Subjek yang dicinta memiliki kualitas-kualitas yang baik yang dapat melanggengkan jalinan cinta tersebut. Pada cinta level ini, ada begitu banyak faktor personal dan sosial yang memengaruhi seorang untuk mencinta. Pada cinta level ini saya menyayangi seseorang sebagai subjek dan sebagai kawan atau sahabat. Cinta ini melampaui sekat gender (pria atau wanita). Namun, tak dapat dipungkiri jika cinta model ini masih terpaut pada hal-hal duniawi yang berhubungan dengan kepentingan (suku, jabatan atau kuasa, status sosial, keyakinan, dst.) Dengan kata lain, cinta philia masih terikat erat dengan kondisi-kondisi atau syarat-syarat yang turut menentukan langgeng atau tidak-nya sebuah relasi cinta. Cinta philia sering menjadi labil ketika kepentingan-kepentingan individual dan kelompok masuk dan menggeerogotinya. Alhasil, sering ada pengkhianatan terhadap kepercayaan yang telah dibangun. Petrus menyangkal Yesus dan bahkan Yudas mwngkhianati Yesus.

@ Cinta Agape. Ini adalah model relasi yang dibangun atas dasar TANPA SYARAT (unconditional love). Cinta model ini tidak mementingkan diri sendiri. Inilah cinta yang beesifat total, pemberian diri seutuhnya bagi kebahagiaan fan keselamatan orang lain. Yesus menjadi teladan cinta model ini.

@ Mencermati percakapan Yesus dengan Petrus, ada hal yang sungguh menggugah hati kita bila kita telusuri penggunaan kata “cinta” di dalamnya. Yesus menggunakan kata AGAPE dalam pertanyaan-Nya yang pertama dan kedua kepada Simon Petrus. Sebagai jawaban apa adanya, Simon Petrus menggunakan kata PHILIA di dalam mejawab pertanyaan Yesus. Akhirnya pada pertanyaan ketiga, Yesus bukan lagi menggunakan kata AGAPE melaikan PHILIA. Ya, Simon Petrus dengan sedih dan berat hati menjawab dengan tetap menggunakan kata PHILIA. Ya, Simon Petrus mengenal lebih baik ketahanannya dalam menghadapi tantangan dan rintangan. Oleh karena itu dia begitu sedih memberi jawaban terhadap Yesus yang nyatanya telah mencintai manusia secara AGAPE- menderita sengsara dan wafat demi keselamatan umat manusia..

@ Karolus Lwanga dan teman-teman adalah pahlawan iman asal Uganda- Afrika, yang telah menghayati model cinta AGAPE. Meskipun mereka meyadari sungguh bahwa jika mereka melawan raja Muanga, nyawa mereka bakal melayang, toh dengan berani mereka tetap menghidupi iman kristiani, dan menentang kebejatan moral raja Muanga. Mereka akhirnya mati dibunuh secara sadis. Penyerahan diri secara total adalah sebuah wujud nyata cinta tak bersyarat.

@ Sebagai peziarah cinta yang masih diliiti berbagai macam faktor duniawi, saya dan mungkin anda sering seperti Yudas dan Petrus. Relasi cinta yang kita bangun sering tergerus berbagai faktor, baik eksternal maupun internal. Ada kepentingan pribadi dan kelompok, ada hawa nafsu, ada perasaan iri dan cemburu, dan perasaan-perasaan natural lainnya serta kondisi-kondisi yang menyelimuti relasi apa pun yang kita bangun. Semuanya sering mengganjal kita untuk beranjak dan memutuskan untuk membangun sebuah cinta AGAPE. Mari kita saling mendoakan agar kita pun, pada suatu waktu dapat mengatasi segala macam ego kita dan berusaha mencinta tanpa syarat sebagaimana Tuhan Yesus sendiri telah mencintai kita secara total. Have a great day filled with love and forgiveness. Warm greetings to you allπŸ™πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™