TABOR DI EL-SORKIL
Yang Mulia Bapak Uskup Keuskupan Amboina, Kami sapadengan hormat: Mgr (Monsinyur) Seno Ngutra…. Yang Kami hormati Dewan Kuria: Para Pastor, Suster, BapakIbu Dewan Pastoral Paroki yang hadir Yang Kami hormati, Muspida-Muspika, Yang kami hormati, TNI-Polri yang hadir untuk memberi rasa aman….. Dan Bapak-Ibu: umat dan masyarakat Ngefuit yang berbahagia. Saya atas nama seluruh masyarakat Ngefuit Atas, hari ini, tidakmampu menggambarkan rasa bahagia kami….suka-cita dankegembiraan yang begitu melimpah. Kehadiran Bapak Uskupdan para Pastor di stasi St. Theresia Avila Ngefuit Atas bagikami adalah anugerah yang tak terkira. Kami bertanya-tanya: mengapa Ngefuit Atas dipilih sebagaitempat untuk melaksanakan rapat Kuria Keuskupan? Kami sungguh percaya bahwa Tuhan melawat kami melalui. Kami percaya bahwa ada rahmat istimewa yang turun ke atas kami. Puji dan syukur yang tak berhingga pantas kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha-kuasa. Terima kasih Bapak Uskupyang sudah memilih stasi Ngefuit sebagai tempat pelaksanaanrapat kuria, dan sudah memberkati bukit doa sebagai tempatKudus bagi setiap orang yang mau berjumpa dengan Tuhan.Terima kasih Pastor Paroki yang sudah bahu-membahu, bersamaumat membangun gua, sarana doa yang sangat kontemplatif. Semangat melayani dengan jiwa kesederhanaan dari Pastor Paroki, dan semangat St. Theresia Avila menjadi energi positifyang menggerakkan kami untuk berjuang demi kemuliaanTuhan. Yang Mulia Bapak Uskup, Para Pastor-Suster, dan saudara/I sekalian…..Kami berharap agar bukit doa Stasi Ngefuit menjadiseperti gunung Tabor, tempat di mana Kemuliaan Tuhanditampakkan. Dan ternyata, peristiwa gunung tabor itu sudahterjadi sejak beberapa hari ini. Kalau diperkenankan untukmengajukkan permintaan: bukan seperti Petrus, Yakobus danYohanes yang ingin membangun tiga tenda: satu untuk Yesus, satu untuk Musa dan satu untuk Elia…..kami bersama Pastor Paroki sudah membangun tenda….jadi Bapak Uskup, Para Pastor dan Suster, tinggalah dulu di gunung Tabor kami untukbeberapa waktu lagi…..biarkan kami menyaksikan danmenikmati kemuliaan Tuhan yang tak terkira ini. Akhirnya, atas nama seluruh umat dan masyarakat Ngefuit Atas, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnyaapabila selama pelakasanaan rapat kuria ini, ada hal yang tidakberkenan. Kalau masakan ibu-ibu kurang bumbu, mohondimaafkan….bumbu kami mungkin tidak lengkap seperti tukangmasak di Ambon….namum satu hal yang dapat kami pastikan: ibu-ibu memasak dan menghidangkan makanan dengan CINTA YANG LENGKAP. Yang Mulia Bapak Uskup….inilah kami, doakanlah kami danberkati kami. Peristiwa ini akan kami catat dengan tinta emas sebagai sebuahperistiwa iman dalam buku sejarah Woma El-Sorkil ni sasai. Dan semoga leluhur Ngefuit, woma El-Sorkil memberkati Yang Mulia Bapak Uskup, Para Pastor, dan Para Suster dalam seluruhtugas pelayanan gereja. Saya tutup sepata-kata ini dengan sebuah pantun: Kambing dan domba ada di kandang Waktu menggembala masihlah panjang, Kini kami sudah mempunyai terang, Hadapi masa depan tidak lagi bimbang.