Day: May 18, 2025

ROH KUDUS PASTI MENOLONGMU

EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA LANGGUR, TANAH PARA MARTIR KEISenin, 19 Mei 2025Hari Biasa Pekan V PaskahInjil: Yoh. 14 : 21 – 26 “Roh Kudus, Sang Penolong sejati yang wujud-Nya tak dapat kita lihat dengan mata kita, tapi peran-Nya kita rasakan dalam hidup dan karya kita ketika kebaikan kita lakukan.” Peranan Roh Kudus itu sangat

KETIKA “CINTA KASIH SEDANG TERGERUS”

DAILY WORDS, MINGGU, 18 MEI 2025PEKAN PASKAH VBY RP. PIUS LAWE, SVD BACAAN I : KIS 14: 21b – 27MAZMUR : MZM 145: 8 – 9. 10 – 11. 12 – 13abBACAAN II : WHY 21: 1 – 5aINJIL : YOH 13: 31 – 33a. 34 – 35 @Manusia dari generasi ke generasi, dari jaman

SALING MENGASIHI SATU TERHADAP YANG LAIN

Kis. 14:21b-27; Why. 21:1-5a; Yoh. 13:31-33a,34-35 Minggu Paskah V/Minggu, 18 Mei 2025 Kasih merupakan prinsip dasar kehidupan yang bersifatkodrati dan ilahi. Manusia sungguh-sungguh menemukan jatidirinya dalam kasih. Hidup saling mengasihi adalah identitasmanusia. Secara alamiah, kasih melekat dalam diri manusia. Manusia tanpa kasih sama sekali tidak menunjukkanmartabatnya sebagai manusia. Kasih adalah hak dasar atauhakiki manusia. Hak ini sudah ada secara alamiah. Kasih tergambar melalui sikap Kasih juga bersifat ilahi. Tuhan mengajarkan kasih. Setiap agama menganjurkan pemeluknya untuk menaburkankasih. Dalam persepektif iman kristiani, kasih merupakandasar penting dalam kehidupan iman Kristiani. Yesus dalaminjil beberapa kali menekankan aspek ini. Bagi Yesus, kasihmerupakan hukum utama: kasih terhadap Tuhan dan kasihterhadap sesama. Kasih menjadi dasar dari hukum Taurat dan kitab para Nabi (bdk. Mat. 22:36-40).  Kasih yang Yesus tawarkan adalah kasih yang radikal. Kasih bukanlah hal baru dalam hidup manusia. Namun bentukkasih yang Yesus tekankan adalah bentuk kasih yang tidakbiasa, tetapi yang luar biasa. Yesus berkata, “Aku memberikanperintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu salingmengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikianpula kamu harus saling mengasihi” (Yoh. 13:34). Kasih Yesus identik dengan pengorbanan. Bagi Yesus, kasih sejatiadalah kasih seseorang yang mau berkorban bagi orang lain (bdk. Yoh. 15:13). Yesus sendiri telah menunjukkan bentukkasih seperti ini. Dia memilih menderita demi cinta-Nya untuk manusia. Dia menderita agar manusia diselamatkan. Pengorbanan Yesus ini selalu kita alami dalam perayaanEkaristi. Dalam ekaristi, Yesus merayakan korban, dan sekaligus berkorban (menjadi korban) (bdk. SC, art. 7). Yesusmengasihi semua orang, dan bahkan Allah, dalam diri Yesuslebih dulu mengasihi kita. Yesus menghendaki agar semangatkasih-Nya harus menjadi semangat hidup para pengikut-Nya. Dia sudah mengisihi kita, maka kita pun harus salingmengasihi satu sama lain.  Tidak semua orang mampu mengasihi dengan sungguh-sungguh, terutama mengasihi sampai harus berkorban. Pengorbanan merupakan buah hasil cinta kasih yang paling berharga (bdk. FC, art. 36). Orang boleh saja mengatakanbahwa dia mengasihi seseorang, tetapi kalau dia belummampu berkorban dan bersedia terluka demi orang lain, makaitu bukanlah kasih sejati. Kasih bukan sebuah perasaansemata, tetapi kasih adalah tindakan (tindakan pengorbanan). Rasul Paulus juga pernah berkata, kasih itu sabar; kasih itumurah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacitakarena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupisegala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segalasesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidakberkesudahan (1 Kor. 13:4-8).  Memang mengasih secara sungguh-sunggu itu tidaklahmudah. Allah adalah sumber kasih, maka supaya sungguh-sungguh mampu mengasihi, maka hati kita harus terbukaterhadap Allah. Dia-lah yang memampukan kita untukmengasihi. Selain itu, kasih sungguh-sungguh akan tumbuh, ketika kita juga rendah hati. Logika kasih kristiani adalahketika seseorang bersedia menjadi “hamba”. Spiritulaitashamba adalah rendah hati (bahkan terlupakan). Orang yang rendah hati, mampu menciptakan ruang cinta kasih. Kesombongan menutup cinta sejati (bdk.