Keuskupan Amboina

Duc In Altum

KASIH: JATI DIRI ORANG KRISTIANI

Kis. 15:1-2,22-29; Why. 21:10-14.22-23; Yoh. 14:23-29

HM Paskah VI/25 Mei 2025

Salah satu aspek penting yang menggambarkan identitaskristiani adalah cinta kasih. Yesus beberapa kali menekankancinta kasih sebagai unsur yang mendasar bagi para murid dan pengikut-Nya. Dia mengatakan bahwa hukum pertama dan utama adalah kasih (kepada Tuhan dan kepada sesama) (bdk. Mt. 22:37-40). Bagi Yesus, kesih sebagai pertanda para pengikut pengikut-Nya (bdk. Yoh. 13:35). Orang mengenalkita dari kasih. Yesus katakan, “Barangsiapa tidak mengasihiAku, ia tidak menuruti firman-Ku” (Yoh. 14:24).

Kasih Yesus adalah kasih yang baru. Ini adalah perintahbaru. Memang mencintai bukanlah hal baru. Setiap manusia, dalam dirinya terdapat kasih. Sejak lahir sebagai manusia, kasih ini sudah tertanam dalam diri karena kasih itu kodrati. Tanpa diajarkan pun, perasaan mengasihi merupakan bawaanmanusiawi. Namun Yesus menunjukkan sebuah kasih yang membedakan kasih-kasih yang lain. DIa mengajarkan sebuahperintah baru untuk mengasihi. Bagi Yesus, kasih yang paling radikal yang memedakan kasih-Nya dengan kasih yang lain adalah “kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuksahabat-sahabatnya” (Yoh. 15:13). Pengorbanan fondasiutama dari kasih. Kasih bukan soal perasaan, tetapi tentangtindakan berkorban. Pengorbanan dalam mengasihimengandaikan keterbukaan dan keterahan kepada orang lain atau ke luar diri. Orang yang sungguh-sungguh mencintaiadalah orang yang mau berkorban dan memberi diri bukanuntuk diri sendiri, tetapi kepada orang lain. Cinta diri, “pikirdiri sendiri” belum menyimbolkan cinta kasih. Kasih sejatiadalah kasih yang terbuka bagi orang lain. Yesus sudahmenunjukkan kasih yang penuh pengorbanan. Diamengajarkan tentang pengorbanan dan dia sendiri adalahkorban. Setiap kali merayakan Ekaristi, kita menghadirkankembali Yesus yang merayakan kurban, dan Dia sendiriadalah kurban dari perayaan tersebut (bdk. SC, art. 7). 

Setiap keluarga harus menjadi lahan subur bagitumbuhnya cinta kasih. Keluarga adalah persektuan “cintakasih” suami-istri, bukan “ring tinju”. Keluarga bukanmenjadi tempat yang hanya mengutamakan aspek finansial, tetapi harus menjadi ruang di mana kasih tumbuh dan berkembang. Kasih harus menjiwai seluruh perjalanan hidupkeluarga-keluarga Kristiani. Tanpa kasih, setiap rumah tanggahanya nampak sebagai bangunan fisik tanpa roh. Orang tuamemiliki tanggungjawab untuk mendidik dan membesarkananak-anak dalam kasih. Mereka berhak lahir oleh kasih orang tua, dan dibesarkan dalam kasih, kata Paus Fransiskus (AL, art. 81). Sebuah nasehat penting yang pernah Paus Fransiskuskatakan untuk merawat kasih dalam keluarga. Paus menekankan tiga kata penting, yaitu tolong, terima kasih, maaf. Ketika setiap anggota tidak menekan, memaksa, “marah-marah”, dan selalu mengatakan “tolong”; ketikasetiap anggota selalu menghargai pengorbanan anggota lain dengan mengucapkan “terima kasih”; ketika setiap anggotakeluarga senantiasa mengoreksi diri dan menyadarikesalahannya lalu mengucapkan kata “maaf”, maka dalamkeluarga pasti ada damai dan sukacita (AL, art. 133).  

Sumber kasih adalah Tuhan. Tuhan sebagai dasar dan Inspirasi untuk saling mengasihi satu terhadap yang lain. Dasar kasih orang kristiani adalah Tuhan. Kasih adalahperintah ilahi. Tuhan mengajarkan kita untuk mengasihi. Pola kasih kita adalah Tuhan. Supaya kita sungguh-sungguhmampu mengasihi maka kita harus terbuka terhadap kasihTuhan. Yesus berkata, “Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segalasesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semuayang telah Kukatakan kepadamu” (Yoh. 14:26). Keterbukaanterhadap bimbingan Roh Kudus membantu kita untukmencintai sungguh-sungguh. Mencintai bukan kekuatanmanusiawi semata, tetapi mencintai adalah anugerah Tuhan. Kita mampu mencintai karena Tuhan memampukan kita. Maka keterbukaan terhadap rahmat Tuhan adalah mutlak. Rahmat inilah yang akan membuat kita untuk tidak egois, tidak sombong, mampu berkorban, tidak munafik, rendah hati, lemah lembut, sabar, tidak iri, dan lain-lain. Amin.#novlymasriat.

wpChatIcon