DAILY WORDS, MINGGU, 15 MEI 2022
PEKAN PASKAH V
BY RP. PIUS LAWE, SVD
BACAAN I : KIS 14: 21b -27
MAZMUR : MZM 145: 8-9. 3-4. 10-11. 12-13
INJIL : YOH 13: 31- 133a.34-35
KASIH MEMBERI PENGHARAPAN DALAM KESENGSARAAN (untuk Sahabat Imam, Rp. Dominukus Beda Udjan, SVD – DOJAN)
@ Hari yang panjang dan melelahkan. Hari ini, saya tidak merayakan dua kali ekaristi (misa) sebagaimana yang biasa saya lakukan di paroki setiap hari Minggu di tempat pelayananku. Namun perayaan syukuran tahbisan Uskup Amboina di Wilayah Keuskupan Kei Kecil, yang melibatkan ribuan umat, cukup membakar kalori meski saya hanyalah satu dari puluhan imam konselebrasi. Ya, berapa pun kalori yang terbakar, euforia dan ekspresi iman ribuan umat yang hadir dalam perayaan akhbar ini telah membuat lelahku hilang lenyap. Antusiasme umat sungguh menyentuh nuraniku dan membakar semangat hidup imamatku.
@ Setelah perayaan, bagai bara api yang sedang menyala dan menjadi padam tersiram air, demikian pula, sukacita yang sedang membara dalam diriku tiba-tiba pupus oleh datangnya berita kematian sahabat imam, RP. Dominikus Beda Udjan, SVD yang akrab kami sapa DOJAN. Kepergian yang tiba-tiba ini menoreh rasa sedih yang mendalam di dalam hatiku. Kemarin, hari Minggu, Reu Doja masih mengirim WA balasan atas Daily Words yang saya kirim. Dojan sangat rajin untuk menjawab telpon atau membalas sms. Reu Dojan adalah sosok yang selalu responsif atas setiap sms yang kita kirim. Ya, Reu Dojan adalah sosok sahabat yang mempunyai banyak kualitas yang ingin saya telusuri satu demi satu lewat Daily Words hari ini. Namun pada kesempatan ini, saya cukup mengambil satu kualitas yang sungguh memberi motivasi bagiku dan sungguh memengaruhi perjalanan hidupku.
@Dojan sosok yang SABAR & ULET dan disiplin. Dia sungguh sabar, khususnya dalam menjalani hari-hari penderitaannya. Dojan, sejak di bangku pendidikan, menderita satu jenis penyakit kulit yang akut. Menurutnya, ini satu jenis protein yang membawa kerusakan pada kulit wajah, kepala, tangan bahkan sekujur tubuhnya. Meskipun berbalutkan penderitaan ini, Dojan dengan sabar dan tabah menjalani tahun-tahun formasi dan pendidikan. Bahkan setelah tahbisan menjadi imam, Dojan dalam sengsara yang dideritanya, rela diutus ke tanah Nias.
@ Pelayanan misi di tanah Nias, sebelah utara barat pulau Sumatera, telah dia jalani dengan tekun dan setia meski dalam kesengsaraan. Seribu satu macam cerita dari tanah misi Nias senantiasa menghiasi percakapan setiap kali kami bertemu. Selanjutnya, Tuhan membawanya ke kota metropolitan Jakarta. Dalam kesederhanaan dan kesabarannya, Dojan melayani umat paroki St. Yoseph Matraman Jakarta. Pembangunan spritual (iman umat) dan pembangunan fisik di pelataran dan dalam gedung gereja telah Dojan lakukan dengan tekun dan setia. Umat paroki St. Yosep Matraman tentu mengalami sentuhan kebapaannya yang senantiasa dia hiasi dengan senyum dan suara kebapaannya. Dari ibu kota negara, Dojan pindah ke paroki Roh Kudus Rungkut Surabaya. Sebagaimana yang selalu dipraktekkannya di paroki sebelumnya, Dojan sungguh memperhatikan pembangunan iman umat dan pembangunan fisik-gedung gereja serta pastoran. Rumah pastoran pun barusan diselesaikannya . Pada bulan Desember 2021 kemarin, dalam perjalanan kembali dari Kapitel Provinsi SVD Ende, saya sempatkan diri singgah di parokinya. Dojan telah menjadi kawan yang sangat ramah, yang dengan setia menunjukkan rumah pastoran yang baru. Kami membuat seolah sebuah tour kecil keliling rumah yang baru. Dojan sungguh luar biasa. Herannya, penyakit kulit yang dideritanya masih tetap menggerogoti kulitnya. Dalam kesengsaraan ini, Dojan tak pernah mengenal kata ” STOP”. Dia tak pernah putus asah, tak pernah merasa minder dan kecut. Dia juga tak pernah menarik diri dari perjumpaannya dengan orang lain (umat). Dojan senantiasa setia dan tabah dalam penderitaan.
@ Berkaitan dengan pesan bacaan-bacaan Suci Minggu Paskah V, saya coba menghadapkannya dengan satu kualitas diri dan apa yang dihayati Dojan: sabar dalam kesengsaraan. Pertama, St. Paulus dan Barnabas, dalam perhentian mereka di Listra, Ikonium dan Antiokhia, meneguhkan para murid di sana dengan berkata, ” …Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, kita harus mengalami banyak sengsara.” Dari kata-kata Paulus dan Barnabas di atas, saya boleh berkata bahwa , engkau, Reu Dojan , engkau telah menghayati pengharapan di atas. Meski dalam kondisi sakit yang melelahkan, engkau tak pernah berhenti MELAYANI. Engkau sungguh yakin bahwa Allah akan menghapus segala air mata dari mata kita, sebagaimana yang dilihat Yohanes dalam penglihatannya. Itulah janji Allah yang telah kita dengar dalam Kitab Wahyu, hari ini. Reu Dojan, engkau telah melewati hari-hari sengsara dalam pelayananmu sebagai imam. Engkau telah menghayati kata-kata peneguhan dari Paulus dan Barnabas di atas. Maka, saya yakin, Dojan sekarang sedang tersenyum dari dalam Kerajaan Surga dan membaca goresanku ini. Reu Dojan telah menghayati kata-kata penuh makna dalam kitab Wahyu yang kita dengar hari ini. Meskipun dalam sengsara yang engkau alami, engkau percaya sungguh bahwa Allah akan menghapus segala air mata dari mata-mu, dan maut tidak akan ada lagi. Ya, engkau sekarang sudah berdiam di KEABADIAN SURGA setelah melalui tahun-tahun pelayanan dalam kesengsaraan.
@ Kedua, KASIH yang melandasi hal ini, yaitu engkau telah melalui tahun-tahun pelayananmu dengan sukacita dan ketulusan, meski dalam sengsara akibat penyakit yang engkau derita. Engkau sungguh menghayati KASIH YANG TULUS, sehingga apa pun aral dan rintangan yang meghalangi, REU DOJAN tetap tulus melayani. Engkau menghayati sungguh kata-kata Yesus, “Aku telah memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi.”.
@Reu Dojan, penghayatan akan PENGHARAPAN & KASIH dalam kesengsaraan yang engkau hidupi selama masa hidup dan pelayananmu ini, turut mengajarkan kepada kami (saya) akan dua hal di atas: tetaplah BERPENGHARAPAN dalam melayani apa pun derita yang kita alami. Pengharapan inilah yang akan selalu membuatmu melayani dengan kasih sampai saatnya tiba: engkau kembali kepada YANG EMPUNYA KEHIDUPAN. Dari surga, berdoalah buat beta dan semua sahabatmu agar tetap BERPENGHARAPAN dalam kesengsaraan. Berdoalah bagi beta ( dan kami semua) agar tetap saling MENGASIHI apa pun aral dan rintangan yang menghalangikù dalam pelayanan.
@ Reu Dojan, selamat jalan. Selamat menikmati apa yang menjadi harapanmu: BEROLEH SURGA NAN ABADI. Rest in peace Reu. Doakanlah kami selalu……💟🙏🙏🙏🙏😭😭😭😭