DAILY WORDS, JUMAT 24 MARET 2023
PEKAN IV PRAPASKAH
BACAAN I: KEB 2: 1a. 12- 22
MAZMUR : 34: 17 -18.19- 21. 23
INJIL : YOH 7: 1-2.10. 25-30
by RP. Pius Lawe, SVD
@ Apakah saudara pernah mengalami suatu situasi penuh tantangan ketika harus mengambil satu langkah atau keputusan yang ” melawan arus”? Atau, pernakah saudara merasa ditantang ketika harus mengambil langkah atau keputusan yang mendobrak kemapanan atau kebiasaan lama yang keliru atau salah, yang sudah dianggap ” lumrah ” bahkan diyakini sebagai sesuatu yang ” normal dan sah sah saja “? Saya teringat ketika Presiden Jokowi melalui para menteri-nya mengambil kebijakan-kebijakan yang bersifat reformatif dan bahkan transformatif dan dia mendapat tanggapan yang sangat keras dan bahkan menantang yang hendak menjatuhkan atau menggusurnya dari kursi kepresidenan. Jangankan Jokowi, Ahok yang membawa perubahan yang radikal di ibu kota negara, dia sendiri pun akhirnya dijerumuskan ke dalam penjara oleh semua yang merasa dirongrong kemapanannya. Sungguh sadis jika kita membayangkan resiko yang harus dipikul oleh para tokoh reformis ketika mereka mendobrak kemapanan yang keliru atau salah. Mereka akan difitnah, dicap sok suci, dicaci maki, dicari kelemahan-kelemahan pribadinya, dan lain sebagainya. Segala cara dilakukan untuk menjatuhkan mereka. Itulah dunia!
@ Menyimak kejadian-kejadian real yang manipulatif dan koruptif di sekitar kita dalam berbagai bidang kehidupan bahkan kehidupan beragama sekalipun, mari kita coba merefleksikan pernyataan-pernyataan orang fasik terhadap orang benar di dalam kitab Kebijaksanaan yang kita dengar hari ini. Bagi orang fasik, orang-orang benar mesti dihadang karena orang-orang benar selalu menjadi gangguan atau ancaman bagi orang fasik dan selalu menentang pekerjaan mereka. Orang fasik selalu beriktiar untuk mengancam/meneror dan menganiaya orang benar agar mereka berhenti untuk menegakkan kebenaran.
@ Situasi yang Yesus hadapi dalam kisah-kisah akhir menjelang sengsara dan wafatnya adalah situasi yang persis sama seperti yang tertulis dalam kitab Kebijaksanaan di atas. Orang-orang Farisi dan ahli Taurat selalu berusaha untuk menjaga status quo dalam penghayatan keagamaannya yang bersifat manipulatif dan bahkan koruptif. Mereka melihat dan menganggap Yesus sebagai tokoh pembaharu yang sedang berusaha untuk mendobrak segala macam penghayatan yang keliru. Mereka memandangnya sebagai tokoh pembaharu yang harus segera mungkin dibasmi. Karena bagi mereka, Yesus sedang menyuarakan sesuatu yang bakal mengganggu kemapanan status atau posisi merska di dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Sudah tentu, kenyamanan yang menguntungkan posisi mereka sedang dirongrong oleh Yesus. Oleh karena sikap dan langkah profetis dari Yesus inilah, Dia mendapat tantangan yang hebat dari para oposannya. Namun Yesus tak pernah gentar atau takut. Yesus sangat yakin akan kehendak Bapa-Nya. Dia meyakinkan orang-orang di sekitar-Nya bahwa Dia lebih mengenal Bapa karena Dia datang dari-Nya. Dia yakin akan KEBENARAN yang sedang ditegakkan-Nya. Dia tahu bahwa Dia datang dan diutus oleh Sang Kebenaran itu sendiri – Bapa di Surga. Ya, Yesua tetap tegar menghadapi semuanya ini dan siap memikul salib penderitaan oleh karena sikap dan tindakan-Nya yang “melawan arus”.
@ Jika kita pernah atau sedang dan akan mengalami hal yang dialami dan dilalui oleh Yesus di atas, tentu saja situasi ini secara manusiawi menjadi hal yang menakutkan, mengguncang dan bahkan merubuhkan mentalitas dan semangat profetis kita. Jika Yesus yang adalah Allah dan Manusia, yang tidak pernah berbuat dosa, mengalami situasi TERGUNCANG, GELISAH dan TAKUT saat berada di taman Getzemani, apalagi kita yang meskipun dibaptis atau diurapi namun hidup berlumur dosa dan salah? Saya pribadi mengakui kalau saya bakal akan lebih terguncang, takut dan gelisah ketika harus meneriakkan kebenaran yang sudah tentu akan ” melawan arus”.
@ Jika demikian, Pemazmur hari ini menguatkan kita dengan kata-kata peneguhan ini, ” Tuhan itu dekat pada orang yangTuhan itu dekat pada orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu .” Mari tetap berharap pada Dia, mari saling mendoakan …Have a blessed day filled with love and compassion. Warm greetings to you all. Salve…salve…salve….padrepiolawesvd