( Sebuah Tawaran Kegiatan Permenungan Mengisi Tiap Jam pada JUMAT AGUNG )
Jumat Agung sangat terkenal dengan Kisah Sengsara Tuhan dan penciuman salib Yesus. Hari ini pun seperti RABU ABU menjadi hari puasa dan pantang yang ketat dan keras.
Lalu apa yang bisa kita buat mengisi dan menyongsong detik-detik kematian Tuhan itu? Apakah kita cukup mengajak umat untuk mengikuti ibadat jalan salib pada pagi hari dan penciuman salib Yesus pada jam 3 sore?
SEBUAH USULAN:
- Tahun lalu lewat media online ( Live ) saya mengajak teman-teman dumay untuk merenungkan “7 SABDA TERAKHIR YESUS” setiap jam mulai dari pukul 08.00 – 14.00 siang;
- Caranya: Kita mengajak umat untuk berkumpul di gereja mulai dari pukul 08.00 pagi dan akan mengikuti permenungan atau refleksi singkat dari para pastor ( bila ada beberapa Pastor ) dan doa setiap jam sampai di puncaki dengan ibadat Jumat Agung pada pukul 14.30 petang;
- Celah Waktu: akhir sebuah renungan sampai jam berikutnya biasa masih tersisa 15 – 20 menit tergantung lamanya renungan. Kesempatan ini bisa digunakan untuk meneguk minuman atau snack ringan bagi umat yang tidak tahan haus dan lapar;
- Tepat pukul 14.30 akan dimulai dengan ibadat Jumat Agung.
HARAPAN:
Semoga paroki dan stasi-stasi yang dilayani oleh para Imam dan Diakon bisa mempraktekkannya sehingga betul-betul mempersiapkan umat untuk masuk pada puncak sengsara dan kematian Yesus pada pukul 15.00 atau pukul 3 petang.
Catatan:
Saya memiliki contoh susunan refleksi tiap jam. Nanti saya kirim lewat group Keuskupan ini.
Demikian – Salam