REFLEKSI HARI MINGGU DARI KOTA AMBON MANISEMinggu, 12 Januari 2025Pesta Pembaptisan Tuhan:Injil: Luk. 3 :…
MENJADI PELITA KEBAIKAN
Luk. 8:16-18
Senin, 22 September 2025
Yesus menggunakan gambaran sederhana tentang pelitauntuk menyampaikan pesan rohani yang dalam. Pelita melambangkan terang iman, kebenaran, dan firman Allah yang sudah kita terima. Terang itu tidak seharusnyadisembunyikan, melainkan ditaruh di atas kaki dian supayamemberi manfaat bagi semua orang. Artinya, iman dan kebaikan yang ada dalam diri kita dipanggil untuk bersinar, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain.Gambaran pelita ini mengajak kita untuk memiliki keberaniandiri untuk keluar dari diri/kelompok untuk membagikanterang kebaikan. Kebaikan harus dipancarkan, bukandidiamkan atau ditekan. Potensi baik dari diri kita harusdiasah untuk kebaikan.
Selain itu, Yesus menegaskan bahwa tidak ada sesuatuyang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan. Inimengingatkan kita bahwa segala hal—baik perbuatan, niat, maupun isi hati—pada akhirnya akan diketahui. Oleh sebabitu, kita dipanggil untuk hidup dalam kejujuran, keterbukaan, dan integritas. Apa yang kita lakukan dalam “gelap” suatusaat akan muncul di “terang”, maka lebih baik kita hidupdalam kebenaran sejak awal. Kita semua tidak sempurna. Tidak ada kebaikan yang sempurna, dan demikian juga tidakada kejahatan yang sempurna. Untuk itu lebih baikmemancarkan kebaikan walaupun mungkin tidak sempurna, karena menyembunyikan kejahatan, suatu saat akan juga terlihat.
Peringatan terakhir, “perhatikanlah cara kamumendengar”, mengajak kita untuk bukan hanya menjadipendengar pasif firman Tuhan, melainkan benar-benarmembuka hati untuk menerima, merenungkan, dan menghidupinya. Orang yang setia mendengarkan dan mengamalkan firman akan semakin bertumbuh imannya, sementara mereka yang menutup hati akan kehilangan bahkanyang sedikit yang mereka miliki. Dengan kata lain, sikap hatiterhadap firman Tuhan menentukan apakah terang itu akansemakin bersinar atau padam. Banyak orang yang memilikitelinga, tetapi tidak mendengar karena tidak menggunakanhati untuk mendengar. Pendengaran dengan hati mengantarkita untuk memahami lebih secara mendalam inti pesan.
Saat ini, tidak sedikit orang yang suka mendengar. Banyak orang yang lebih suka berbicara daripada sukamendengar. Sikap mendengar memang tidak mudah, karenamembiarkan orang lain lebih dominan. Mendengarkanmemutuhkan sikap keterbukaan diri untuk menerima orang lain. Namun lebih baik mendengar daripada banyak bicara; atau lebih baik mendengar terlibih dahulu baru berbicara. Orang yang berbicara lebih banyak tanpa mendengar terlibahdahulu, tidak akan memahami apa yang disampaikan, tetapikalau mendengar terlebih dahulu sebelum berbicara, akanmengantar kita untuk menuntun orang pada jalan yang tepat, apalagi mendengar dengan hati. Semoga demikian. #novlymasriat.
You may also like
Related Posts
- MENJADI ANAK ALLAH YANG TERKASIH
- MENYEBARKAN KEBAIKAN
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA MUTIARA DOBOJumat, 02 Desember 2022Minggu Advent IInjil : Mat. 9…
- IMAN YANG BERBUAH KEBAIKAN
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA TIAKUR, PULAU MOA, MALUKU BARAT DAYASenin, 28 November 2022Minggu Advent…
Archives
- October 2025
- September 2025
- August 2025
- July 2025
- June 2025
- May 2025
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- October 2024
- September 2024
- August 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- July 2022
- June 2022
- May 2022
- April 2022
Categories
- APP 2025
- banda naira
- Beranda Nuhu Yuut
- berita dari kei kecil
- berita duka
- Berita Keuskupan
- BKSN
- Bulan Liturgi Nasional
- Daily Words
- Downlaod
- ekaristi
- Embun Pagi
- Filsafat
- Frits H. Pangemanan
- Hari Lahir Kota Ambon
- HUT Episkopal
- Jumaat Agung
- Kamis Putih
- Katedral Ambon
- Kepausan
- Kevikepan Kei Kecil
- Kevikepan KKT/MBD
- Kevikepan Kota Ambon
- Kevikepan seram
- Kewikepan Seram
- kolese Joannes Aerts Kei Besar
- Kolose Andreas Sol
- Kolose YPKKA
- Komisi Kateketik
- Komisi Kepemudaan
- Komisi Kitab Suci
- komisi liturgi
- Komisi Pendidikan
- Komisi Seminari
- Kompasiana
- KOMSOS
- Kronik
- Kuasi Paroki Wowonda
- kunjungan kanonik
- Kunjungan Uskup
- Kuria MAM
- KWI
- LAPORAN MUSPASPAS
- mahasiswa katolik
- malaysia
- mars projo
- misa krisma
- Misionaris Marauke
- MUSPASPAS 2024
- MUSPASPAS2024
- OFM
- OMK
- Opini
- Paroki
- Paroki Passo
- Paroki Pinggiran
- Paroki St. Mathias Saumlaki
- Pesan Natal
- Prapaskah
- Rapat Kuria
- Refleksi Pastoral
- Rekoleksi
- Rekoleksi Para Imam
- Renungan
- rumah unio langgur
- satucintaseribusenyum
- Sejarah Kota Ambon
- Sejenak Sabda
- SEKAMI
- sekami
- Stasi Banda Neira
- STFSP-Pineleng
- STPAK Ambon
- Surat Gembala
- Tahun Yubelium
- Tri Hari Suci
- unio projo
- Uskup Seno Ngutra
- Vatikan
- Wilayah
- Wilayah Aru
- Wilayah Buru
- Wilayah Kei Besar
- Wilayah Kei Kecil
- Wilayah Kota Ambon
- Wilayah KTT
- wilayah malut
- Wilayah Talimas
- wisata rohani airlow
- YPKKA