Sikap Anggap Remeh


(Lukas 9:46-50)

Mungkin saja ada saat dimana kita menganggap diri besar atau paling besar dari orang lain, entahkah orang terdekat atau orang lain yang tak punya hubungan apa-apa dengan kita. Klaim ini bisa saja lahir dari kepemilikan iman, status sosial, jabatan, tingkat pendidikan, senioritas atau bahkan kedekatan personal dengan orang-orang penting atau berpengaruh.

Saat kita menganggap diri lebih besar dari orang lain, kadang kita tidak pernah atau sulit sama sekali dapat melihat hal baik keluar dari mereka. Kita bisa saja menganggap remeh atau menganggap enteng orang lain dengan apa yang ia katakan dan perbuat. Kita lalu tak menghargai, menyepelehkan dan menganggap perbuatan baik orang lain itu sekedar sampah dan tak perlu dihiraukan. Kita biasa berujar, “Itu apa…??? Apa pentingnya untuk saya…??? Masa bodoh…!!! “

Dalam Injil Lukas hari ini, kita diminta Tuhan untuk mari kita lihat dan perhatikan dengan saksama orang kecil dengan segala hal baik yang ia katakan, ia upayakan dan ia perbuat. Mari kita menerimanya. Karena segala yang baik itu selalu datangnya dari Allah atau berasal dari Allah. Mereka yang memilih dan melakukan hal-hal baik, mendalam dan bermakna di tengah hidup mereka sungguh-sungguh hadir menyatakan keberpihakan pada Sabda Allah. Karena itu, mereka berpihak pada kita, Gereja, Orang-orang yang dibaptis di dalam nama Tuhan. Kita jangan lagi mencegah mereka dengan kata, sikap dan perbuatan yang tidak terpuji bahkan begitu senonoh. Mengkonfirmasi, menerima dan mengapresiasi hal baik tidak selalu harus menunggu keluar dari mulut dan tangan orang penting dan punya pengaruh.

…………
M. Taher