Siang itu, dengan menumpang mobil Danramil, yang adalah seorang Katolik dari Timor Leste dan sudah…
<em>GEREJA TANPA GEDUNG GEREJA</em>
Dibuang Sayang dari Kunjungan Kanonik di Pulau Morotai ( Seri – 1 )
Setelah seharian kami berada di kota Daruba, ibu kota Kabupaten Morotai, maka kami pun melanjutkan perjalanan ke sebuah stasi di bibir pantai Selatan pulau Morotai, tepatnya desa Tiley Pantai. Setelah disambut dan beristirahat minum sore, kami pun menyeberang dengan Speedboat ke sebuah pulau kecil yang adalah pusat perusahaan Mutiara dan udang terbesar di Provinsi Maluku Utara. Karena pemiliknya adalah umat Katolik maka kami pun diundang untuk menginap semalam di pulau kecil yang indah ini nan tenang ini.
Esoknya kami kembali lagi ke desa Tiley untuk misa penerimaan Sakramen Krisma kepada 13 umat di situ.
Melihat sebuah tenda besar yang terpasang di lapangan, saya mengerti bahwa umat kecil ini pasti tidak memiliki gedung gereja. Dan benar karena selama ini umat kecil ini hanya menggunakan teras rumah seorang guru, yang suaminya ketua stasi untuk misa dan ibadat lainnya.
Misa pun selesai dengan acara ramah tamah sederhana, lalu dilanjutkan dengan pertemuan umat kecil ini dengan Sang Gembala. Ketika diberi kesempatan oleh Romo Vikjen, maka ketua Stasi berbagi kisah. Bapa Uskup, terima kasih karena mau datang mengunjungi kami di sini. Kami hidup di tengah saudara-saudara Muslim dan Protestan yang baik dan ramah. Ini rahmat terbesar yang kami terima dari Tuhan. Namun, kami tetap rindu untuk membangun sebuah rumah untuk Tuhan kami. Ya, di sini ada Gereja, tapi tidak ada gereja. Gereja dalam arti jiwa dan semangat pasti kami miliki, tapi sayangnya kami belum mampu membangun sebuah rumah untuk Tuhan kami. Kami bagaikan umat Israel yang berjalan dari Mesir sampai ke tanah terjadi sambil membawa Tuhan kami walaupun belum ada tempat yang layak untuk Tuhan kami. Tapi Bapa Uskup, dengan kehadiranmu di tengah kami, domba-domba kecil ini maka kami berjanji untuk membangun sebuah rumah untuk Tuhan kami di masa yang akan datang.
Bapa Uskup, kami hanya minta jangan pernah tinggalkan lagi kami untuk waktu yang lama. Tetaplah tuntunlah kami sebagai domba-dombamu.
Mendengar semua kisah pilu dan jeritan hati ini, saya pun merenung dan berkata dalam hati, seandainya aku punya uang maka pasti kebutuhan umat seperti ini akan kupenuhi segera. Namun, aku terhibur karena yakin bahwa domba-domba ini bukan milikku. Aku hanya seorang gembala yang diutus untuk menjaga mereka. Tuhan, Sang Pemilik Tunggal domba-domba ini pasti mendengarkan jeritan dan kerinduan mereka. Tuhan sendiri yang akan membangun rumah untuk Diri-Nya. Kalau pun gedung tidak ada maka pasti Ia akan tetap tinggal dan meraja di hati domba-domba kecil-Nya yang ada di stasi St. Yosep Tiley Pantai.
Semoga St. Yosep pekerja mau membangun sebuah rumah untuk Yesus Putranya di tengah kawanan domba kecil di stasi Tiley Pantai ini.
Ditulis kembali oleh: Mgr. INNO NGUTRA : Minnong – Duc In Altum )
You may also like
Related Posts
- GEREJA ADALAH DIRI DAN SEMANGAT KAMI
- PENGRESMIAN GEREJA KATOLIK DI SAPARUA
Walaupun hanya sekitar 10 KK di Pulau Saparua dengan jumlah sekitar 50 jiwa, tapi lewat…
- GEDUNG GEREJA TIDAK KAMI PUNYA, TAPI YESUS TETAP DI HATI
Kunjungan di 3 Desa Protestan di Tanimbar Utara ( 2 ) Mobil kami pun berhenti…
Archives
- May 2025
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- October 2024
- September 2024
- August 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- July 2022
- June 2022
- May 2022
- April 2022
Categories
- APP 2025
- banda naira
- Beranda Nuhu Yuut
- berita dari kei kecil
- berita duka
- Berita Keuskupan
- BKSN
- Bulan Liturgi Nasional
- Daily Words
- Downlaod
- ekaristi
- Embun Pagi
- Filsafat
- Frits H. Pangemanan
- Hari Lahir Kota Ambon
- HUT Episkopal
- Jumaat Agung
- Kamis Putih
- Katedral Ambon
- Kepausan
- Kevikepan Kei Kecil
- Kevikepan KKT/MBD
- Kevikepan Kota Ambon
- Kevikepan seram
- Kewikepan Seram
- kolese Joannes Aerts Kei Besar
- Kolose Andreas Sol
- Kolose YPKKA
- Komisi Kateketik
- Komisi Kepemudaan
- Komisi Kitab Suci
- komisi liturgi
- Komisi Pendidikan
- Komisi Seminari
- Kompasiana
- KOMSOS
- Kronik
- Kuasi Paroki Wowonda
- kunjungan kanonik
- Kunjungan Uskup
- Kuria MAM
- KWI
- LAPORAN MUSPASPAS
- mahasiswa katolik
- malaysia
- mars projo
- misa krisma
- Misionaris Marauke
- MUSPASPAS 2024
- MUSPASPAS2024
- OFM
- OMK
- Opini
- Paroki
- Paroki Passo
- Paroki Pinggiran
- Paroki St. Mathias Saumlaki
- Pesan Natal
- Prapaskah
- Rapat Kuria
- Refleksi Pastoral
- Rekoleksi
- Rekoleksi Para Imam
- Renungan
- rumah unio langgur
- satucintaseribusenyum
- Sejarah Kota Ambon
- SEKAMI
- sekami
- Stasi Banda Neira
- STFSP-Pineleng
- STPAK Ambon
- Surat Gembala
- Tahun Yubelium
- Tri Hari Suci
- unio projo
- Uskup Seno Ngutra
- Vatikan
- Wilayah
- Wilayah Aru
- Wilayah Buru
- Wilayah Kei Besar
- Wilayah Kei Kecil
- Wilayah Kota Ambon
- Wilayah KTT
- wilayah malut
- Wilayah Talimas
- wisata rohani airlow
- YPKKA