DAILY WORDS, SENIN, 20 MARET 2023PEKAN IV PRAPASKAHHR ST. YUSUF, SUAMI S.P. MARIA BACAAN I…
REFLEKSI ATAS KETIDAKSETIAAN ISRAEL VERSUS KEKUATAN BELASKASIH ALLAH DALAM NUANSA PERAYAAN IMLEK DI TAHUN NAGA KAYU
DAILY WORDS, SABTU, 10 FEBRUARY 2024
PEKAN BIASA V
BY RP. PIUS LAWE, SVD
BACAAN I : I RAJ 12: 26– 32;13: 33 – 34
MAZMUR T : MZM 106: 6 – 7a.19 – 20. 21 – 22
INJIL : MRK 8: 1 – 10
@ Di awal goresan refleksiku hari ini, dengan rendah hati saya mau menyampaikan SELAMAT BERBAHAGIA kepada Saudara/i-ku yang merayakan TAHUN BARU IMLEK – Gong Xi Fa Cai! Semoga di tahun Naga Kayu ini, Tuhan menganugerahkanmu keberanian, kekuatan dan kesuksesan dalam setiap usahamu. Naga, secara simbolis melambangkan kekuatan ( power ). Semoga kekuatan positif menguasai hidup dan karya setiap orang yang merayakan Tahun Baru ini, dan sudah tentu akan turut memengaruhi kehidupan umat manusia dalam semesta ini.
@ Umat Kristiani yang berketurunan Tionghoa pun merayakan Tahun Baru Imlek. Dalam refleksiku hari ini, saya coba memahami sekali lagi falsafah hidup saudara/I kaum Tionghoa, dimana warisan suci leluhur yang sudah membudaya ribuan tahun ini dikombinasikan dengan iman Katolik. Mungkin saya keliru, namun yang saya pahami, kaum Tionghoa bukan menghidupi suatu doktrin/dogma agama institusional yang ketat di dalam adat istiadat leluhurnya. Mereka justru menghidupi prinsip-prinsip hidup atau ajaran/ falsafah hidup untuk mencapai kesuksesan dan kesejahteraan. Setiap Tahun Baru yang dirayakan selalu dalam simbol-simbol tertentu. Simbol berbeda dengan benda yang disembah. Simbol mengandung pesan atau falsafah hidup. Mereka bukan menyembah simbol dimaksud.
@ Berbeda dengan hal di atas, itu, apa yang dilakukan oleh Yerobeam di dalam kisah Perjanjian Lama I Raja-raja 12: 26 – 32 merupakan suatu tindakan penyembahan berhala. Dia membuat dua patung lembu Jantan dari emas dan meletakkannya di Betel dan di Dan. Ini sungguh satu penyembahan berhala karena patung-patung emas itu tidak memberi pesan tertentu sebagaimana sebuah simbol. Orang-orang di Kerajaan Utara dibawah pimpinan Yerobeam, dituntutun kepada kesesatan dan menyangkal peran Allah Abraham – Allah Ishak – Allah Yakub yang telah menyelamatkan mereka dari genggaman bangsa Mesir. Mereka sungguh menyangkal kekuatan Allah dan belaskasihNya yang telah menuntun mereka sampai ke Tanah Terjanji meskipun mereka selalu tidak setia kepada Allah dalam tahun-tahun perziarahan keluar dari tanah Mesir itu.
@ Kita kembali ke Tahun Baru Imlek. Sebagai orang Kristiani, kita sungguh yakin bahwa Kristus adalah Awal dan Akhir/Alfa dan Omega. Perayan Imlek jauh lebih tua dari usia Allah masuk menjadi manusia – masuk di dalam waktu manusia. Namun karena Yesus – Allah yang menjadi manusia itu adalah Kristus yaitu dia yang melampaui history/sejarah – Dia itu ada sebelum waktu dan akan ada selama-lamanya, maka saya yakin bahwa Kristus dengan darah-Nya telah menyucikan semua kebenaran yang ada di dalam budaya atau adat istiadat yang kita hidupi sejauh budaya atau adat istiadat itu tidak berlawanan dengan penghayatan iman dan moral Kristiani.
@ Atas keyakinan ini, maka saya mendorong semua yang merayakan Imlek dan kita semua yang juga ada bersama saudara/I kita yang merayakannya, mari kita belajar dari Kristus Yesus – Dia yang Mahakuasa dapat melakukan apa saja. Dia mempunyai power/kekuatan daya Ilahi yang dapat membawa kehidupan/keselamatan bagi semua orang. Kisah Injil hari ini menegaskan kepada kita bahwa daya Ilahi yang ada di dalam diriNya disalurkan di dalam tindakan belaskasih untuk memberi makan mereka semua yang kelaparan (empat ribuan orang). Kekuatan Ilahi yang dimiliki anak Allah ini melahirkan sesuatu yang berdaya guna. Hal ini berbeda dengan apa yang telah dilakukan Raja Salomo yaitu keselewengan oleh karena kesombongan, yang pada akhirnya membawa kehancuran dan perpecahan Kerajaan yaitu Kerajaan Yehuda di Selatan dan Kerajaan Israel di Utara. Penyalahgunaan kekuasaan atau kekuatan ini selanjutnya dipraktekkan oleh Yerobeam – raja Israel/Kerajaan Utara. Dia menyeret bangsanya untuk menyembah berhala atas barang-barang yang sia-sia ( lembu emas ). Belajar dari pengalaman ini, di hari Imlek ini, kita belajar agar simbol naga kayu yang membawa pesan tentang suatu “ kekuatan positif ” yang mengarahkan manusia kepada kesuksesan/kesejahteraan ( prosperity ) hendaknya diarahkan kepada kekuatan yang menggerakkan setiap orang untuk berbela rasa – peduli – berbelaskasih ( being merciful ).
@ Kita berdoa, semoga di Tahun Naga Kayu ini, Allah menganugerahkan kepada kita hati yang berbelaskasih agar apapun yang positif, apapun kesuksesan yang kita raih dan membuat kita mempunyai “lebih” menggerakkan kita untuk terus berbagi satu dengan yang lain terutama berbagi dengan semua mereka yang miskin, menderita dan berkekurangan. Semoga Kristus yang adalah Alfa dan Omega, di dalam Roh Kudus-Nya, menguatkan semua yang telah mendermakan apa yang mereka miliki untuk karya pelayanan bagi orang kecil. Dan semoga Roh-Nya yang sama, membawa kepada pertobatan, semua yang mengikat diri secara erat dengan harta benda duniawi bahkan mengidolakan semua kepemilikannya tanpa peduli pada dunia di sekitar yang sedang bersusah. Semoga Kristus di dalam Roh-Nya, menguatkan kita dalam peziarahan hidup ini agar kita tetap setia untuk berbelaskasih kepada siapa pun di dalam hidup kita. Have a wonderful day filled with love and mercy. , happy Luna New Year to those who celebrate it . Gong Xi Fa Cai! Warm greetings to you all… padrepiolaweterengsvd 🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼
Related Posts
- BELAJAR BERLANGKAH DI DALAM PETUNJUK ALLAH
- ORANG DALAM DI SURGA
EMBUN ROHANI PAGI DARI PAROKI WAEPO PULAU BURUSabtu, 20 Mei 2023Hari biasa Pekan VI PaskahInjil…
- ENGKAU BERARTI DI MATA DAN HATI ALLAH
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA DARATAN WAEPO PULAU BURUSabtu, 09 Juli 2022Pekan Biasa XIVInjil :…
Archives
- August 2025
- July 2025
- June 2025
- May 2025
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- October 2024
- September 2024
- August 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- July 2022
- June 2022
- May 2022
- April 2022
Categories
- APP 2025
- banda naira
- Beranda Nuhu Yuut
- berita dari kei kecil
- berita duka
- Berita Keuskupan
- BKSN
- Bulan Liturgi Nasional
- Daily Words
- Downlaod
- ekaristi
- Embun Pagi
- Filsafat
- Frits H. Pangemanan
- Hari Lahir Kota Ambon
- HUT Episkopal
- Jumaat Agung
- Kamis Putih
- Katedral Ambon
- Kepausan
- Kevikepan Kei Kecil
- Kevikepan KKT/MBD
- Kevikepan Kota Ambon
- Kevikepan seram
- Kewikepan Seram
- kolese Joannes Aerts Kei Besar
- Kolose Andreas Sol
- Kolose YPKKA
- Komisi Kateketik
- Komisi Kepemudaan
- Komisi Kitab Suci
- komisi liturgi
- Komisi Pendidikan
- Komisi Seminari
- Kompasiana
- KOMSOS
- Kronik
- Kuasi Paroki Wowonda
- kunjungan kanonik
- Kunjungan Uskup
- Kuria MAM
- KWI
- LAPORAN MUSPASPAS
- mahasiswa katolik
- malaysia
- mars projo
- misa krisma
- Misionaris Marauke
- MUSPASPAS 2024
- MUSPASPAS2024
- OFM
- OMK
- Opini
- Paroki
- Paroki Passo
- Paroki Pinggiran
- Paroki St. Mathias Saumlaki
- Pesan Natal
- Prapaskah
- Rapat Kuria
- Refleksi Pastoral
- Rekoleksi
- Rekoleksi Para Imam
- Renungan
- rumah unio langgur
- satucintaseribusenyum
- Sejarah Kota Ambon
- Sejenak Sabda
- SEKAMI
- sekami
- Stasi Banda Neira
- STFSP-Pineleng
- STPAK Ambon
- Surat Gembala
- Tahun Yubelium
- Tri Hari Suci
- unio projo
- Uskup Seno Ngutra
- Vatikan
- Wilayah
- Wilayah Aru
- Wilayah Buru
- Wilayah Kei Besar
- Wilayah Kei Kecil
- Wilayah Kota Ambon
- Wilayah KTT
- wilayah malut
- Wilayah Talimas
- wisata rohani airlow
- YPKKA