MEMBAWA KHABAR BAIK


(Refleksi Minggu Adven IV)

Sekali lagi, masa Adven itu adalah masa khusus bagi orang Kristen untuk belajar mengasah kecakapan yang benar menyambut Tuhan yang datang. Dan Injil hari Minggu ini mengetengahkan sosok Maria sebagai tokoh inspiratif bagi orang Kristen di masa Adven.

Pertanyaannya, “Hal apa kiranya yang bisa kita pelajari dari sosok seorang Maria menyambut Sang Juru Selamat?”

Injil menjelaskan kesibukan Maria merespon Khabar Gembira yang ia terima dari Malaikat Tuhan dan hendak ia bagikan kepada sanaknya, Elizabet. Ia rela menempuh perjalanan jauh untuk tiba di rumah sanaknya itu. Padang gurung dan pegunungan ditempuhnya. Ia mau keluar dari kenyamanannya di rumah, mau menjumpai orang lain dan penuh harap dengan khabar gembira yang dibawanya, orang lain pun digembirakan. Dan Injil menjelaskan ada sukacita besar yang dialami Elizabet bahkan anak di dalam rahimnya melonjak kegirangan.

Sekarang kita boleh bertanya pada diri kita sendiri, “Apakah perilaku Maria itu hidup juga di dalam diri kita selama mempersiapkan diri menyambut Tuhan?” Ataukah, justru terjadi sesuatu yang terbalik. Saya justru keluar rumah dengan membawa kekesalan, kemarahan, kekecewaan, amarah, dendam dan sakit hati lalu melampiaskannya dengan kata-kata kasar, makian dan senonoh pada orang lain. Tak puas dengan itu, saya kirimkan pada media sosial keburukan orang lain yang saya simpan. Tak puas dengan cara itu, saya ciptakan berita hoaks dengan variasi bumbu penyedap, saya fitnah dan saya gosipkan orang itu sampai saya puas dan puas. Saya akhirnya hadir di tengah jalan dan di tempat umum sekedar membuat orang lain melonjat dalam keganasan mereka. Bukan melonjat kegembiraan.

Mari kita sibuk “BERIMAN” sebagai ORANG BERIMAN. Bukan “BUKAN BERMAIN SANDIWARA” sebagai ORANG BERIMAN.
……………..
M. Taher