1Yoh. 2:18-21; Mzm. 96:1-2,11-12,13; Yoh. 1:1-18.
Selasa, 31 Desember 2024
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatudijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Yoh. 1:1-3). Sabda ini menegaskan bahwa Allah adalah penguasa hidupdan sejarah manusia. Allah telah ada sebelum dunia diciptakan. Dia juga ada sebelum adanya waktu. Allah telahada sebelum ruang dan waktu. Allah adalah fondasi utamasegala sesuatu. Allah menjadi manusia dan tinggal di antaramanusia. Yesus Kristus adalah Allah yang kelihatan yang menjadi “daging”, namun tidak berdosa. Allah hadir dalamdiri Yesus untuk memberikan terang, kebaikan, dan keselamatan (bdk. Yoh. 1:4-5). Allah Bapa dan Allah Puteradan Allah Roh Kudus adalah satu dan telah ada sebelumsegala sesuatu ada dan menjadi penyebab utama segalanya.
Firman yang telah menjadi manusia atau Allah yang telah menjadi manusia dalam diri Yesus adalah sebuahkenyataan iman. Ini adalah anugerah dan berkat dari Allah untuk manusia. Kehadiran Allah di tengah-tengah manusiamendatangkan keselamatan bagi manusia dan memampukanmanusia untuk merasakan Allah secara dekat. Bila keyakinanini dihidupi secara penuh maka Allah sungguh-sungguh hidupdalam diri kita. Namun, tidak semua orang menghidupi imanini. Injil Yohanes menyebutkan: “Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya” (Yoh. 1:10-11).
Sebagai orang beriman, kita patut bersyukur karenaAllah yang menjadi sumber kehidupan kita, hidup, dan masukdalam sejarah kita. Terang keselamatan, kebaikan, dan cintaAllah itu kekal dan tak berkesudahan. Kita juga patutbersyukur atas iman kekatolikan kita. Yesus adalah jurselamatmanusia. Setiap orang yang memandang Yesus, sudahmemandang Allah Bapa (dan Roh Kudus) secara langsung, karena Bapa dan Putera dan Roh Kudus adalah satu dan sama. Iman inilah yang telah mengantar kita untuk ambil bagiandalam karya keselamatan Allah. Hanya saja, tidak semuaorang mensyukuri iman ini (bdk. 1 Yoh. 2:19). Banyak orang, terutama umat Katolik sendiri yang tidak menghidupi secarapenuh iman ini. Sebagian dari kita yang tidak serius berimankepada Tuhan. Banyak orang katolik yang menyebut dirinyakatolik, percaya kepada Tri Tunggal Maha Kudus, tetapikehidupannya tidak sesuai dengan kata-kata ini. Masih terdapat orang Katolik yang tidak mempraktekan imannya; membenarkan dirinya dengan teks-teks kitab suci tertentu sajayang mereka sukai atau yang sejalan dengan lifestyle-nya, sedangkan menolak teks-teksi kitab suci yang menegurkehidupan mereka. St Agustinus mempertingatkan, “jikakamu percaya apa yang kamu suka di dalam injil, dan menolak apa yang tidak kamu suka dalam injil, maka itubukan injil yang kamu percaya, tetapi dirimu”.
Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2024. Hari terasabegitu cepat dan singkat. Pasti banyak pengalaman suka dan duka yang dilalui. Ada yang mungkin tersakiti, tetapi ada juga yang bahagia. Bagaimanapun kondisi hidup kita, kita harustetap bersyukur dan berusaha untuk menjadikan hidup inibermakna dan bernilai, bukan untuk diri sendiri tetapiterutama bagi banyak orang. Hidup yang bernilai dan bermakna bagi orang lain adalah ketika hidup itumendatangkan kebahagiaan dan keselamatan. Salah satu nilaipenting yang perlu untuk menjadikan hidup itu bermakna dan bernilai adalah rendah hati. Paus Fransiskus, dalamauidnesinya pada tanggal 22 Mei 2024 berkata, bahwakerendahan hati adalah jalan menuju keselamatan. Kesombongan akan menghambat upaya-upaya untukmenjadikan hidup itu bernilai dan bermakna. Di mana adakerendahan hati, di situ ada kedamaian, cinta kasih, dan kehidupan yang bermakna.
Di akhir tahun ini juga menjadi kesempatan yang baikbagi kita untuk berefleksi tentang relasi kita dengan sesama. Kita patut mengakui bahwa kita tidak sempurna, dan pastidalam banyak cara kita sudah menyakiti hati orang lain. Inikesempatan yang baik untuk berefleksi dan minta maaf dan memaafkan orang lain. Memohon maaf mengantar kita untukmenyadari kekurangan diri yang telah mendatangkankeburukan bagi orang lain. Tentu tidak hanya memohonmaaf/ampun dari sesama, tetapi juga dari Tuhan. Selain itu, kita juga belajar untuk tidak hanya memohon maaf tetapi juga mengampuni orang lain. Pengampunan membantu kita untukmengendalikan dan membersihkan diri dari energi yang merusak hidup kita. Paus Fransiskus dalam ensiklinya Fratelli Tutti, berkata: Mengampuni bukan berarti melupakan. Merekayang benar-benar mengampuni tidak melupakan, tetapimereka menolak dikendalikan oleh kekuatan destruktif yang sama yang telah menyakiti mereka (Art, 251). Balas dendamtidak akan menyelesaikan persoalan, dan balas dendam itujuga tidak akan membayar segala perbuatan jahat orang lain.
Kita akan segera memasuki tahun 2025. Yesterday is a history, tomorrow is a mistery, and today is present (kemarinadalah sejarah, besok adalah misteri, hari ini adalah hadiah). Hari-hari yang telah berlalu menjadi cerita sejarah yang indah. Saat ini adah hadiah dan rahmat bagi kita. Besok masihmenjadi misteri. Namun sebagai orang beriman, kita harusyakin bahwa kita memiliki Tritunggal Mahakudus yang akanmenyertai kita. Kita harus memiliki iman akan penyertaanTuhan. Amin.@novlymasriat.
.