Hubungi kami

Search Results for: novly masriat

DOA DAN AMAL KASIH

Renungan Minggu, 17 Juli 2022(Kej. 18:1-10a; Kol. 1:24-28; Luk. 10:38-42)RD. Novly Masriat Dalam tradisi kekristenan, kita mengenal kalimat indah ini, ora et labora (berdoa dan bekerja). Dua hal ini menjadi satu dan sama-sama penting. Berdoa dan bekerja adalah semangat kristiani yang harus dijalankan bersama-sama. Sebab iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak 2:17) dan perbuatan tanpa […]

Read More »

INFO PAROKI HALONG:ACARA PEMBUKAAN RAKER PENDAMPING SEKAMISabtu, 25 Juni 2022

Raker dihadiri oleh 20 pendamping SEKAMI paroki Halong, Dirdios KKI Keuskupan Amboina, RD. Pius Titirloloby, moderator SEKAMI Paroki Halong, RD. Novly Masriat, DPP (Dewan Pastoral Paroki) Halong, Bpk. Ferdy Renyut, dan para ketua stasi di lingkup Paroki Halong. Dalam pembukaan raker, RD. Pius Titirloloby , dalam sambutannya mengajak para pendamping untuk komitmen dalam pelayanan kepada […]

Read More »

CINTA DAN PERMATA

Hari Minggu Biasa XXVIIIKeb. 7:7-11; Ibr. 4:12-13; Mrk. 10:17-30 (Mrk. 10:17-27).Minggu, 13 Oktober 2024 Harta ini dapat bermacam-macam. Harta dapat berupa materi, uang, jabatan. Tetapi harta juga dapat berupa kebahagiaan, kejujuran, cinta kasih, kesetiaan. Harta yang paling hakiki bukanlah materi, tetapi hati yang penuh cinta. Materi bisa saja punah, tetapi cinta akan tetap abadi. Yesus […]

Read More »

MENJADI YANG TERDAHULU HANYA DEMI KEMULIAAN TUHANHari Minggu Biasa XXV/Minggu, 22 September 2024(Keb. 2:12,17-20; Yak. 3:16-4:3; Mrk. 9:30-37)

Salah satu keinginan yang setiap orang miliki adalah menjadi yang terbaik. Hal ini menjadi penggerak dalam berbagai bidang kehidupan seperti di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lain sebagainya untuk mengusahakan yang terbaik; memperbaiki dan menyempurnakan yang masih kurang; membentuk kwalitas hidup yang lebih baik dan benar. Daya ini natural dan normal. Hidup harus dinamis, […]

Read More »

SETIA MENGIKUTI KRISTUS

(Yos. 24:1-2a,15-17,18b; Ef. 5:21-32; Yoh. 6:60-69) Hari Minggu Biasa XXI/Minggu, 25 Agustus 2024 Komitmen adalah sebuah bentuk kesungguhan untukberpegang teguh pada janji tertentu. Orang yang melakukankomitmen terikat pada janji atau kesepakatan. Komitmenmenunjuk pada integritas dan loyalitas seseorang terhadapkeputusannya. Komitmen bukan soal kemenangan, tetapikonsistensi dalam mempertahankan janji yang diukur dalamwaktu yang lama. komitmen berkaitan dengan kepercayaan. Orang yang memiliki komitmen yang kuat, membuat orang lain bisa percaya kepada orang tersebut. Semakin orang melanggar komitmennya, maka orang tersebut dengan mudahakan kehilangan kepercayaan. Untuk membangun kembalikepercayaan ini, tidaklah mudah.  Injil hari ini menggambarkan lemahnya komitmensebagian murid Yesus. Mereka sudah mengenal dan mengikutiYesus, namun dengan mudah meninggalkan Yesus. Kata-kata Yesus yang dianggap cukup tegas, membuat mereka tidaksangguh dan meninggalkan Yesus. Komitmen para murid initidak bertahan. Hal ini menunjukkan bahwa jaminan untukmempertahankan komitmen itu tidak selesai pada waktu ataumomen tertentu. Memutuskan untuk membuat komitmentertentu pada momen tertentu tidak menjadi jaminan bahwakomitmen tersebut akan bertahan. Berkomitmen untukmengikuti Yesus pada saat pembabtisan, tidak berarti bahwakomitmen itu akan tetap bertahan selamanya; komitmensuami-istri untuk setia dalam suka dan duka pada saatpenerimaan sakramen perkawinan, tidak menjadi jaminanbahwa pasangan tersebut akan tetap setia selamanya.Komitmen memerlukan penyegaran setiap saat agar bisabertahan. Banyak faktor yang dapa membuat seseorang melanggarkomitmen. Status, jabatan, uang, kekuasaan, kenikmatansesaat, kejenuhan, membuat orang gampang melanggarkomitmennya. Hal-hal ini bisa menghancurkan komitmen dan persaudaraan (persekutuan). Ketika komitmen dilanggar, maka kepercayaan pun hilang. Kita memerlukan pertobatandan perjuangan yang lama untuk mengembalikan lagi rasa percaya diri dan rasa percaya orang lain terhadap kita yang telah kita langar (karena tidak setia pada komitmen). Namuntentu tidaklah mudah. Kita membutuhkan perjuangan yang keras, kerelaan untuk memaafkan, semangat pertobatan yang radikal, untuk mengembalikan kepercayaan tersebut. Sebagian dari para murid tetap berkomitmen untuk setiamengikut Yesus walaupun harus berhadapan dengan prinsip-prinsip yang tegas dari Yesus. Mereka tidak sabar dan tidaksetia terhadap Yesus. Untuk itu, agar bisa tetap komitmenmaka dibutuhkan kesabaran dan kesetiaan. Agar kesabarandan kesetiaan ini bertahan lama demi menunjang komitmen, maka penyegaran-penyegaran menjadi perlu, sepertikomunikasi dan pertemuan rutin. Dalam hubungan denganekaristi, agar kita tetap berkomitmen untuk mencintai ekaristi, maka kita harus setiap saat hadir dalam ekaristi. Membangunkominikasi yang tetap dan terus menerus dengan Yesus dalamEkaristi, membuat kita untuk tetap berkomitmen untukmengikuti Yesus. Dalam hubungan dengan membangunkehidupan keluarga, Paus Fransiskus, dalam ensiklik AmorisLaetitia menegaskan bahwa dalam berhadapan dengantantangan hidup berkeluarga, suami istri harus mengusahakanpertemuan yang rutin, baik doa maupun pertemuan solidaritas(art. 223). Pertemuan ini membutuhkan waktu yang tidakterburu-buru, tetapi harus terencana dan cuma-Cuma (janganterpaksa). Mari kita berdoa, semuga Tuhan membuat kita agar kita tetap setia pada komitmen kita dalam mengikutiKristus.#novlymasriat.  

Read More »

MARIA: PRIBADI YANG KUDUS DAN ISTIMEWA

Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab; 1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56. HR Maria Diangkat Ke Surga/Minggu, 18 Agustus 2024 St. Maria mendapat tempat yang istimewa dalam gerejaKatolik. Keterlibatan St. Maria dalam sejarah keselamatanmanusia mendudukan St. Maria menjadi manusia yang unikdan istimewa. Dia adalah bunda Allah. Dia mengandung dan melahirkan Yesus. Dia adalah tabernakel Allah. St. Maria sejak awal mula dibersihkan dari segala dosa untukmengandung dan melahirkan Yesus. Tidak mungkin Yesusdikandung oleh seorang yang tidak kudus. Yesus adalah kudus maka St. Maria dikuduskan untuk mengandung Yesus. Diapenuh rahmat (bdk. Luk 1:42). Suatu pedang menembusijiwanya (Luk 2:35). Kesediaannya untuk menderita bersamaYesus hingga di salib adalah tanda pedang menembusijiwanya. Dia adalah manusia pertama yang ikut menderitabersama Yesus. Rasul Paulus berkata, jika kita menderitabersama-sama dengan Dia, maka kita juga dipermuliakanbersama-sama dengan Dia (Rm 8:17). St. Maria sudahmenderita bersama Yesus, maka St. Maria juga pastidimuliakan persama-sama dengan Yesus.  Keunikan dan keistimewaan St. Maria ini membuatgereja, melalui Bapa Paus Pius XII,  mengeluarkan dogma tentang Maria diangkat ke surga (Munificentissimus Deus) yang dirayakan pada hari. Bapa Paus Pius XII tanggal 1 November 1950, dalam Munificentissimus Deus menyatakan: “…. dengan otoritas dari Tuhan kita Yesus Kristus, dari Rasul Petrus dan Paulus yang Terberkati, dan oleh otoritas kami sendiri, kami mengumumkan, menyatakan dan mendefinisikannya sebagai sebuah dogma yang diwahyukanAllah: bahwa Bunda Tuhan yang tak bernoda, PerawanMaria yang tetap perawan, setelah menyelesaikan perjalananhidupnya di dunia, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalamkemuliaan surgawi.” (MD 44). Gereja yakin bahwa Yesustidak meninggalkan ibu-Nya. Seperti diri-Nya diangkat kesurga, maka St. Maria, ibu-Nya juga demikian. St. Maria sangat dekat dengan Yesus, maka ke-Allah-an Yesus juga melakat dalam dirinya. Dia dikuduskan, dipenuhi denganrahmat karena setia kepada Allah dan mengandung YesusKristus.  Perayaan St. Maria diangkat ke surga, selain menegaskanjati diri St. Maria, perayaan ini juga mengingatkan kita untukmenghormati bunda Maria sebagai ibu kita. Sebagai orang kristiani, menghargai dan menghormati bunda Maria adalahsebuah keharusan. Allah memberikan tempat yang istimewadan unik kepada bunda Maria, maka sudah sepantasnya setiaporang kristiani memandang St. Maria sebagai orang kudus […]

Read More »

YESUS: ROTI HIDUP YANG MENGHIDUPKAN DAN MENYELAMATKAN

1Raj. 19:4-8; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9; Ef. 4:30-5:2; Yoh. 6:41-51. HM BIASA XIX/Minggu, 11 Agustus 2024 Yesus adalah roti hidup. Roti melambangkan makanan, nutrisi, energi, dan sumber kekuatan. Yesus tidak hanyamenggambarkan dirinya bagaikan roti, tetapi memang diasungguh-sungguh roti. Yesus yang adalah roti tidak sekedarmakanan fisik, tetapi lebih dari itu. Dia bukan sekedarmakanan yang menguatkan fisik saja, tetapi juga menguatkankehidupan jiwa atau kehidupan rohani. Yesus berkata, “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalauseorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akanKuberikan untuk hidup dunia” (Yoh. 6:51). Sebagai orang kristiani, Yesus adalah kehidupan kita. Dia adalah roti yang menghidupkan dan membawa keselamatan. Di sekitar kita adaberbagai energi yang menjanjikan, namun sebagai orang kristiani, Yesus sungguh-sungguh roti abadi yang memberikanenergi yang kekal yang takan pernah habis. “Roti” lain bisahabis, tetapi roti dari surga tidak akan pernah habis dan selalubaru.  Ekaristi adalah kesempatan indah untuk memperolehkekuatan dari Yesus, roti surgawi. Yesus yang adalah roti hadir dalam Ekaristi. Dalam liturgi, Yesus sungguh-sungguhhadir (bdk. SC, art. 7).  Dalam ekaristi, Yesus, roti hiduphadir. Dalam ensiklik Ecclesia de Uucharistia Paus YohanesPaulus II, berkata, dari roti inilah gereja beroleh makanannya. Dalam ekaristi, roti menjadi sungguh-sungguh tubuh Kristusdan anggur menjadi sungguh-sungguh darah Kristus (art. 8; art. 15). Untuk itu, dalam ekaristi, kita bukan hanya berdoa, tetapi menerima komuni (Yesus). Persatuan dengan Yesusmelalui komuni membawa kekudusan, kedamaian, dan keselamatan. Melalui Yesus, roti surgawi, kita memperolehkekuatan, energi, semangat untuk bangkit lagi dariketerpurukan, obat untuk menyembuhkan hati yang luka, pikiran buruk, semangat yang lemah. Dengan demikian, setiaporang kristiani wajib mengikuti perayaan Ekaristi. Yesus, roti surgawi sungguh-sungguh hadir hanya dalam Ekaristi.  Yesus adalah roti untuk dibagi-bagi dan dimakan. Inisimbol pengorbanan dan pemberian diri. Yesus adalah roti berarti Yesus hadir untuk memberi dan berbagi. Hal inimenggarisbawahi juga tentang misi bergerak ke luar. Yesusdatang bukan untuk diri sendiri, bergerak ke luar untukmemberi energi dan keselamatan bagi manusia. Dia tidakdatang untuk diri sendiri tetapi bagi orang lain. Dia untukmemberi dan membagi-bagikan diri. Oleh sebab itu, saatmengikuti atau sesudah mengikuti Ekaristi, kita harus juga mampu memberi dan berbagi. Yesus, dengan mengatakanbahwa diri-Nya adalah roti, mengingatkan kita untuk tidakhanya mau mengumpulkan dan menikmati rahmat, tetapi juga bersedia untuk membuka tangan untuk memberi “roti ataumakanan” bagi orang lain. Paus Fransiskus pernah berkata (14 Juni 2020), “It (eucharist) raises us from our comfortable and lazy […]

Read More »

IMAN SEBAGAI TANGGAPAN TERHADAP TAWARAN KASIH DARI ALLAH

HM Biasa XIII: Keb. 1:13-15; 2:23-24; 2Kor. 8:7,9,13-15; Mrk. 5:21-43 Minggu, 30 Juni 2024   Yesus hadir untuk mewartakan kerajaan Allah yaitukabar keselamatan bagi semua orang. Dia memberi makanbagi orang lapar, membangkitkan orang mati, menyembuhkanorang sakit, dan berbagai karya mujizat lain adalahkeselematan yang Yesus wartakan. Setiap orang memilikikesempatan yang sama untuk menikmati karya keselamatantersebut. Yesus menawarkan keselamatan kepada setiap orang. Keselamatan ini sungguh-sungguh akan terjadi bila manusiamenerimanya. Iman adalah tanggapan terhadap karyakeselamatan tersebut. Orang yang beriman berarti orang tersebut percaya dan menerima kabar keselamatan dari Allah. Beriman juga berarti taat kepada karya Tuhan (bdk. Kej 12:1-4; Luk 1:26-38;2:41-51). Orang beriman juga adalah orang yang bersedia menerima jamahaan, bimbingan, tuntunan dariTuhan (bdk. LF, art. 35).  Yesus membangkitkan anak perempuan Yairus, seorangkepala rumah ibadat dan menyembuhkan perempuan yang mengalami pendarahaan selama 12 tahun karena iman (Mrk5:21-43). Yairus boleh menyaksikan anaknya bangkit karenaiman Yairus dan perempuan yang mengalami pendarahaanmengalami kesembuhan karena iman perempuan itu sendiri. Mereka percaya bahwa Yesus memiliki kuasa dan merekamempercayakan diri untuk Yesus, maka mereka dapatmenyaksikan keselamatan dari Yesus. Iman mengantar keduaorang tersebut pada kebaikan Allah. Bukan hanya dua orang tersebut. Karena iman, bunda Maria bisa mengalamikekudusan Yesus, para rasul dapat dengan berani mewartakaninjil, bersekutu dalam doa, dan karena iman para pengikutKristus bersedia untuk melayani dengan kasih (bdk. PF, art. 13). Iman memampukan kita untuk merasakan kasih Tuhandan melayani Tuhan.  Yesus begitu mencitai semua orang. Dia selalu menolongdan menyelematkan setiap orang. Iman kepada-Nya mengijinkan pertolongan dan keselamatan dari Tuhan terjadidalam hidup. Kita mungkin mengalami kesulitan dan memohon bantuan dari Tuhan, tetapi karena kita kurangberiman maka doa-doa kita tidak terkabul; Kita sudah sekianlama berdoa tetapi justru kita sendiri ragu-ragu, maka doa-doakita kering dan tak terkabulkan; atau Tuhan justru sudahmenjawab doa-doa kita, tetapi karena kita memiliki mataiman, maka kita tidak mampu melihat jawaban-jawabanTuhan dalam hidup kita. Tuhan sudah menjawab doa dengancara Tuhan, tetapi kita tidak memiliki ketajaman iman makatidak mampu melihat keselamatan yang telah Tuhan berikanuntuk kita. Tuhan mungkin tidak menjawab doa kita sesuaidengan permintaan kita, tetapi Tuhan menjawabnya dengancara lain, namun justru kita tidak mampu memahami itukarena iman yang kering. Iman membantu kita untukmerasakan kasih dan kebaikan Tuhan.  Rasul Paulus berkata, “iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Rm 10:17-19). Perkataan ini menegaskan bahwa bila seseorang inginmemiliki iman yang kuat, maka orang tersebut perlumembiasakan diri untuk mendengar tentang Tuhan. Iman juga juga tumbuh dari penglihatan. Dengan melihat tanda-tandayang dikerjakan oleh Yesus, seseorang dihantar untuk lebihberiman (bdk. GE, art. 30). Ketika sudah memiliki iman, maka orang dihantar untuk lebih memahami jamahan kasihTuhan. Oleh sebab itu, iman itu tumbuh ketika kitamembiasakan diri untuk mendengar firman, membaca kitab suci, berdoa, dan melihat karya-karya Tuhan dalam Ekaristi. Dengan demikian, marilah kita berdoa kepada Tuhan untukmemampukan kita untuk semakin beriman. Tuhan senantiasamenolong kita, dan kasih Tuhan selalu ada dalam hidup kita, asalkan kita memiliki iman maka kasih itu akan nyata dan kitamampu melihat karya-karya besar Tuhan dalam pengalamanhidup kita setiap hari. Kendati demikian, iman itu tidaksemata-mata bermuara pada kehidupan religius. Iman harusberbuah dalam kasih. Sehingga iman dan kasih salingmelengkapi. Amin. @novlymasriat.   

Read More »

KETAKUTAN BERLEBIHAN MENUTUP MATA TERHADAP KASIH TUHAN

HM Biasa XII: Ayb. 38:1.8-11; 2Kor. 5:14-17; Mrk. 4:35-40. Minggu, 23 Juni 2024 Setiap orang memiliki dinamika hidupnya masing-masing. Tantangan hidup menjadi salah satu bagian daripengalaman hidup manusia. Setiap orang tidak luput daritantangan, baik itu tantangan dari dalam diri maupuntantangan dari luar diri. Para murid Yesus juga berhadapandengan tantangan. Ketika dalam menyeberang dengan perahudi danau, mereka menghadapi badai angin dan gelombang. Saat itu, mereka bersama dengan Yesus, namun Yesussementara beristirahat. Para murid sangat ketakutan dan merasa seolah-olah sudah hampir binasa. Para murid membangunkan Yesus untuk menolong mereka. Yesus segeramenghardik angin dan ombak sehingga danau menjadi tenang. Yesus pun menegur para murid karena mereka ketakutan dan kurang beriman.  Ketakutan adalah pengalaman setiap orang ketikaberhadapan dengan berbagai tantangan. Takut bisa berartiwaspada dan menunjuk pada sikap segan. Seseorang ketikatakut pada peristiwa tertentu, berarti orang itu sementaramengantisipasi atau mewaspadai peristiwa itu. Selain itu, ketika saya takut kepada orang tertentu berarti menunjukbahwa saya segan dan menghormati orang tersebut. Oleh sebab itu, takut tidak selalu memiliki makna negative. Perasaan takut menjadi negative berarti menunjuk pada perasaan cemas berlebihan dari diri seseorang. Perasaan takutmodel ini menunjuk pada gangguan kecemasan. Orang yang memiliki rasa takut karena kecemasan membuat orang itutidak bisa berkembang dan hilang kepercayaan diri. Yesusmenegur para murid karena para murid memiliki kecamasanberlebihan dan kurang beriman. Mereka hilang kepercayaandiri, padahal Yesus sementera bersama dengan mereka.  Yesus adalah Tuhan atas langit dan bumi. Dia dapatmembuat ombak dan angin bisa redah. Dana turut pada Yesus. Para murid seharusnaya sudah menyadari dan yakin akankuasa Yesus yang luar biasa ini. Namun pikiran dan imanmereka seolah-olah tertidur. Mereka seharusnya tidak merasabahwa akan binasa karena Yesus bersama mereka. Ketakutanberlebihan dan merasa hilang harapan menutup mata imanpara murid akan Yesus yang berada bersama mereka. Untukitu Yesus menegru mereka, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” (Mrk. 4:40). Yesusmengehendaki agar ketakutan berlebihan tidak mengontrolhidup para murid yang mengakibatkan mereka lupa bahwaYesus berada di tengah-tengah mereka. Ketakutan berlebihanmenimbulkan ketidakmampuan untuk mengenali kasihkarunia Allah yang berada di sekitar kita (bdk. GE, art. 126).Selain itu, ketakutan berlebihan menciptakan sikap tertutupuntuk melihat dan mengenal orang lain, serta menghilangkankeberaniaan untuk menjadi kreatif berkembang (bdk. EG, art. 46,129).  Kita memang manusia biasa yang sangat mungkinmenjadi takut dan cemas dalam menghadapi berbagaitantangan dalam hidup, baik itu tantangan dari dalam dirimaupun dari luar diri. Namun, kita jangan hilang harapan. Hidup memang memiliki tangangan, tetapi kita jangan hilangpegangan dan harapan untuk hidup. Ada berbagai harapanbaik yang berada di sekitar kita. Orang tua, anak-anak, keluarga, sahabat adalah pegangan-pegangan dalam hidup kitayang mampu menolong kita untuk berani dan terus majudalam hidup. Selalu saja ada jalan untuk keluar dari tantangandan cobaan. Selain itu, sebagai orang beriman, kita haruspercaya bahwa Tuhan itu ada di sekitar kita dan Tuhan selalumenunjukkan mujizat setiap saat. Tuhan memang tidak hadirsecara fisik tetapi kehadiran Tuhan bisa melalui sesama kitadan berbagai peristiwa hidup setiap hari. Tuhan tidak pernahtidur. Di tengah kesusahan atau tantangan yang paling mengerikan pun Tuhan ada bersama kita. Dia ada dalampikiran kita, hati kita, dan Dia juga hadir melalui orang-orang yang berada di sekitar kita. Untuk itu, marilah kita berdoameminta bantuan Roh Kudus untuk mendorong kita untukselalu mampu menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita tetap berani untuk melewati hidup kita. @novlymasriat.  

Read More »

DINCINTAI UNTUK MENCINTAI

(Kis. 10:25-26,34-35,44-48; 1Yoh. 4:7-10; Yoh. 15:9-17) HM Paskah VI/Minggu, 5 Mei 2024 Tindakan kasih adalah sebuah perintah. Tuhan memerintahkan kita untuk mengasihi satu terhadap yang lain(bdk. Yoh. 15:12.17). Sebagai perintah, maka pekerjaan kasihadalah sebuah keharusan dan kewajiban; atau karena penting.Namun kasih bukan hanya sebuah perintah tetapi kasih adalahrespon terhadap anugerah dikasihi oleh Allah yang menyambut kita (bdk. DCE, art. 1). Seperti Tuhan telahmenunjukkan ramhat kasihnya, maka kita pun patutmenanggapi kasih Allah itu dengan mengasihi Allah dan mengasihi satu terhadap yang lain (bdk. Yoh. 15:9). Kasih menjadi sangat penting karena menjadi dasarkehidupan manusia, baik kehidupan sosial dan rohani. Kasih menjadi dasar untuk mengembangkan keutamaan-keutamaanmoral lainnya. Keutamaan moral lain bisa berkembang dan tumbuh bila ada kasih di dalam hati setiap orang. Tanpa kasih, maka keutamaan moral tidak bisa berkembang (bdk. FT, art. 91). Kasih menjadi jalan keluar untuk bayang-bayang pekat(indivudalisme, rakus kekuasaan, materialisme, egoism, dan lain sebagainya). Kasih mendorong terciptanya persaudaraan.Selain itu, dari perpektif kehidupan Rohani, kasih menjadidasar kehidupan rohani. Tingkat spiritual hidup manusiaditentukan oleh kasih yang pada akhirnya menjadi kriteriapenting untuk menentukan bernilai atau tidaknya hidupmanusia (FT, art. 90-93). Tanpa kasih orang beriman akanmenjadi orang saleh saja. Orang itu hanya menjadi orang benar, tetapi tanpa kasih (sebaliknya hidup dengan kasih tanpaiman maka orang tidak mampu melihat gambaran Ilahi dalamdiri sendiri dan sesama).  Pengorbanan adalah kasih sesungguhnya. Yesus berkata, “tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorangyang memberikan nnyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh. 15:13). Mengasihi berarti bersedia untuk berkorban. Kasih dengan pengorban berarti Kasih yang mendorong kitauntuk bergerak ke luar dan mengarahkan perhatian kepadaorang lain. Kasih mendorong manusia untuk menemukanperkembangan keberadaan dalam diri orang lain. Kasih mengantar kita untuk keluar dari invidualisme kosong untukmengusahakan dunia yang lebih baik. Kasih tidak menutupdiri tetapi terbuka dan bersatu dengan orang lain (bdk. FT, art. 88).  Selain itu, sumber kasih orang Kristiani adalah Kristusdan harus bebas dari bebas dari individualisme kosong yang hanya mengejar popularitas, jabatan, uang, kekuasaan, strategi politik. […]

Read More »

×

Keuskupan Amboina

 

× Hubungi admin