DAILY WORDS, SENIN, 20 MARET 2023
PEKAN IV PRAPASKAH
HR ST. YUSUF, SUAMI S.P. MARIA
BACAAN I : II SAM 7: 4 – 5a. 12 – 14a. 16
MAZMUR : MZM 89: 2 – 3. 4 – 5. 27. 29
BACAANN II : ROM : 13. 16 – 18. 22
INJIL : MAT 1: 16. 18 – 21. 24a
by RP. Pius Lawe, SVD
@ Raja siapa pun, dia mempunyai kuasa atas segalanya, bahkan dalam hal menunjuk siapa yang bakal layak menjadi penggantinya. Kebanyakan kerajaan mempunyai aturan main yang lumrah tentang siapa penerus takhta kerajaan. Biasanya, anak laki-laki dari garis keturunan sang raja sendirilah yang menjadi pengganti dirinya. Kecuali, ada situasi-situasi khusus semisal, raja tidak memiliki anak laki-laki. Raja Daud, keterpilihannya bukan oleh kemauan manusia melainkan oleh penentuan Allah sendiri melalui Samuel. Atas petunjuk dari Allah, Daud terpilih dari antara saudara-saudaranya dan diurapi menjadi raja kerajaan Israel oleh Samuel. Pengganti raja Daud pun bukan atas kemauan pribadi raja Daud. Bukan! Atas petunjuk dari Allah melalui nabi Natan, Daud mewariskan takhta kerajaan kepada Salomo – anak-nya sendiri. Dalam rancangan dan petunjuk Allah sendiri, Salomo memulai pendirian rumah bagi Allah. Hal ini perlu diwartakan turun temurun sehingga anak-anak dan cucu-cucu senantiasa mendengarkan suara dan kehendak Tuhan.
@ Seorang pemimpin hanya dapat mendengarkan suara dan kehendak Allah jika dia yakin akan kesetiaan Allah di dalam perjanjian-Nya dengan manusia. Allah Israel adalah Bapa yang setia dan selalu ingat akan janji-Nya. Pemazmur menegaskan kesetiaan Allah ini dengan berseru, “ Telah kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku;…Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. ” Inilah komitmen Allah sejak dari sediakala. Dia senantiasa setia pada perjanjian-Nya meskipun Israel tidak selalu setia kepada-Nya.
@ Jauh sebelum raja Daud dan diikuti oleh anaknya, raja Salomo, iman dan keyakinan akan kesetiaan Allah ini sudah terpatri rapih dan dihidupi dengan sungguh-sungguh oleh Abraham. Namun perlu diingat, Allah berjanji bahwa Abraham dan keturunanny akan memiliki dunia bukan karena hukum Taurat (kebaikan atau keunggulannya dalam melaksanakan hukum Taurat) melainkan karena kebenaran atas dasar iman. Dan kebenaran atas dasar iman ini merupakan kasih karunia belaka, bukan karena jasa-jasa manusia.
@ Inilah keyakinan dasar yang juga ada di dalam diri St. Yusuf, suami Santa Perawan Maria dan dihayati dengan sungguh apa pun tantangan dan rintangan yang dialami di dalam hidup mereka. Yakin akan kesetiaan Allah untuk memenuhi janji-janji-Nya dengan Israel, Yusuf senantiasa mendengarkan suara Allah bahkan suara yang datang melalui mimpi-mimpinya. Secara manusiawi, dia tentu saja kaget dengan segala situasi yang dialami – Maria mengandung tanpa campur tangan St. Yusuf. Dan karena hal ini, Yusuf yang tulus tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum. Ia bahkan bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Namun, Allah datang di dalam mimpinya supaya dia tidak takut mengambil Maria sebagai isterinya. Hal ini sungguh berat bagi seorang laki-laki Yahudi. Apa lagi hal ini terjadi di desa. Pengetahuan social akan hal seperti ini, cepat atau lambat, akan cepat menjalar atau tersiar ke segala penjuru. Namun karena iman yang sungguh terhadap kasih dan penyelenggaraan Ilahi, St. Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Sungguh, ini sebuah kesaksian iman yang patut kita teladani di dalam kehidupan harian kita.
@ Hari ini, di saat Gereja Kudus merayakan Pesta St. Yusuf – suami Maria, mari kita belajar dari keteladanan iman St. Yusuf. Kita belajar untuk menjadi “peka” dan menjadi “setia” di dalam menjalankan komitmen-komitmen yang pernah kita ikrarkan, entah sebagai imam – biarawan misionaris atau pun sebagai awam-awam yang handal. Kita belajar mendengarkan suara Tuhan bahkan lewat mimpi-mimpi yang kita alami. Ya, kita hindari kecenderungan begitu banyak orang yang lebih mengarahkan diri pada mimpi akan nomor-nomor ajaib yang membawa keberuntungan ketimbang mengarahkan diri pada suara Allah yang sesungguhnya. Mari kita berjalan bersama di dalam petunjuk Allah sendiri yang kita alami, entah di dalam doa pribadi atau kelompok, maupun di dalam dan lewat perjumpaan kita dengan sesama di sekitar kita. Have a wonderful day filled with love and mercy. _Warm greetings from Novitiate of BHK in Malang. Salve..salve…salve…padrepiolawesvd !! 🙏🙏🙏❤️❤️❤️🫰🏿🫰🏿🫰🏿😇😇😇