EMBUN PAGI
KITA ADALAH MILIK BAPA YANG DISERAHKAN KEPADA PUTRA
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI OHOIDERTOMSelasa, 03 Juni 2025Hari Biasa...
DAILY WORDS
KETIKA “CINTA KASIH SEDANG TERGERUS”
DAILY WORDS, MINGGU, 18 MEI 2025PEKAN PASKAH VBY RP. PIUS...
Don't miss...
KITA ADALAH MILIK BAPA YANG DISERAHKAN KEPADA PUTRA
EMBUN ROHANI PAGI DARI STASI OHOIDERTOMSelasa, 03 Juni 2025Hari Biasa Pekan VII PaskahInjil: Yoh. 17 : 1 – 11a ”Inilah keunggulan kita orang Kristen yakni kita adalah orang-orang pilihan Allah Bapa yang diserahkan kepada Yesus, Sang Putra agar diselamatkan.” Status dan asal kita dari Allah Bapa ditegaskan oleh Yesus dalam Injil hari ini:“Aku telah menyatakan
SALIB ADALAH PUNCAK KEINDAHAN IMAN KRISTEN
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA LANGGUR, TANAH PARA MARTIR KEISenin, 02 Juni 2025Hari Biasa Pekan VII PaskahInjil: Yoh. 16 : 29 – 33 ”Semakin besar derita ( salib ) yang dipikul oleh para martir maka semakin bahagia jiwa mereka sebagai saksi iman akan Kristus. Ini pun yang dialami oleh Mgr. Joanes Aerst, MSC., denga para
KOMUNIKASI YANG MEMPERSATUKAN
HM PASKAH VII/Hari Minggu Komunikasi Sedunia Kis. 7:55-60; Why. 22:12-14,16-17,20; Yoh. 17:20-26 Minggu, 1 Juni 2025 Setiap kali kita mengucapkan credo, kita menegaskanempat sifat gereja, yaitu satu, kudus, katolik, dan apostolik. Gereja bersifat satu karena memiliki satu iman, satu perayaan, sakramen yang sama, pemimpin yang satu, yang disarkanpada kesatuan Tritunggal Maha Kudus. Gereja memilikianeka pelayanan, tetapi hanya satu Tuhan, dan Yesus sebagaikepala bagi semua anggota gereja. Gereja bersifat kudus karena Yesus itu kudus. Yesus menguduskan gereja dengansengasara, wafat, dan kebangkitan-Nya. Gereja bersifatkatolik berarti umum dan merangkul semua orang. Gerejahadir untuk semua manusia. Gereja bersifat apostolik karenadidirikan di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Yesussebagai batu penjuru. Gereja melihat tradisi yang diturunkanmulai dari Yesus, ke para rasul, para paus, dan uskup sebagaibagian penting. Selain kitab suci, gereja melihat tradisi dan magisterium sebagai sumber iman. Injil hari ini menekankan sifat kesatuan dalam gereja. Yesus berkata, “supaya mereka semua menjadi satu, samaseperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalamEngkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.Kesatuan ini adalah juga kerinduan Tuhan Yesus. Diamenghendaki para pengikut-Nya bersatu, tidak tercerai berai. Gereja sampai saat ini berusaha menjaga kesatuan yang Yesuskehendaki. Gereja hanya memiliki pendiri yang satu yaituYesus. Dialah yang mendirikan gereja ini. Gereja berasal darisatu sumber, yaitu Yesus. Kesatuan dalam gereja memilikikeeratan yang kuat. Gereja tak terpisah-pisah. Perpecahanbukan menjadi simbol gereja. Jiwa gereja juga satu yaitu RohKudus. Semangat pelayanan dalam gereja pertama-tamaberasal dari spirit yang satu yaitu Roh Kudus. Untuk itu, kesatuan dalam gereja adalah anugerah Tuhan, bukanpertama-tama kekuatan manusia. Yesus-lah yang menjadidasar peratuan dalam gereja. Hari ini gereja merayakan hari Minggu Komunikasisedunia. Paus Fransiskus dalam pesannya pada hariKomunikasi Sosial Sedunia ke-59 menegaskan bahwa sebuahkomunukasi yang baik akan membantu menciptakanpersekutuan atau persatuan. Bag Paus, persekutuan dapattercipta bila kita menghindari komunikasi yang menciptakanketakutan, keputusasaan, prasangka, fanatisme, dan kebencian. Sebuah komunikasi harus fokus pada keindahandan menciptakan harapan walaupun seolah-olah tidak adalagi jalan keluar. Setiap kata-kata kita harus membuat orang lain bersukacita di sepanjang jalan. Hidup yang tidak sia-siaadalah hidup yang menggembirakan orang lain. Komunikasiseharusnya tidak fokus pada keindahan diri sendiri, tetapikeindahan orang lain. Paus juga katakan, dalam setiapkomunikasi, kita harus berbicara dari hati ke hati, dan dalamkelembutan. Kata-kata kasar, baik dalam verbal dan non-verbal sama sekali tidak menggambarkan komunikasi yang ideal secara kristiani. Komunikasi seperti ini adalah tandahkasih. Orang yang mengasihi mampu berkomunikasi dengankata-kata kata-kata penyemangat, yang menghibur, menguatkan, menjadi pelipur, dan menyemangati (AL, art. 100). Komunikasi tidak harus marah-marah dan memperlakukan lawan bicara bagaikan musuh. Kepadakeluarga-keluarga Kristiani, Paus Fransiskus mengingaktanorang tua untuk agar tetap memberikan koreksi kepada anakbila anak salah, tetapi jangan meperlakukan anak bagaiakanmusuh dan menumpakhan semua amarah kepada anak (AL, art. 269).
SALAM DAN SAPAAN DAMAI
EMBUN ROHANI PAGI DARI PASIR PANJANG DESA NGILNGOF, KEI KECILSabtu, 31 Mei 2025Pesta Sta. Maria mengunjungi ElisabetInjil: Luk. 1 : 39 – 56 “Marilah kita perbiasakan mulut kita mengucapkan kata dan salam damai yang menentramkan hati, meneguhkan hidup dan mengobarkan semangat orang lain di sekitar kita.” Pagi ini kita belajar dari dua wanita kudus di
BUKTI KETUHANAN YESUS
EMBUN ROHANI PAGI DARI KAMPUNG WAUR, KEI BESARKamis, 29 Mei 2025Hari Raya KENAIKAN TUHANInjil: Luk. 24 : 46 – 53 “Seharusnya kita tidak memerlukan lagi bukti lain untuk menjelaskan ke-Tuhan-an Yesus, karena memang Dia adalah Firman yang telah menjadi manusia, namun jika semuanya itu belum cukup maka fakta kebangkitan dan KENAIKAN Yesus ke surga adalah
YESUS ADALAH PEMILIK SURGA
EMBUN ROHANI PAGI DARI KAMPUNG WAUR, KEI BESARRabu, 28 Mei 2025Hari Biasa Pekan VI PaskahInjil: Yoh. 16 : 12 – 15 “Ketika kita percaya kepada Yesus maka kita diperkenankan menikmati semua yang menjadi milik-Nya, dan surga adalah hadiah terbesar yang akan diberikan kepada kita setelah kematian, asalkan tetap setia kepada Yesus sampai akhir hidup.” Yesus
ROH KUDUS AKAN SELALU MENUNTUN GEREJA
EMBUN ROHANI PAGI DARI KAMPUNG WATLAAR, KEI BESARSelasa, 27 Mei 2025Hari Biasa Pekan VI PaskahInjil: Yoh. 16 : 5 – 11 “Kekuatan terbesar kekristenan adalah fakta bahwa Yesus bangkit, lalu naik ke surga. Ia mengutus Roh Kudus untuk menuntun dan menemani Gereja sampai akhir zaman.” Janji untuk mengurus Roh Kudus terucap dari mulut Yesus sendiri:“Adalah
MENIKMATI PENDERITAAN KARENA NAMA YESUS
EMBUN ROHANI PAGI DARI KAMPUNG FANVAW, KEI BESARSenin, 26 Mei 2025Hari Biasa Pekan V PaskahInjil: Yoh. 15 : 26 – 16: 4a “Bila demi keselamatan kita, Yesus rela memikul salib, maka setiap saat salib menindih bahumu karena nama Yesus maka bersyukurlah karena itulah jalan terbaik ketika menjadi pengikut Yesus.” Menghadapi berbagai hujatan dan ancaman karena
KASIH: JATI DIRI ORANG KRISTIANI
Kis. 15:1-2,22-29; Why. 21:10-14.22-23; Yoh. 14:23-29 HM Paskah VI/25 Mei 2025 Salah satu aspek penting yang menggambarkan identitaskristiani adalah cinta kasih. Yesus beberapa kali menekankancinta kasih sebagai unsur yang mendasar bagi para murid dan pengikut-Nya. Dia mengatakan bahwa hukum pertama dan utama adalah kasih (kepada Tuhan dan kepada sesama) (bdk. Mt. 22:37-40). Bagi Yesus, kesih sebagai pertanda para pengikut pengikut-Nya (bdk. Yoh. 13:35). Orang mengenalkita dari kasih. Yesus katakan, “Barangsiapa tidak mengasihiAku, ia tidak menuruti firman-Ku” (Yoh. 14:24). Kasih Yesus adalah kasih yang baru. Ini adalah perintahbaru. Memang mencintai bukanlah hal baru. Setiap manusia, dalam dirinya terdapat kasih. Sejak lahir sebagai manusia, kasih ini sudah tertanam dalam diri karena kasih itu kodrati. Tanpa diajarkan pun, perasaan mengasihi merupakan bawaanmanusiawi. Namun Yesus menunjukkan sebuah kasih yang membedakan kasih-kasih yang lain. DIa mengajarkan sebuahperintah baru untuk mengasihi. Bagi Yesus, kasih yang paling radikal yang memedakan kasih-Nya dengan kasih yang lain adalah “kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuksahabat-sahabatnya” (Yoh. 15:13). Pengorbanan fondasiutama dari kasih. Kasih bukan soal perasaan, tetapi tentangtindakan berkorban. Pengorbanan dalam mengasihimengandaikan keterbukaan dan keterahan kepada orang lain atau ke luar diri. Orang yang sungguh-sungguh mencintaiadalah orang yang mau berkorban dan memberi diri bukanuntuk diri sendiri, tetapi kepada orang lain. Cinta diri, “pikirdiri sendiri” belum menyimbolkan cinta kasih. Kasih sejatiadalah kasih yang terbuka bagi orang lain. Yesus sudahmenunjukkan kasih yang penuh pengorbanan. Diamengajarkan tentang pengorbanan dan dia sendiri adalahkorban. Setiap kali merayakan Ekaristi, kita menghadirkankembali Yesus yang merayakan kurban, dan Dia sendiriadalah kurban dari perayaan tersebut (bdk. SC, art. 7). Setiap keluarga harus menjadi lahan subur bagitumbuhnya cinta kasih. Keluarga adalah persektuan “cintakasih” suami-istri, bukan “ring tinju”. Keluarga bukanmenjadi tempat yang hanya mengutamakan aspek finansial, tetapi harus menjadi ruang di mana kasih tumbuh dan berkembang. Kasih harus menjiwai seluruh perjalanan hidupkeluarga-keluarga Kristiani. Tanpa kasih, setiap rumah tanggahanya nampak sebagai bangunan fisik tanpa roh. Orang tuamemiliki tanggungjawab untuk mendidik dan membesarkananak-anak dalam kasih. Mereka berhak lahir oleh kasih orang tua, dan dibesarkan dalam kasih, kata Paus Fransiskus (AL, art. 81). Sebuah nasehat penting yang pernah Paus Fransiskuskatakan untuk merawat kasih dalam keluarga. Paus menekankan tiga kata penting, yaitu tolong, terima kasih, maaf. Ketika setiap anggota tidak menekan, memaksa, “marah-marah”, dan selalu mengatakan “tolong”; ketikasetiap anggota selalu menghargai pengorbanan anggota lain dengan mengucapkan “terima kasih”; ketika setiap anggotakeluarga senantiasa mengoreksi diri dan menyadarikesalahannya lalu mengucapkan kata “maaf”, maka dalamkeluarga pasti ada damai dan sukacita (AL,
ROH KUDUS PASTI MENOLONGMU
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA LANGGUR, TANAH PARA MARTIR KEISenin, 19 Mei 2025Hari Biasa Pekan V PaskahInjil: Yoh. 14 : 21 – 26 “Roh Kudus, Sang Penolong sejati yang wujud-Nya tak dapat kita lihat dengan mata kita, tapi peran-Nya kita rasakan dalam hidup dan karya kita ketika kebaikan kita lakukan.” Peranan Roh Kudus itu sangat