DAMAI DARI WAMBASALAHIN

( Oleh: Romo Andre Buarlele, MSC.,)

Hari ini (2 Januari 2023) teman-teman OMK separoki Waeapo mengadakan pertemuan dan Natal bersama di desa Wambasalahin, Pulau Buru. Adapun pesan perdamaian disampaikan. Slogan yang amat kuat dipekikan: “Kita Kai-Wai (Ade-Kaka), Damai di hatiku, Damai di hatimu”.
Teman-teman membentuk lingkaran dan menyalakan lilin Perdamaian. Diharapkan cahaya lilin dan Damai itu tetap menyala dalam hati anak-anak OMK. Terang Damai itu jg bisa dibagikan kepada siapa saja.

Damai itu sebuah karunia dan anugerah terberi dari Tuhhan.Sang Damai itu telah lahir dan menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Dialah Kristus yang lahir dalam sebuah palungan. Ia menjadi sama seperti kita. Bahkan sangat radikal. Ia merasakan kemiskinan kita di tengah hiruk pikuk dan kesibukan manusia. Sang Damai itu lahir dalam sebuah keluarga. Dia menjadi pusat kehidupan dan membawa harapan akan kedamaian dan pembebasan dari keterbelengguan manusia dari kegelapan dan dosa. Dialah terang sejati yang menyinari hati manusia. Dengan kata lain Damai itu ditemukan dalam keluarga asal mengundang Yesus lahir dan tinggal di hati dan keluarga kita.
Saudara ku terkasih atas cara yang sama kita undang sang Damai, yaitu Yesus utk datang di tengah-tengah kita. Dia tidak lahir di kandang, tetapi lahir di hati kita, lahir dalam keluarga, lahir dalam hati OMK, lahir di desa ini.

Di banyak tempat seringkali ada penolakan, saling memyerang, fitnah dan kekerasan karena dipenuhi iri hati, kesombongan dan merasa diri yang paling benar. Tidak jarang saling mengkafirkan bahkan menghunus pedang. Tidak jarang juga kedamaian dirongrong oleh peperangan atas nama agama, peperangan antar negara.

Kita hadir di sini melihat secara berbeda, kalau orang mengatakan orang lain sebagai musuh, kita justru menyebut mereka sebagai saudara, kalau kata2 kafir dan mengharamkan orang lain, kita justru mengucapkan kata2 kasih dan berkat.

Kita duduk di tempat ini, di desa ini mengingatkan kita di tanah ini, di Wambasalahin ini pesan perdamaian disampaikan. Pesan sebagai saudara dan kata-kata berkat dan kasih. Kita diminta untuk menjadi terang dan cahaya dalam kegelapan. Bukankah kita percaya bahwa Kristus sebagai terang sejati yang menerangi dunia. Kita akan memegang lilin bernyala. Mari kita hidupi cahaya dalam hati kita dan membagikan cahaya kedamaian itu mulai dari keluarga, gereja dan masyarakat.

Teman-teman terkasih, kita adalah kai Wai, ade deng kaka. Kita adalah gandung, lahir dari rahim yang sama, dari rahim Bupolo. Karena itu jagalah kedamaian. Damai di hatiku, Damai di hatimu. Mari membagi pesan perdamaian mulai dari wambaslahin ini. Damai itu membawa kegembiraan.Walau beda agama dan pendapat, kita tetap saudara. Kita satu gandung yang lahir dari rahim Bupolo.