[7/1, 00:23] Pius Lawe: DAILY WORDS, SABTU, 24 JUNI 2022
PW HATI TAK BERNODA SP MARIA
PEKAN BIASA XII
BY RP. PIUS LAWE, SVD
BACAAN I : YES 61: 9-11
MAZMUR : I SAM 2:1. 4-5.6-7
INJIL : LUK 2: 41-51
@ Wanita yang terpuji di antara wanita. Itulah Maria. Keterpilihannya oleh Allah adalah suatu KEISTIMEEAAN. Setidaknya, Maria mempunyai kualitas yang memungkinkan ia terpikih di antara segala wanita untuk mengandung SANG SABDA. Kualitas keibuannya yang menentukan terwujudnya KARYA KESELAMATAN oleh Allah bagi umat manusia.
@ Bacaan pertama menegaskan bahwa Allah yang memilih Maria. Allah mendandani Maria dengan jubah kebenaran. Allah mengenakan pakaian keselamatan kepada Maria. Nabi Yesaya menubuatkan jika Tuhan menumbuhkan kebenaran di dalam hati Maria. Oleh karena pilihan Tuhan inilah, keturunan Maria merupakan keturunan yang diberkati. Allah memilihnya karena kerendahan hati Maria. Allah meninggikan yang rendah hati. Allah menjatuhkan yang congkak hatinya. Allah mwnjatuhkan pilihan pada hati manusia yang lapang, rela menerima tugas perutusan.
@ Pilihan Allah menjadi berbuah atau berdaya guna oleh karena tanggapan yang positif dari pihak Maria. Dia menjawab Malaikat Gabriel dengan kata-kata penuh kerendahan hati: fiat voluntas tua (terjadilah padaku menurut kehendak Allah). Bait Pengantar Injil mengutarakan disposisi batin Maria yang turut menopang karya keselamatan Allah ini. “Berbahagialah engkau, Perawan Maria, sebab sabda Allah kausimpan dalam hati, kaurenungkan dan kauresapkan.”
@ SIMPAN – RENUNGKAN- RESAPKAN. Tiga kata kerja ini adalah kata-kata kunci yang menunjukkan kualitas Maria sebagai seorang wanita/ibu yang LAYAK mengandung SABDA ALLAH. Hanya di dalam rahim seorang wanita yang HATInya SIAP MENYIMPAN-MERENUNGKAN – MERESAPKAN setiap peristiwa hidup SANG SABDA – Yesus Kristus. Oleh karena kualitas inilah, peristiwa pencarian kanak Yesus berhari-hari dan penemuanNya di Bait Allah, dihadapi Maria dengan tenang dan penuh iman serta penuh kerendahan hati. Hati yang bersedia MENYIMPAN- MERENUNGKAN-MERESAPKAN inilah yang dapat memikul setiap jalan salib sampai ke puncak Kalvari.
@ Kita pun belajar dari Maria untuk MENYIMPAN- MERENUNGKAN- MERESAPKAN di dalam hati setiap kejadian di dalam hidup. Sikap batin inilah yang perlu kita miliki di jaman yang edan ini. Kita mudah untuk mengumbar segala peristiwa hidup di dalam media apa saja, berupa status apa saja. Kita ditantang untuk memiliki hati seperti Maria di dalam era digital ini. Semoga kita, oleh gerakan Roh Kudus, mampu menyiapkan hati kita untuk belajar mendengar, merenungka dan meresapkan setiap apa yang kita dengar dan alami di dalam peziarahan hidup kita. Maria menjadi soko guru iman kita. Jika kita mau mengandung SABDA ALLAH di dalam hati kita, model sikap hati Maria hendaknya kita kenakan di dalam hidup kita. Have a wonderful weekend filled with an open heart to listen, to keep, to reflect and to absorb everything in our lives in order to follow Jesus. Warm greetings to you allβ€β€β€ππππ