EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISEKamis, 06 April 2023Kamis dalam Pekan Suci dan Kamis…
TUHAN SUNGGUH ADA (LUKAS 21:29-33)<br>JUDUL PERIKOP: KEDATANGAN ANAK MANUSIA (PERUMPAMAAN TENTANG POHON ARA)
Para saudara-saudari terkasih, pernahkan anda melihat, rambu-rambu lalu lintas? Di jalan raya atau jalan umum sering ditemui simbol atau lambang yang memberi keterangan tentang apa yang harus diperhatikan saat mengendarai kendaraan. Ada tanda untuk belok ke kiri, simbol tanjakan, simbol tanda seru dan lain sebagainya. Tanda-tanda itu sebenarnya hanya mau mengatakan satu hal yakni apa yang diberi tanda itu ada, akan dihadapi, akan hadir, akan datang atau akan dialami di masa yang akan datang. Simbol-simbol yang kelihatan bukanlah secara asli melukiskan atau menghadirkan tentang bagaimana bentuk tikungan atau jalan tersebut tetapi memberi pengertian bahwa pasti suatu waktu kita akan memasuki sebuah tikungan yang ada di dalam perjalanan kita.
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Injil bercerita secara menarik tentang tanda. Sebuah tanda bercerita banyak tentang hal-hal yang akan sudah terjadi dan akan terjadi. Misalnya kalau kita menandai diri dengan tanda kemenangan Kristus, maka serentak kita mengingat akan misteri Allah Tritunggal Bapa, Putera dan Roh Kudus dalam proyek keselamatan yang dibuat di atas kayu salib. Di Injil Yesus mengajak orang banyak untuk mengamati tentang tanda-tanda alam. Tanda itu harus diperhatikan karena hendak mengajarkan seseorang tentang hal-hal baru. Sama dengan pohon ara yang bertunas memberi tanda bahwa musim panas sudah dekat, keberadaan Yesus, menjadi tanda bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Jadi denga kata lain, Yesus hendak mengajak para pendengarnya bahwa Dirinya merupakan tanda kehidupan, kebenaran dan jalan kepada keselamatan. Yesus hendak mengatakan kepada para pengikutnya bahwa Dia sungguh-sungguh ada dan Tuhan itu hadir dan tinggal diantara manusia. Manusia itu tidak sendirian dan mengalami kesepian melainkan punya teman, sahabat, kakak, ibu, ayah bahkan keluarga besama Yesus.
Para Saudara-saudari terkasih, memang Yesus sudah tidak lagi kita lihat sejak kembalinya beliau ke surga, tetapi di Injil kita dengar sendiri bahwa Ia berkata: “langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabdaku takkan berlalu.” Jadi ternyata Yesus itu tetap ada dan hadir serta menemani lewat kata-kata, lewat 8 sabda bahagia, lewat khotbah di bukit, lewat 7 kata terakhir salib dan lain-lain. Sampai di sini kami sangat mengerti dan memahami orang-orang yang biasa posting di status mereka ayat-ayat Kitab Suci pada hari Minggu. Itu tandanya orang tersebut sungguh merasa Tuhan ada di dalam hidupnya. Sangat mungkin orang tersebut merasa tidak berjalan sendiri tetapi ada Tuhan yang menemani dirinya.
Kendati harapan kita demikian, tetapi penghianatan-penghianatan manusia tetap terjadi Mengingat kembali di zaman renesan atau pencerahan atau bahasa Jermannya Aufklarung yakni sebuah gerakan besar di Eropa pada abad ke-18 yang memberi kedudukan luar biasa pada akal budi manusia. Ada seorang om yang bernana Niche yang menulis buku kematian Tuhan. Kata-kata yang viral saat itu (God is Tott) bahwa Tuhan tidak ada lagi dan yang ada sekarang adalah otak manusia. Ia menekankan Tuhan telah mati, dan manusialah yang membunuhnya. Rumusan ini memang betul dan terjadi pada peristiwa salib tetapi rumusannya tidak bisa bertahan karena mereka yang sependapat dengan om Niche ini memutuskan untuk berhenti mengenal tanda-tanda sebelum peristiwa salib, selama peristiwa salib dan kejadian setelah peristiwa salib dalam kaca mata iman.
Selanjutnya saudara-saudari sekalian yang masih beriman kuat, kita semua yang ikut dalam novena Bunda Hati Kudus Yesus mengulangi apa yang dibuat pater jules chevalier di tahun 1853 (abad pencerahan) kurang lebih 170 tahun yang lalu. Kita semua bisa memahami sekarang bahwa pater pendiri membaca tanda-tanda zaman pencerahan itu bahwa Tuhan sudah disingkirkan sehingga manusia tidak lagi harus peduli dengan sesama manusia. Cara berpikir ini merupakan penyakit seperti indiferentisme dan egoisme yang muncul dengan kuat. Penyakit-penyakit zaman itu, dimata pater pendiri bukan menjadi beban yang harus dihindari tetapi menjadi tanda agar Tuhan harus hadir di tengah orang-orang, masyarakat dan keluarga-keluarga yang mengalami suasana tersebut. Oleh karena itu pater pendiri; Jules Chevalier meminta petunjuk Maria dalam novena untuk membantu karya kecil yang dimulainya di isodang. Tanda berikutnya dan menjadi puncak keyakinan bahwa Tuhan merestui karya ini adalah bantuan dana yang sangat besar itu. Pemberian itu diyakini sebagai pemberian dari seorang ibu yang tulus hati itulah ibu Maria kita. Maria denga Gelar bersahaja Bunda Hati Kudus (Mari, Mother of The Sacred Heart). RP YOS PATRIS MSC
You may also like
Related Posts
- SAAT ROH TUHAN ADA PADAMU
- SESAAT KETIKA ROH TUHAN ADA PADAMU
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA AMBON MANISESelasa, 10 Januari 2023Masa BiasaInjil : Mrk. 1 :…
- ARCA KRISTUS RAJA MENJADI TANDA KEHADIRAN TUHAN BAGI MANUSIA
Allah itu begitu Mulia sehingga mata kita tak dapat melihat-Nya, maka patung atau benda rohani…
Archives
- July 2025
- June 2025
- May 2025
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- October 2024
- September 2024
- August 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- July 2022
- June 2022
- May 2022
- April 2022
Categories
- APP 2025
- banda naira
- Beranda Nuhu Yuut
- berita dari kei kecil
- berita duka
- Berita Keuskupan
- BKSN
- Bulan Liturgi Nasional
- Daily Words
- Downlaod
- ekaristi
- Embun Pagi
- Filsafat
- Frits H. Pangemanan
- Hari Lahir Kota Ambon
- HUT Episkopal
- Jumaat Agung
- Kamis Putih
- Katedral Ambon
- Kepausan
- Kevikepan Kei Kecil
- Kevikepan KKT/MBD
- Kevikepan Kota Ambon
- Kevikepan seram
- Kewikepan Seram
- kolese Joannes Aerts Kei Besar
- Kolose Andreas Sol
- Kolose YPKKA
- Komisi Kateketik
- Komisi Kepemudaan
- Komisi Kitab Suci
- komisi liturgi
- Komisi Pendidikan
- Komisi Seminari
- Kompasiana
- KOMSOS
- Kronik
- Kuasi Paroki Wowonda
- kunjungan kanonik
- Kunjungan Uskup
- Kuria MAM
- KWI
- LAPORAN MUSPASPAS
- mahasiswa katolik
- malaysia
- mars projo
- misa krisma
- Misionaris Marauke
- MUSPASPAS 2024
- MUSPASPAS2024
- OFM
- OMK
- Opini
- Paroki
- Paroki Passo
- Paroki Pinggiran
- Paroki St. Mathias Saumlaki
- Pesan Natal
- Prapaskah
- Rapat Kuria
- Refleksi Pastoral
- Rekoleksi
- Rekoleksi Para Imam
- Renungan
- rumah unio langgur
- satucintaseribusenyum
- Sejarah Kota Ambon
- SEKAMI
- sekami
- Stasi Banda Neira
- STFSP-Pineleng
- STPAK Ambon
- Surat Gembala
- Tahun Yubelium
- Tri Hari Suci
- unio projo
- Uskup Seno Ngutra
- Vatikan
- Wilayah
- Wilayah Aru
- Wilayah Buru
- Wilayah Kei Besar
- Wilayah Kei Kecil
- Wilayah Kota Ambon
- Wilayah KTT
- wilayah malut
- Wilayah Talimas
- wisata rohani airlow
- YPKKA