Setelah saya memposting tulisan tentang Alm. Romo Zakharias Sandy Ohoiledwarin 2 hari lalu dengan judul, ” Hadiah Terindah Alm. RD. Sandy Ohoiledwarin di Hut Imamat V,” maka saya memikirkan tentang sesuatu yang akan dikenang oleh umat Stasi Wambasalahin atas jasa Almarhum sehingga ada donatur yang telah membantu mendanai pembangunan gereja tersebut.
Selanjutnya terjadi percakapan dengan Romo Paroki sebagai berikut;
USKUP : Pagi ade. Kapan rencana peletakan batu pertama gereja Wambasalahin?
P. Andre BUARLELE: Pada bulan Mei nanti saat bapa Uskup datang ke Wambasalahin.
USKUP : Usul saya; baiknya ade segera mulai saja dalam waktu dekat agar kita tetap menjaga kepercayaan donatur.
P. Andre BUARLELE: Siap Bapa Uskup. Segera diproses dan akan koordinasi dgn umat di Wambasalahin.
USKUP : Maksud saya tidak harus bulan Mei..diusahakan lebih cepat lebih baik. Pada bulan Mei nanti saya tinjau saja proses pembangunannya.
USKUP : Lalu siapa Santo/a Pelindung Stasi Wambasalahin?
P. Andre BUARLELE: Nama Gereja: Stasi Hati Kudus Yesus Wambasalahin
USKUP : Baiknya karena alasan ini ( merujuk pada tulisan sebelumnya) apakah kita bisa ganti nama menjadi Gereja St. Zakharias untuk menghormati mendiang Pastor Sandy?
P. Andre BUARLELE: Siap Bapa Uskup. Saya tunduk pada Bapa Uskup, yang punya kuasa penuh utk menggantikan nama Gereja dengan nama Gereja St. Zakharias untuk mengenang P. Sandi. Terima kasih.
Karena itu nantinya di puncak pegunungan pulau Buru, tepatnya di desa Wambasalahin akan dibangun sebuah gereja mungil dengan pelindungnya St. Zakharias untuk mengenang jasa Alm. RD. Zakharias Ohoiledwarin, yang dalam bahasaku, walaupun beliau sudah meninggal tapi masih tetap berbuat baik bagi kita yang masih hidup di dunia ini.
Akhirnya kusebarkan keyakinan ini kepada para sahabat, ” janganlah berhenti menabur kebaikan karena pada waktunya kebaikan itu akan mengharumkan namamu dalam nubari banyak orang di semua generasi.“
Di dalam pesawat jalur Jayapura ke Makasar hari ini
( Ditulis oleh : Mgr. Inno Ngutra )