NATAL : SATU SAUDARA, SATU GANDONG ( KANDUNG ) DARI BUMI BUPOLO, PULAU BURU

( Laporan dari Pastor Andre Buarlele, MSC.,)

Hari ini ( 28/12-22 ) para katekis STPAk Ambon ( Utusan Uskup Dioses Amboina ), para pastor, frater dan teman-teman OMK mengunjungi stasi Waehata dan Waeflan. Anak-anak sangat antusias berkumpul dengan penuh sukacita. Perjumpaan ini tidak hanya dari anak-anak Katolik, tetapi juga dari anak-anak yg berasal dari anak-anak dari kepercayaan adat.

Anak-anak bernyanyi, bermain, menari, mewarnai gambar dan belajar tentang toleransi. Jika di banyak tempat ada penolakan dan kekerasan atas nama agama, maka di tempat ini anak-anak saling menyayangi, menghormati sebagai saudara. Bukankah mereka adalah saudara yang lahir dari rahim Bupolo (sebutan untuk Orang Buru)? Kita tidak saling menyerang dan menebarkan fitnah dan kekerasan. Justru kasih sayang yang diberikan.

Sungguh kaka-kaka katekis ini menaburkan toleransi dan sikap tenggang rasa di antara anak-anak. Perbedaan agama dan kepercayaan tidak menjadi halangan untuk bersaudara. Mereka belajar sejak dini tentang Pancasila dasar negara Indonesia.

Kami semua anak-anak Indonesia yang saling menyanyangi, mencintai, belajar dan hormat walau beda agama dan pendapat. Teman mari kita terbuka walau beda agama dan pendapat begitulah nuansa yang amat dirasakan.

Lihat mereka bermain dan menari. Anda pasti tersenyum dan damai melihat mereka. Pesan satu cinta seribu senyum sungguh dirasakan. Dari Waehata dan Waeflan pesan Natal disampaikan, yaitu kedamaian dan sukacita. Mari belajar tentang toleransi dan cinta damai dari anak-anak yang polos ini. Kita adalah saudara, satu gandong (kandung) dari rahim Bupolo.

Opolastala berkate kimi huluk-huluk ( Tuhan memberkati anda dengan kelimpahan ).

P. Andreas Buarlele MSC