*EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISE* _Kamis, 11 Agustus 2022_ Pekan Biasa XIX*Injil :…
MENGAMPUNI KARENA ALLAH LEBIH DULU MENGAMPUNI
(Kis. 3:13-15,17-19; 1Yoh. 2:1-5a; Luk. 24:35-48)
HM PASKAH II/Minggu, 14 April 2024
Cerita injil hari ini masih seputar pengalaman paskah, kebangkitan Yesus. Para murid Yesus masih dalam suasanaperistiwa kebangkitan Yesus. Beberapa kali Yesusmenampakan diri kepada para murid untuk meneguhkan imanpara murid dan mengantar mereka untuk tidak putus asa. Yesus hadir lagi di tengah-tengah mereka untuk menguatkanmereka dan menujukkan kepada mereka bahwa Dia sungguh-sungguh anak Allah yang menyelamatkan.
Salah satu pesan penting yang Yesus sampaikan pada penampakan-Nya adalah “dan lagi: dalam nama-Nya beritatentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikankepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem” (Luk 24:27).Pesan ini penting dalam hubungan dengan kebangkitan karenaperistiwa sengasara dan kebangkitan Yesus adalah gambaranAllah yang penuh pengampunan. Dia wafat dan bangkit demi mengampuni dosa-dosa manusia; Dia wafat dan bangkit agar untuk menyelamatkan kita. Tanpa wafat dan kebangkitanTuhan, maka dosa-dosa kita tidak pernah akan diampuni.
Pengampunan adalah tanda belas kasih Tuhan kepadamanusia. Allah begitu mencitai manusia, maka Diamengampuni dosa-dosa kita. Paus Fransiskus, dalam suratapostolinya, misericordia et misera, berkata: “Pengampunanadalah tanda yang paling nampak dari kasih Bapa, yang hendak diwahyukan Yesus dengan seluruh hidup-Nya. Setiappetikan Injil ditandai dengan perintah cinta kasih ini yang mengasihi sampai titik pengampunan. Bahkan pada saatterakhir hidup-Nya di dunia, ketika Ia disalib, Yesusmengucapkan kata-kata pengampunan: “Ya Bapa, ampunilahmereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk. 23:34). Oleh sebab itu, mengasihi orang lain berartibersedia juga untuk mengampuni orang lain, karena cintatidak akan tumbuh tanpa sebuah pengampunan; tidak adaruang cinta kasih kalau tidak ada pengampunan.
Memang mengampuni sungguh-sungguh tidaklahmudah. Kecendungan untuk melihat kekurangan orang lain dan memiliki anggapan buruk terhadap orang lain justru akanmenambah rasa benci kepada orang lain. Menutup mata untukmelihat kebaikan dalam diri orang lain menghambatpengampunan. Memang berat untuk mengampuni, apalagimengampuni mereka yang sudah sangat menyakitkan hatikita. Kendati berat tetapi kita tetap harus mengampuni. Keterbukaan dan kemurahan hati mendorong sebuahpengampunan. Hati yang “keras” dan “batu” tidak akanmenciptakan pengampunan, namun hati yang lembut dan murah hati membuka jalan bagi pengampunan. Namunsebelum mengampuni orang lain, kita juga harus mampumengampuni diri sendiri. Dalam ensikliknya Amoris Letitia, Paus Fransiskus katakan: “sekarang kita memahami bahwauntuk dapat mengampuni kita perlu memiliki pengalamanyang membebaskan dalam memahami dan mengampuni dirikita sendiri” (art. 107). Paus Fransiskus menegaskan bahwa, kadang kala kita cenderung mempersalahkan orang lain yang mengkiritik kita sehingga kita tidak menyadari kekurangandan kelemahan kita sendiri. “Kita perlu belajar untukmendoakan masa lalu kita, menerima diri kita sendiri, belajarbagaimana hidup dengan keterbatasan kita, dan bahkanmemaafkan diri kita sendiri, supaya kita dapat memiliki sikapyang sama terhadap orang lain”, kata Paus Fransiskus (AL, art. 107).
Mari kita belajar untuk mengampuni diri kita dan mengampuni sesama kita. Kita harus mengampuni karenaTuhan lebih dulu mengampuni, dan karena orang lain pantasdiampuni. @novlymasriat.
You may also like
Related Posts
- KEINDAHAN MENGAMPUNI
- MENDENGARKAN TUHAN LEBIH DULU SEBELUM MELAKSANAKAN PERINTAH-NYA
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA TERNATE, MALUKU UTARASelasa, 10 Oktober 2023Minggu Biasa XXVIIInjil : Luk.…
- APAPUN JENIS BADAINYA, KITA LEBIH KUAT
Ada banyak dari antara kita yang ketika badai atau krisis melanda kehidupannya, mempertanyakan keadilan semesta…
Archives
- June 2025
- May 2025
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- October 2024
- September 2024
- August 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- July 2022
- June 2022
- May 2022
- April 2022
Categories
- APP 2025
- banda naira
- Beranda Nuhu Yuut
- berita dari kei kecil
- berita duka
- Berita Keuskupan
- BKSN
- Bulan Liturgi Nasional
- Daily Words
- Downlaod
- ekaristi
- Embun Pagi
- Filsafat
- Frits H. Pangemanan
- Hari Lahir Kota Ambon
- HUT Episkopal
- Jumaat Agung
- Kamis Putih
- Katedral Ambon
- Kepausan
- Kevikepan Kei Kecil
- Kevikepan KKT/MBD
- Kevikepan Kota Ambon
- Kevikepan seram
- Kewikepan Seram
- kolese Joannes Aerts Kei Besar
- Kolose Andreas Sol
- Kolose YPKKA
- Komisi Kateketik
- Komisi Kepemudaan
- Komisi Kitab Suci
- komisi liturgi
- Komisi Pendidikan
- Komisi Seminari
- Kompasiana
- KOMSOS
- Kronik
- Kuasi Paroki Wowonda
- kunjungan kanonik
- Kunjungan Uskup
- Kuria MAM
- KWI
- LAPORAN MUSPASPAS
- mahasiswa katolik
- malaysia
- mars projo
- misa krisma
- Misionaris Marauke
- MUSPASPAS 2024
- MUSPASPAS2024
- OFM
- OMK
- Opini
- Paroki
- Paroki Passo
- Paroki Pinggiran
- Paroki St. Mathias Saumlaki
- Pesan Natal
- Prapaskah
- Rapat Kuria
- Refleksi Pastoral
- Rekoleksi
- Rekoleksi Para Imam
- Renungan
- rumah unio langgur
- satucintaseribusenyum
- Sejarah Kota Ambon
- SEKAMI
- sekami
- Stasi Banda Neira
- STFSP-Pineleng
- STPAK Ambon
- Surat Gembala
- Tahun Yubelium
- Tri Hari Suci
- unio projo
- Uskup Seno Ngutra
- Vatikan
- Wilayah
- Wilayah Aru
- Wilayah Buru
- Wilayah Kei Besar
- Wilayah Kei Kecil
- Wilayah Kota Ambon
- Wilayah KTT
- wilayah malut
- Wilayah Talimas
- wisata rohani airlow
- YPKKA