Month: December 2024

NATAL: SIMBOL KERENDAHAN HATI DAN BERKAT

Yes. 9:1-6; Titus 2:11-14; Luk. 2:1-14 Malam Natal Sabtu, 24 Desember 2024 Selamat merayakan pesta Natal tahun 2024. Apa maknanatal Kristus bagi kita? Kisah injil hari ini menggambarkankisah tentang Allah yang menjadi manusia dalam diri YesusKristus. Allah yang agung dan mulia bersedia menjadimanusia, merendahkan diri-Nya. Dia menjadi kecil agar kitasemua diselamatkan. Dia mengambil rupa manusia agar manusia dapat mengenal Allah secara dekat; Yesus lahir agar manusia tetap merasakan kehadiran Allah dalam kehidupan; Dia menjadi manusia agar manusia tidak kehilangan harapandan arah hidup. Ini sebuah simbol kerendah hati hati. Dia sajaduduk di takhta yang tinggi, namun Dia memiliih menjadirendah agar manusia diselamatkan. Dia memilih lahir dalamsuasana sederhana dan miskin untuk menunjukkan solidaritasAllah terhadap manusia. Yesus lahir di palungan karena tidakada tempat penginapan. Untuk itu, natal adalah perayaantentang kerendahan hati. Kerendahan hati berarti tidaksombong. Orang yang rendah hati berarti orang yang menyadari kekurangan dan keterbatasannya.  Dalam kaitan dengan nilai kerendahan hati ini, Paus Fransiskus dalam pesan natalnya kepada kuria Romana di Vatikan pada 21 Desember 2024 kemarin menekankan duaaspek. Pertama, orang yang rendah hati adalah orang yang mampu memeriksa lagi kesalahan diri sendiri, dan tidakmeluluh menyalahkan orang lain. Menyadari kesalahan dirisendiri adalah sebuah kerendahan hati batin. Baginyakerendahan hati adalah sebuah anugerah Allah. Allah yang agung menunjukkan jalan kerendahan diri dalam kelahiran di dunia sebagai sebuah anugerah, bukan bencana. Makakerendahan hati adalah sebuah kebajikan rohani, bukansebuah kegagalan hidup. Oleh sebab itu, kita jangan pernahmenyesal bila kita pernah atau saat ini atau selalu memilihmengalah dan rendah hati dalam menghadapi berbagaitantangan hidup.  Kedua, Paus Fransiskus mengingatkan para kuria romanauntuk memberkati bukan mengutuk. Kelahiran Yesus adalahbentuk inkarnasi Sabda menjadi manusia dan menjadi berkatbagi manusia. Allah yang menjadi manusia adalah sebuahanugerah dari Tuhan. Ini adalah berkat Allah bagi manusia. Bila Allah memilih menjadi manusia, maka ini berkat bagikita. Yesus adalah juruselamat (bdk. Luk. 2:10). Yesus lahirsupaya ada damai sejahtera di bumi (bdk. Luk. 2:14). Untukitu, Natal adalah Allah memberkati manusia. Dengandemikian, maka seperti Allah yang telah memberkati kita, maka kita pun harus saling memberkati satu sama lain. MakaNatal adalah momen bagi kita untuk selain menerima rahmatdari Tuhan, kita pun saling membagikan rahmat, bukanmenyakiti hati orang lain atau merusak kehidupan sosial.  Akhirnya, kita patut bersyukur atas kelahiran Yesus. Kelahiran ini membuat Allah dekat dengan kita. Para malaikatbersukacita dan memuji Tuhan karena kelahiran Juru selamat. Kita pun patut bersyukur karena Allah menjadi manusia. Diamau hadir dalam pengalaman hidup manusia, baik sukamaupun duka. Untuk itu, Natal juga mengajak kita untuk tetapbersyukur dalam segala pengalaman hidup. Bersyukur adalahtanda orang beriman. Ungkapan syukur ini tidak hanya ketikakita mendapat pujian dan tepuk tangan meriah, tetapi juga bersykur bila kita harus melewati peristiwa-peristiwa duka. Untuk itu, jangan suka mengeluh setiap saat. Orang yang sukamengeluh tidak akan pernah mampu melihat kehadiran Allah dalam pengalaman hidup. Semoga demikian.@novlymasriat.

HATIKU SIAP MENANTIKAN LAWATAN SANG PENYELAMAT

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISESelasa, 24 Desember 2024Pekan IV AdvenInjil: Luk. 1 : 67 – 79 “Sesaat lagi kita akan merayakan Natal, hari kelahiran Sang Penyelamat. Jalan tobat telah kita rintis, lagu jiwa telah kita gubah, dan palungan hati telah kita bersihkan dan siapkan dengan harapan semoga Sang Penyelamat berjalan melalui rintisan jalan

Aib Elizabeth dan Menjadi apakah anak ini nanti?

Oleh: RP. Jemy Balubun, MSC Elizabeth wanita penuh aib. Dia tidak bisa berketurunan, ia mandul. Dalam tradisi Yahudi, memiliki anak, terutama anak laki-laki, dianggap sebagai berkat besar dari Tuhan. Anak laki-laki dianggap sebagai penerus garis keturunan dan pewaris warisan keluarga. Oleh karena itu, wanita yang tidak dapat melahirkan anak seringkali dipandang sebagai aib atau kutukan.

KETIKA TANGAN TUHAN MEMEGANG ERAT DIRIMU

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISESenin, 23 Desember 2024Pekan IV AdvenInjil: Luk. 1 : 57 – 66 “Tangan Tuhan memang tak terlihat, tapi pegangannya tetap terasa di saat hati sedang galau, pikiran sedang kacau dan badai hidup semakin bergejolak. Dalam keadaan apa pun engkau saat ini dan di masa yang akan datang, jangan pernah

VIDEO PROFIL KEUSKUPAN AMBOINA

VIDEO PROFIL KEUSKUPAN AMBOINA

MEMBAWA KHABAR BAIK

(Refleksi Minggu Adven IV) Sekali lagi, masa Adven itu adalah masa khusus bagi orang Kristen untuk belajar mengasah kecakapan yang benar menyambut Tuhan yang datang. Dan Injil hari Minggu ini mengetengahkan sosok Maria sebagai tokoh inspiratif bagi orang Kristen di masa Adven. Pertanyaannya, “Hal apa kiranya yang bisa kita pelajari dari sosok seorang Maria menyambut

BERJUMPA UNTUK SALING MENEGUHKAN DALAM IMAN

Mi. 5:1-4a; Ibr. 10:5-10; Luk. 1:39-45. HM Aden IV/Minggu, 22 Desember 2024   Paus Yohanes Paulus II adalah salah satu paus yang sukamengadakan perjalanan untuk berjumpa banyak orang. Dalamensiklik Redemtoris Missio, dia mengungkapkankeputusannya untuk berjalan sampai ke ujung bumi (Art. 1). Bagi Paus, perjumpaan adalah bagian dari perjalanan iman. Sehingga tujuaan dari perjumpaan adalah untuk memberitakaninjil, memberikan penguatan iman, dan menyebarkan kabarbaik (Art. 63). Dalam kaitan dengan perjumpaan denganagama-agama lain, dialog menjadi kunci penting. Bagi Paus, gereja perlu berjumpa dan berdialog dengan agama-agama lain. Memang, bagi Paus, gereja harus tetap memberitakanKristus. Dalam dialog, masing-masing agama harus tetapkonsisten pada tradisi dan pendirian keagamaannya sendiri, dan tetap terbuka bukan dengan berpura-pura, tetapi jujur, rendah hati, terus-terang, dengan kesadaran untuk salingmemperkaya. Baginya, dialog dengan agama lain juga dapatmembantu gereja untuk lebih bersemangat lagi untukmenemukan tanda-tanda kehadiran Kristus dan Roh Kudus, memeriksa idendeitas diri secara mendalam, dan memberikankesaksian tentang perwahyuan demi semua orang (Art, 56).  Injil hari ini (Lukas 1:39-45) juga menggambarkantenang perjalanan untuk berjumpa. Maria berjumpa denganElizabeth. Dua wanita kudus ini mengadakan perjumpaaniman yang berkwalitas. Mereka saling meneguhkan, menguatkan, dan menemukan karya Allah dalam pengalamanpribadi masing-masing. Ini sebuah gambaran perjumpaanyang ideal. Kehadiran Maria mendatangkan sukacita bagiElisabeth dan anak dalam kandungannya. Dia merasaterberkati karena salam Maria dan merasakan kehadiran RohKudus. Perjumpaan mereka penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Maria dengan rendah hati menerima peneguhan dariElisabeth. Dia tidak membanggakan diri dan menyerahkankembali peneguhan, pujian, dan syukur kepada Tuhan (bdk. Lukas 1:46-55).  Yesus juga telah menunjukkan kepada kita tentangperjumpaan yang menyelamatkan. Perjumpaannya selalumembawa kesejukan, pengampunan (Luk. 7:39-50; Yoh. 7:53-8:1-11), kesembuhan (Mat. 14:14; Mrk. 1:29-34), dan kehidupan (Mat. 9:18-26; Mrk. 5:21-43). Kehadiran-Nya selalu memberikan semangat yang berkobar-kobar untukmenemukan tanda kehadiran Tuhan (Luk. 24:13-35). Perjumpaan dengan Kristus selalu memberikan harapan dan sukacita. Paus Fransiskus dalam pesannya pada hari orang muda sedunia ke-38 berkata bahwa perjumpaan denganKristus selalu membawa sukacita. Dia berkata, “Sukacitakristiani adalah sukacita yang datang dari Tuhan, yang kitatahu begitu mencintai kita”. Dalam Kristus, kita akanmenemukan bahwa kita adalah pribadi yang dicintai dan diterima. Iman akan Kristus menjadikan seseorangbersukacita dari lubuh hatinya.  Oleh karena itu, perjumpaan adalah sesuatu yang penting. Kita tidak hidup sendiri. Gereja harus senantiasabergerak ke luar untuk berjumpa dengan orang lain (bdk. EG, art. 2024). Perjumpaan dengan orang lain harus memilikimakna iman, bukan sekedar bergossip, “ngerumpi”, dan membicarakan kekurangan orang

DUA RAHIM UNTUK SATU CINTA ILAHI

REFLEKSI SINGKAT DARI KOTA AMBON MANISEMinggu, 22 Desember 2024: MINGGU ADVENT IVInjil: Luk. 1 : 39 – 45 “Perwujudan penebusan umat manusia dimulai dari persiapan 2 rahim wanita, Maria dan Elisabet; Yang satu mengandung Penyelamat, dan yang lain mempersiapkan jalan-Nya. Inilah dua rahim yang mengandung dan melahirkan Cinta Ilahi bagi dunia.” Dua wanita yang menjadi

BERTOBAT ALA MARIA

(LUK. 1:26-38/LUK. 1:39-45)YOS PATRIS MSCKadang-kadang ada saja orang berkata, pastor dia sudah bertobat. Dulu istri saya tidak rajin ke Gereja sekarang sebulan sudah bisa 2-3 kali. Ini bisa juga dikatakan bertobat tapi levelnya rendah sebab ada hitung-hitungan di situ. Bila semangat masih ada maka dia rajin tapi kalau semangatnya pudar kemungkinan kurang rajin akan Nampak.

AKULAH YANG MENGANDUNGMU, TUHANKU

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISESabtu, 21 Desember 2024Pekan III AdvenInjil: Luk. 1 : 39 – 45 “Bunda Maria memang bukan Tuhan tapi yang pasti bahwa ia adalah Bunda Tuhan yang diakui oleh Elisabet ketemu dikunjungi oleh Maria bahwa anak yang dikandungnya adalah Tuhan.” Bukti kuat dari Kitab Suci tentang ke-Tuhan-an Yesus dan keistimewaan

1 2 3 4 5