Puncak perayaan Natal ala Mgr. Inno Ngutra, Uskup Diosis Amboina terjadi malam ini; Ketika mereka yang diundang untuk mengikuti “Open House” ( makan malam bersama Uskup ) bukanlah para pejabat dan petinggi sipil dan militer, pun bukan orang-orang berada di paroki, melainkan orang-orang kecil dan terpinggirkan selama ini baik dalam lingkup masyarakat maupun gereja. Mereka tidak hanya sekedar datang makan di rumah Keuskupan, melainkan duduk semeja dengan Uskup Inno malam ini.
Bapa Uskup; “Alangkah bahagianya hatiku karena sudah menjadi Katolik hampir 60 tahun, dan ini adalah hari pertama saya datang ke Keuskupan dan duduk makan semeja dengan bapa Uskup.” Yang lain melanjutkan; “Bapa Uskup, terima kasih banyak untuk malam yang indah ini. Saya ini terkenal malas dalam kegiatan menggereja. Hari minggu pun jarang masuk gereja. Tapi malam ini akan kukenang sepanjang hidup sebagai malam terindah karena aku diundang untuk duduk makan semeja dengan bapa Uskup.”
Ide untuk mengundang orang-orang kecil ini terbersit ketika saya berada di Jakarta beberapa hari menjelang Natal tahun ini ketika melihat banyak orang miskin dan tersingkir di kota Metropolitan Jakarta. Maka open house untuk umum kubatalkan, pembagian sembako kepada 80 keluarga kurang mampu kulakukan menjelang Natal, kunjungan dan misa di penjara bersama para tahanan Katolik, Misa Vigili Natal di stasi kecil di pinggiran kota Ambon, kegiatan dengan anak dan remaja pada esok hari, dan dipuncaki malam ini ketika duduk makan bersama orang-orang kecil perwakilan 8 paroki di kota Ambon.
Keputusan ini tentunya didasarkan pada firman Tuhan yang bergaung di hatiku:“Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.” ( Lukas 14, 13-14 ) Aku ingin agar aku pun diberkati secara berlimpah karena keyakinan dan melakukan firman ini di hari Natal 2025 ini.
Semoga di tahun-tahun yang akan datang, saya pun bisa merayakan Natal dengan cara seperti ini yakni ketika membiarkan putra Natal menjadi milik orang-orang kecil di Keuskupanku.
SELAMAT MERAYAKAN NATAL kepada para sahabat
( Mgr. Inno Ngutra : Minnong – Duc in Altum )
