UJIAN TERHADAP SUARA HATI ORANG – ORANG BENAR

DAILY WORDS, JUMAT 31 MARET 2023
PEKAN V PRAPASKAH

BACAAN I: YER 20: 10 – 13
MAZMUR : MZM 18: 2 – 3a. 3b – 4. 5 – 6. 7
INJIL : YOH 10: 31 – 42


by RP. Pius Lawe, SVD

@ Hiruk pikuk dan gunjang ganjing tentang keputusan akhir FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia pada ajang Piala Dunia U20 bulan Mei – Juni 2023 mendatang, menjadi trending topik semua media, baik cetak maupun elektrik. Sungguh ini satu isu paling menghebohkan dalam dua pekan terakhir ini. Bermula dari pernyataan orang-orang yang dianggap BENAR & TOLERAN seperti Ganjar Pranowo (gubernur Prov Jawa Tengah) dan I Wayan Koster (gubernur provinsi Bali). Secara pribadi, saya pun turut terkejut dan heran dengan pernyataan yang sangat menyayat hati dari dua tokoh yang dianggap toleran dan baik. Ganjar Pranowo sudah dikenal sebagai sosok yang baik, yang bakal diusung sebagai salah satu calon kuat menggantikan Presiden Joko Widodo. I Wayan Koster adalah orang nomor satu di provinsi yang terkenal ramah dan sangat welcome dengan semua tamu luar negeri. Orang baik dan ramah dan orang nomor satu di provinsi yang terkenal ramah ini menghentak jutaan hati dengan pernyataan penolakan mereka atas kehadiran team nasional U20 Israel. Mengapa? Bagi kedua tokoh ini, Israel adalah negara penjajah karena masih menjajah Palestina. Sedangkan Indonesia tetap konsisten terhadap keberpihakannya kepada Palestina dan perjungan mereka untuk menjadi sebuah negara yang berdaulat. Saya lebih kaget lagi kalau orang sekaliber Ganjar dan I Wayan Koster belum sepenuhnya mengerti kalau konflik Israel – Palestina itu sebenarnya adalah bukan sesungguhnya konflik antara Israel dengan Palestian, melainkan konflik antara Israel dengan kelompok garis keras HAMAS yang selalu membangun basis serangannya dari pemukiman rakyat sipil Palestina.

@ Well , kalau saya meneruskna coretan ini dengan mulai terlibat dalam argumentasi negara bangsa Palestina – Israel maka ceritanya akan lebih panjang. Jangankan kedua tokoh di atas, PDIP sebagai partai besar pun berpendapat yang sama. Sementara presiden Joko Widodo pun mengeluarkan penyataan resmi yang sangat DIPLOMATIS alasan mengapa kita tetap menolak kehadiran kesebelasan U20 Israel. Alasannya sangat konstitusional dan juga sangat rasional dalam hubungannya dengan komitmen Indonesia untuk berpegang pada TWO NATIONS option : mengakui dua negara berdaulat yaitu Palestian dan Israel mengingat kedua kubu atau Palestina atau Israel saling TIDAK MENGAKUI keberadaannya masing-masing sebagai negara yang berdaulat. Alright, to make it shorter, saya hanya mau garis bawahi pertanyaan saya: dimanakah hati Nurani orang-orang yang kita anggap baik seperti: Ganjar, I Wayan Koster, PDIP dan bahkan Presiden Joko Widodo? Mungkin saya keliru dalam menghakimi mereka. Namun yang saya pahami sedikit dari penolakan ini adalah dua alasan di atas dan mengingat resiko yang bakal ditanggung tuan rumah jika tetap welcome terhadap kesebelasan U20 Israel. Bagi mereka, konsekuensi sanksi dari FIFA tidak seberat konsekuensi dari peneriamaan kesebelasan U20 Israel. Who knows?? Only God knows. Dalam dunia politik, pasti selalu ada pertarungan antara HATI NURANI ( yang selalu menjurus kepada HAL YANG BENAR) dan pilihan politis. Dan ketika pilihan berdasarkan HATI NURANI sungguh mengorbankan masa depan politik seseorang dan satu kelompok politik tertentu maka di sinilah yang kita kenal dengan PILIHAN SUARA HATI – atau bisa benar atau bisa keliru atau salah. Tergantung ….Yang pasti, orang-orang yang kita anggap benar dan bahkan jadi figure (bisa terhadap diri kita sendiri), bisa masuk dalam situasi yang sama: DILEMATIS. Maka, secara moral, sering orang membuat sebuah pilihan yang kita sebut sebagai MINUS MALUM. Saya mempunyai keyakinan pribadi, di antara mereka di atas, ada yang sedang membuat pilihan MINUS MALUM: memilih yang terbaik dari pilihan-pilihan yang tidak semuanya baik atau memilih yang berkonsekuensi paling kecil dari antara pilihan-pilihan lain yang berkonsekuensi besar dan bahkan fatal.

@ Okay , yang pasti, dari kisah nabi Yeremia dalam bacaan pertama dan kisah Yesus dalam bacaan injil yang kita baca dan dengar hari ini, kita dapat memetik satu kesimpulan bersama: Yeremia (saah satu nabi besar) dan Yesus – sang Nabi Agung, keduanya tetap konsisten dengan HATI NURANI. Mereka berdua tidak mengenal dan tidak menempatkan atau tidak membiarkan dirinya pada posisi dilematis. HATI NURANI menjadi nilai tertinggi yang mereka kejar. KEBENARAN menjadi nilai paling tinggi yang mereka bela. Tidak ada kata ‘DILEMA” meskipun mereka berdua secara manusiawi mengalami perasaan-perasaan yang sama. Yeremia mengalami keraguan, perasaan ditinggalkan, perasaan ditindas-diancam-diteror, dstd. Yesus pun mengalami situasi ditolak, diusir, diteror, diancam bunuh, dan berpuncak pada PERGUMULAN di taman GETZEMANI. Ada situasi dilematis. Ada moment dimana SUARA HATI diasah dan dipertajam untuk berpihak pada KEBENARAN. Dan keduanya selalu berpaling pada Allah yang mengutus nabi Yeremia dan pada Allah – Bapa yang mengutus Putera-Nya Yesus. Orang-orang kerajaan dan kelas-kelas pendukung istana sangat memusuhi Yeremia dan mengancamnya. Namun Yeremia tetap teguh bersandar pada Allah yang mengutusnya. Yesus pun demikian. Apapun pekerjaan besar yang hanya dilaksanakan atau dibuat oleh TUHAN, toh belum menyentuh hati dan pikiran dari orang-orang Yahudi kelas elite seperti ahli Taurat dan kelompok Farisi serta para imam kepala. Namun semua tindakan penolakan dan ancaman tidak membuat Yesus minggat dari KEBENARAN yang senantiasa diperjuangkan-Nya.

@ Dari pengalaman nabi Yeremia dan Tuhan Yesus, kita belajar untuk dekat dengan Allah yang senantiasa menguatkan orang-orang yang selalu mencari KEBENARAN dan selalu berusaha untuk tetap teguh pada KEBENARAN itu sendiri. Ada satu yang pasti akan terjadi, yaitu ketika kita mengalami situasi dilematis – situasi dimana suara hati kita diadili oleh karena kondisi tertekan atau tertindas atau kondisi dilematis, maka hendaknya kita berpaling kepada Tuhan dan berseru bersama Pemazmur: “ Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.” Have a wonderful day filled with love and compassion. Warm greetings from Masohi manise……salve..salve…salve…padrepiolawesvd 🙏🙏🙏❤️❤️❤️🫰🏿🫰🏿🫰🏿😇😇😇