Category: Vatikan

<em>“Menenun Toleransi Versi Sang Monsinyur”</em>

Catatan: Agustinus Rahanwarat Sejak diangkat takhta suci Vatikan menjadi Uskup Amboina, monsinyur Inno giat berkeliling di seluruh wilayah keuskupan yang meliputi 2 provinsi; Maluku dan Maluku Utara. Monsinyur menggembala hingga ke dusun-dusun terpencil. Beberapa media bahkan menyorot kehadirannya di tempat yang belum terkoneksi, misalnya jalan dan jembatan, jaringan telepon termasuk akses internet. Monsinyur Inno pun

<em>KUTAHU ITU PATUNG BUNDA MARIA</em>

Dibuang Sayang dari Kunjungan Kanonik di Aru Selatan dan Tengah ( seri 4 ) Hari berikutnya, tanggal 23 September dengan speedboat yang diombang-ambingkan oleh gelombang, akhirnya kami tiba di stasi kedua, Longgar dan Apara. Di bibir pantai telah berkumpul kerumunan umat beragama yang banyak jumlahnya, yang siap menyambut kami. Karena besarnya gelombang dan ombak, akhirnya

<em>MUNGKIN INI KUNJUNGAN PERTAMA DAN TERAKHIR SANG GEMBALA KE STASI TERPENCIL INI</em>

Dibuang Sayang dari Kunjungan Kanonik di Aru Selatan dan Tengah ( seri 3 ) Dalam dialog dengan umat dan perwakilan agama lain, seorang tokoh pemuda, yang bekerja di pulau lain bangkit berdiri dan berbagi kisah kasih mengapa ia hampir seminggu terakhir harus meninggalkan tempat kerja untuk menggerakkan orang muda untuk mempersiapkan kunjungan Uskup. Ia pun

<em>IMAN DAN SEMANGAT MEREKA TAK “TERPENCIL”</em>

Kisah Romo bersama Umat Pinggiran dan Pedalaman TALIABU Bulan lalu, tepatnya tanggal 16 September, sebagai pastor paroki, saya mengunjungi stasi Goli. Desa Goli, adalah salah satu stasi dari Paroki Taliabu, Keuskupan Amboina. Desa ini cukup terpencil karena Letaknya jauh dari pantai. Untuk sampai di sana ada dua alternatif. Pertama, Lewat darat menggunakan motor 3 jam

Bertolak ke tempat yang lebih dalam di hari bahagia:

Denggan speedboat yang berkekuatan 750 PK kami akan berlayar menuju TALIABU Timur. Bila mulai malam ini tidak menerima Berkat Malam maka harap maklum karena kami memasuki daerah yang kurang bagus signal. Doakan kami selalu

<em>Moment Mendengarkan Sharing Umat:</em>

Salah satu program wajib dalam setiap kunjungan adalah mendengarkan sharing umat yang diwakili DPP/DPS. Paroki Sta. Maria Mater Dei Sanana hanya memiliki 3 stasi, yang jumlah jiwanya 305 jiwa. Maka dalam pertemuan dengan perwakilan iNI terungkap kesulitan yang mereka hadapi tapi juga kerinduan terbesar untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Setelah mendengar mereka, saya memberi peneguhan dan

<em>RINDU 25 TAHUN KINI TERBALASKAN</em>

Dibuang Sayang dari Kunjungan Kanonik di Aru Selatan dan Tengah ( seri 1 ) Ketika Speedboat hendak memasuki pelabuhan desa Mesiang, telah menanti para tokoh Agama ( Pastor, Haji dan Pendeta ) beserta Tokoh Adat dan Pemerintahan di atas dermaga. Setelah berjabat tangan, kami pun dihantar ke gerbang desa di mana akan diadakan penerimaan secara

<em>TUHAN DIDAHULUKAN</em>

Kegiatan wajib hari pertama dalam kunjungan kanonik di seluruh wilayah Keuskupan AMBOINA adalah REKOLEKSI, MISA, ADORASI, DOA PENYEMBUHAN dan JAMAHAN TANGAN PARA IMAM terhadap umat. Kegiatan rohani di atas sangat penting agar umat menyadari kehadiran Tuhan serta mengandalkan-Nya dalam seluruh aspek kehidupannya. Maka adalah WAJIB bagi Uskup, para Romo untuk duduk seperti MARIA dalam Kitab

Tiba di Paroki Sta. Maria Mater Dei Sanana, Kepulauan Sula

Setelah berlayar dari Ambon sekitar 20 Jam, akhirnya kami tiba di Kota Sanana, yang juga menjadi pusat Paroki. Di pulau ini, hanya ada 2 stasi dan di pusat kota dihuni oleh sekitar 31 KK yang umumnya etnis Tionghoa. Yang unik dari penerimaan ini adalah tarian yang dibawakan oleh Sanggar, yang beranggotakan remaja-remaja Muslim yang menebarkan

Kunjungan Kanonik ke Kepulauan Sula dan Taliabu

Sore ini Romo Vikjen, Anggota WKRI dan Katekis akan mengadakan perjalanan dengan kapal dan diperkirakan akan sampai esok pagi. Di pulau pertama kami akan beristirahat sehari dan setelah itu akan melanjutkan perjalanan dengan speedboat menyusuri pulau-pulau di sana sampai tanggal 9 Oktober. Doakanlah kami, para sahabat

1 2 3 4 5