KETIKA MANUSIA TAK LULUS DALAM SEKOLAH KEMANUSIAN

*EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA BOBONG, TALIABU MALUKU UTARA*
*Senin, 07 Oktober 2024*
*PW Santa Perawan Maria, Ratu Rosario*
Injil: Luk. 10 : 25 – 37


_“Banyak di antara kita, karena sangat fanatik buta terhadap ajaran agamanya maka mereka menghindar bahkan memusuhi sesama manusia yang berlainan agama dan keyakinan, padahal adanya agama harusnya menjadi jembatan kemanusiaan, bukan tembok pemisah. Maka sesaat ketika praktek agamamu memusuhi sesama manusia maka Anda telah gagal sebagai manusia.”_

Keprihatinan dan perbuatan baik orang Samaria terhadap sesama yang jatuh ke tangan perampok hendaklah menjadi cermin dan contoh bagi kita umat beragama dalam kehidupan sebagai manusia. Diksahkan dalam Injil hari ini:*”Orang Samaria itu pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.”*( ayat 34 )

Karena itu apa yang Tuhan kehendaki agar kita sadari dan perbuat adalah:

1) Jadilah orang Samaria yang baik maka orang akan menghormati dirimu sebagai umat beragama yang sejati;

2) Sesaat ketika engkau menghindar dan membenci sesama manusia yang berlainan agama, maka sadarlah bahwa ada sesuatu yang salah dalam praktek keagamaanmu;

3) Jadilah jembatan kemanusiaan daripada membangun tembok karena alasan ajaran agamamu.

Ingat bahwa agama hanyalah jembatan ke surga, karena sesungguhnya pada akhirnya Tuhanlah yang menentukan siapa yang bisa tinggal bersama-Nya di surga, bukan  semata karena agama dan keyakinannya, tapi karena perlakuannya terhadap sesama manusia.

_Selamat beraktivitas untuk para sahabat._

Salam, doa dan berkatku ( *+* ) untuk semua. ( Dari: *Mgr. Inno Ngutra : Minnong – Duc in Altum* )