TIDAK ADA YANG ABADI

DAILY WORDS, SELASA, 28 NOVEMBER 2023
PEKAN BIASA XXXIV
BY RP. PIUS LAWE, SVD

BACAAN I : DAN 2: 31– 45
MAZMUR : T. DAN 3: 57 – 61
INJIL : LUK 21: 5 – 11

@ Sekarang saya lagi dalam penerbangan Sorong – Ambon. Sementara lagi asyik menikmati pemandangan hamparan pulau-pulau kecil dari atas ketinggian 15000 kaki, pulau-pulau yang berserakan bagai gumpalan tanah yang dihamburkan secara acak dari atas langit di wilayah Papua Barat Daya, saya coba menulis refleksiku atas Firman Tuhan hari ini. Saat saya mulai menulis refleksi ini, tiba-tiba terjadi guncangan/turbulances beberapa kali tabrakan dengan awan tebal. Cuaca saat taking off di bandara Sorong cukup cerah. Namun dalam penerbangan selanjutnya, pesawat harus menelusuri celah-celah antara awan yang tebal. Dua tiga kali guncangan yang dasyat membuat saya terkejut dan spontan menggenggam pegangan kursi dengan sangat erat sambil melihat ke celah-celah awam tebal dengan rasa takut yang luar biasa. Keringat dingin mengucuri tubuh saya. Takut! Cemas! Takut mati? Ya, mungkin! Laptop yang ada di atas paha hampir jatuh, terlepas dari pangkuanku. Dalam situasi ini, saya dengan berani melihat ke bawah. Wahhh permukaan laut nun jauh di bawah sana. Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang luar biasa? Saya sejenak berpikir tentang KEMATIAN yang mungkin saja menimpa kami jika pesawat ini mengalami gangguan engine atau gangguan listrik akibat tabrakan dengan awan tebal. Kalaupun itu terjadi, tidak ada cerita yang lain selain kabar dukacita. Heee mungkin berlebihan tetapi ya, itulah yang saya rasakan dan pikirkan beberapa saat yagn lewat. Okay, sudah mulai tenang kembali saat kami berada di atas pulau Seram dan terus terbang di atas kepulau Lease.

@Saya kembali menggerakkan jari jemariku di atas keyboard laptop ini. Bukan kebetulan, Sabda Tuhan hari ini, hemat saya, mengingatkan saya akan ungkapan klasik ini: TIDAK ADA YANG ABADI di atas semesta ini. Semuanya bakal lenyap. Yang hidup, toh bukan hidup selamanya di atas jagat ini. Semuanya sementara saja! Termasuk diriku, jiwa dan ragaku. Termasuk tubuh pesawat yang sedang beta numpang ini. Sekali jatuh, meledak, hancur berkeping-keping. Apalagi semua muatan di dalamnya, baik yang hidup maupun benda mati. Atau hangus tak berbentuk, atau hilang tenggelam di kedalaman laut Banda dan tak akan didapati sebagai sosok yang dikenali. Pokoknya, semuanya RAPUH, TERBATAS & TIDAK ABADI, PUNAH..LENYAP. Hanya iman yang meneguhkan kita bahwa JIWA tetap akan ABADI di Surga harapan orang-orang ber-Tuhan. Ya, semua tertambat pada harapan akan HIDUP KEKAL – ABADI sebagai pemberi HARAPAN untuk dapat mengisi hidup dengan baik sebagai persiapan akan HARI YANG DITUNGGU-TUNGGUH oleh semua orang beriman. Yang pasti adalah TIDAK ADA YANG KEKAL di atas jagat raya ini.

@ Ya, tidak ada yang kekal di atas jagat raya ini. Hal ini berlaku untuk segala sesuatu kecuali SANG PENCIPTA. Termasuk Sejarah peradaban dan sejarah kejayaan bangsa-bangsa atau Kerajaan-kerajaan dunia. Persia, Romawi, Babilonia, Mojopahit, Sriwijaya, Mataram, Kuta, Singosari, you can name them all, semuanya “ada waktu” kejayaannya. Ada periode kejayaannya. Firaun, Nebukaznesar, Darius, Saul, Daud, Salomo, Nero, Louis XIV, Louis XV, Louis XVI, Syailendra, masing-masing mempunyai periode kejayaan. Ada awal tetapi pasti ada akhir kejayaannya. Tidak ada yang kekal. Pengkotbah 3; 1 – 8 menegaskan jika segala sesuatu ada waktunya ( there is a proper time for everything).

@ Berhubungan dengan hal di atas, penglihatan Daniel di dalam mimpi sungguh-sungguh meyakinkan kita bahwa siapa pun penguasa di dunia ini, pasti ada waktu untuk mengakhiri semuanya. Daniel, lewat mimpinya, melihat sebuah patung manusia yang besar dengan bahan pembuatan yang berbeda antara bagian-bagian tubuhnya, menegaskan tentang pergantian penguasa dari satu era ke era yang lain. Tidak ada satu pun yang memerintah secara kekal, termasuk raja Nebudkadnezar yang sedang berkuasa di masa munculnya nabi Daniel. Pada satu saat, dia akan menemukan akhir dari kekuasannya.

@ Tentang fana-nya dunia dan kejayaannya, Yesus menegaskan hal ini kepada orang-orang yang sedang mengagumi kemegahan Bait Allah dengan ornamen- ornamen dan arsitektur-nya yang menakjubkan. Semegah-megahnya bangunan buatan tangan manusia, pada saatnya akan lenyap. “ Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. ” Oleh karena itu, Yesus mengingatkan kita semua untuk tetap berjaga-jaga. Tetaplah waspada! Hendaknya kita menyiapkan diri untuk “ akhir zaman” – akhir dari hidup ini atau akhir dari segala-galanya. Persiapan yang mesti kita buat adalah dengan membangun suatu hidup yang damai, penuh cinta dan pengampunan satu akan yang lain, berbagi satu dengan yang lain, peduli satu dengan yang lain. Hendaknya saya memasrahkan diri dan hidup hanya pada Tuhan. Hendaknya saya persembahkan semuanya hanya untuk Tuhan dan kebahagiaan sesaama. That’s it. Toh pada akhirnya, tidak ada satu pun yang dapat saya atau kita bawa pergi ketika “ hari itu ” datang menjemput setiap kita. Isilah hidup dengan TIDAK BERHENTI MENCINTA karena toh yang dapat kita wariskan di dunia ini hanyalah cerita tentang CINTA & PENGAMPUNAN . Harta tidak dibawa mati. Kemegahan dunia akan lenyap. Tidak ada yang kekal. Kejayaan negara-negara adidaya akan berakhir pada waktunya. Kejayaan para pemimpin bangsa dengan arogansi-nya pun akan berakhir. Sekali lagi, yang mungkin dapat kita patri-kan di atas dunia dan di dalam hati sesama adalah CINTA & PENGAMPUNAN.

@ Pesan Firman Tuhan hari ini sekurang-kurangnya membekali saya pribadi untuk tidak takut KEHILANGAN: hidup, sesama, kekuasaan, kepemilikan, dst. Hendaknya setiap saat, apa pun yang saya hadapi di dalam hidup di atas dunia ini, saya boleh berseru bersama Daniel, “ Pujilah Tuhan, hai segala karya Tuhan! Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya!” Ya, jangan berhenti memuji Tuhan, karena hanya di dalam Dia, ada KEABADIAN. Dan ingat, di atas jagar ray aini, TIDAK ADA YANG ABADI. Have a wonderful day filled with love and mercy. Warm greetings to you all… padrepiolaweterengsvd …🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼