TUNTUNLAH ANAKMU MELALUI JALAN TOL KE SURGA

Menjadi kebiasaan banyak paroki untuk menjadikan hari Raya Tubuh Darah Kristus menjadi moment penerimaan KOMUNI PERTAMA bagi putra-putri Gereja. Ini tentunya menjadi pengalaman rohani yang luar biasa bagi mereka karena apa yang mereka lihat sejak kecil kini mereka sendiri akan menerimanya.

Saya teringat 8 tahun lalu ketika menjadi Pastor paroki maka pada moment Komuni Pertama, para calon menerima Tubuh dan Darah Kristus bukan dengan tangan melainkan pada lidah mereka sambil berlutut. Saya merindukan agar sejak dini sudah tertanam dalam pikiran dan jiwa anak bahwa mereka menerima bukan roti dan anggur sebagai lambang melainkan sebagai Tubuh dan Darah Kristus, yang harus dihormati dengan sikap sujud sembah yang tinggi dan penuh penghayatan.

Karena itu, saya berharap semoga kehadiran orang tua secara lengkap menemani putra-putrimu tidak hanya terjadi pada moment Komuni Pertama ini, melainkan pada minggu-minggu yang akan datang dan seterusnya di mana orang tua tetap menemani mereka melewati jalan tol menuju ke surga seperti yang diungkapkan oleh Beato Carlo Acutis: “Ekaristi adalah jalan tol ke surga.” Ingatlah bahwa di jalan tol semua kendaraan dipacu untuk berlari kencang dan tak terelakkan kadang terjadi kecelakaan, demikian pun kalau putra-putrimu tidak ditemani oleh kalian para orang tua maka sikap dan pola tingka laku mereka saat mengikuti Misa Kudus terutama pada moment menerima komuni dan sesudahnya akan dilakukan secara cepat-cepat tanpa penghayatan; Mereka akan berjalan tanpa sikap doa yang baik dalam barisan dan akan berjalan cepat bahkan berlari setelah menyambut komuni Kudus. Belum lagi setelah hosti sudah ditelan maka mereka tidak berdoa di tempat duduk mereka melainkan sambil bercerita dengan teman di samping kiri dan kanan mereka.

Karena itu, semoga mulai hari ini sikap dan tingka laku kita ketika menghadiri Misa Kudus, perjamuan surgawi yang diadakan di dunia semakin diperbaharui sehingga penghayatan yang kita lakukan mampu membuat umat lain juga memiliki penghayatan yang tinggi nan khusyuk kepada Ekaristi Kudus yang kita hadiri setiap saat.

Manado, 02 Juni pada Hari Raya TUBUH DAN DARAH KRISTUS ( Mgr. INNO NGUTRA )