(OLEH YOS PATRIS MSC)
Tanggal 19 September 2022, Tarekat MSC wilayah daerah Maluku dan Maluku Utara mengadakan pertemuan imam muda dan diakon MSC di Ohoimel Resort. Pertemuan ini merupakan agenda dewan MSC daerah Maluku mengingat banyak imam muda tarekat MSC yang bekerja di keuskupan Amboina. Pertemuan ini akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 19-21 September 2022.
Fasilitator dalam pertemuan ini adalah pastor Ino Renwarin MSC. Sedangkan para peserta dalam pertemuan ini adalah pastor Dayu Wicahyo MSC (KBM Ureyana), pastor Rio Sarkol MSC (KBM Langgur), pastor Elwis Lefubun MSC (KBM Langgur), pastor Yos Ruban MSC (KBM Aru), pastor Matias Batfian MSC (KBM Aru), pastor Andre Buarlele MSC (KBM Buru), pastor Rey Lerebulan MSC (KBM Langgur), pastor Sam Fangohoi MSC (KBM Aru) dan Diakon John Piran MSC (KBM Langgur). Ada 8 imam muda dan 1 diakon muda dari Tarekat Misionaris Hati Kudus Yesus yang terlibat dalam pertemuan ini.
Situasi pada pertemuan perdana lebih santai dan nyaman. Di hari pertama ini, doa pembuka oleh pastor Rio Sarkol MSC. Kemudian dilanjutkan dengan sapaan pembuka oleh pastor Oce Retob MSC sebagai superior MSC daerah Maluku dan Maluku Utara. Pater Superior meminta agar para pastor muda dan diakon diajak untuk lebih santai sejenak dari rupa-rupa kesibukan di paroki atau di tempat karya masing-masing dan memberi banyak waktu untuk bermenung tentang praktek pastoral dan pelayanan yang dibuat oleh mereka di tengah-tengah umat. Setelah menyapa kami, pater superior dan para peserta membuat secara bersama-sama jadwal harian selama pertemuan berlangsung. Selanjutnya diberikan kesempatan kepada pastor Ino Renwarin MSC sebagai fasilitator yang mengarahkan pertemuan ini.
Judul materi yang dibawakan oleh fasilitator adalah PRAKSIS GEREJA ANTARA TRADISI KRISTEN DAN DUNIA MODEREN. TINJAUAN DARI PERSPEKTIF TEOLOGI PRAKSIS.
Pastor Ino menjelaskan materi ini dengan sederhana. Belia meminta kami para imam dan diakon muda tarekat MSC yang bekerja di keuskupan Amboina merefleksikan hidup dan karya nyata kami masing-masing dengan memakai metode AI (Appreciative Inquiry).
Intinya para imam muda dan diakon muda MSC diminta berfokus pada suatu bidang pelayanan kemudian bertitiktolak dari kharisma, kekuatan positif, peluang-peluang dan potensi semua elemen yang ada di wilayah kerja kami untuk menciptakan mimpi dan kemudian strategi. Untuk hari pertama ini kami semua telah bersharing mulai dari yang bertugas di Tanimbar sampai di Buru dan tentunya kepulauan Aru. Salam bermisi dari pinggiran.