REFLEKSI SINGKAT FIRMAN TUHAN DARI KOTA AMBON MANISE
MINGGU, 18 AGUSTUS 2024: BIASA XIX
Luk. 1 : 39 – 56
HR SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA
Pertanyaan klasik yang diajukan oleh para pembenci Bunda Maria, pun keraguan yang muncul dari mereka yang menghormati Maria adalah: “Apakah Bunda Maria benar-benar diangkat ke surga dengan jiwa raga karena tidak tertulis dalam Kitab Suci? Mengapa Gereja Katolik berani menciptakan sebuah dogma/ajaran tentang Maria yang tidak berdasar pada Kitab Suci?”
Jawaban:
1) Maria adalah Bunda Allah sehingga ia pasti mendapatkan tempat istimewa dalam kerajaan surga putranya Yesus;
2) Kematian adalah konsekwensi dari dosa. Maka Maria yang tercipta tanpa noda dosa dan hidup tanpa dosa pasti tidak mengalami kematian seperti kita manusia;
3) Dalam syahadat kita percaya akan kebangkitan badan maka Maria pantas mengalami wujud dari iman gereja itu;
4) Masakan Kristus membiarkan wanita yang mengandung, melahirkan dan merawatnya tidak mengalami kemuliaan-Nya? Makanya pantaslah kemuliaan surga harus pertama-tama diberikan kepada Maria Bunda-Nya;
5) Maria bukan naik ke surga tapi diangkat ke surga karena memang dia bukan Tuhan tapi ia adalah Bunda Tuhan maka sudah pasti diistimewakan;
6) Kalau Bunda Maria mengalami hak-hak istimewa dari Tuhan maka percayalah bahwa kita putra-putrinya juga mengalami hal yang sama yakni kita pun akan masuk surga, dan Maria adalah jalan lurus dan terpendek kepada Yesus
Akhirnya sabda ini memberikan keistimewaan bahwa walaupun Maria bukan Tuhan tapi ia adalah ibu Tuhan seperti seruan Elisabet: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” ( ayat 42 – 43)
Selamat berhari Minggu untuk para sahabat.
Salam, doa dan berkatku ( + ) untuk semua. ( Dari: Mgr. Inno Ngutra : Minnong – Duc in Altum )