DAILY WORDS, JUMAT, 17 MARET 2023
PEKAN III PRAPASKAH
BACAAN I : HOS 14: 2 – 10
MAZMUR : MZM 81 : 6c – 8a. 8bc – 9. 10– 11ab. 14.17
INJIL : MRK 12: 28b – 34
by RP. Pius Lawe, SVD
@ Kasar, ketika kita mendengar perintah Tuhan bagi nabi Hosea. Dia disuruh Allah untuk pergi dan mengawini seorang perempuan sundah dan memperanakan anak-anak sundal. Ini sebuah perintah yang sangat simbolis. Suatu gambaran belas kasih Allah, yang masih memberi kesempatan kepada Israel, yang meskipun telah tidak setia sebagai umat, untuk menjadi sahabat dan atau pasangan intim Allah. Sebuah cinta yang boleh dikatakan “ buta ” karena tidak memandang “siapa Israel sebenarnya” namun itulah totalitas cinta Tuhan. Allah berkomitmen untuk mencintai Israel, bukan hanya dalam untung, melainikan dalam malang; bukan hanya sebagai seorang pasangan yang kudus dan tak bercelah melainkan seorang wanita yang pernah masuk dan men-sundal-kan dirinya dengan berhala-berhala asing. Israel adalah sosok istri yang selalu tidak setia, namun Allah sebagai sosok suami yang setia adanya.
@ Nabi Hosea menyerukan agar Israel menanggapai belaskasih Allah dengan berbalik kepada-Nya dan mengikuti printah-perintah Dia yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Allah lewat nubuat nabi Hosea, memanggil Israel untuk membangun sebuah cinta yang utuh hanya kepada Allah yang satu/esa dan bukan terbagi-bagi. Hendaknya Israel memalingkan wajahnya kepada Allah dan meninggalkan berhala-berhala atau kehidupan yang amburadul, atau yang disimbolkan dengan kehidupan seorang wanita sundal. Bagi Hosea, cinta yang utuh kepada Allah mestinya ditunjukkan juga dalam penegakan keadilan dan kebenaran agar Nasib kaum tertindas turut diperhatikan. Cinta kepada Allah menjadi pincang ketika nasib orang-orang kecil ditelantarkan. Cinta yang vertical (kepada Allah) mesti ditunjukkan atau diwujudnyatakan dalam cinta yang horizontal (kepada sesama). Itulah wajah cinta yang utuh atau total!
@ Keutuhan – totalitas cinta sungguh termaktub di dalam jawaban Yesus terhadap pertanyaan si ahli Taurat. Manusia hendaknya mencintai Allah yang Esa itu dengan SEGENAP HATI – SEGENAP JIWA – SEGENAP AKAL BUDI – SEGENAP KEKUATAN dan diimbangi dengan cinta kepada sesame sebagai cinta kepada diri sendiri. Ini sungguh-sungguh gambaran cinta yang TOTAL – UTUH, artinya tidak terbagi-bagi. Ini gambaran cinta yang “seimbang” karena bukan hanya kepada Allah saja melainkan diekspresikan dalam cinta kepada sesamaaq. Ini bukan cinta yang setengah-setengah. Ini bukn cinta yang hanya mengandalkan hati, karena cinta demikian menjadi tidak bersemangat dan tidak rasional serta tak punya daya dobrak/tak bertenaga. Ini bukan cinta yang hanya mengandalkan jiwa, karena jika demikian, maka akan muncul cinta yang hanya mengandalkan semangat dan kehilangan otentisitas cinta/keasliannya alias tidak ‘berhati” dan bahkan tidak rasional (tak-berakal-budi) serta tidak punya daya dobrak/daya juang. Ini juga bukan cinta yang cenderung rasional karena tidak menempatkan hati dan jiwa-mu di dalam tindakan cinta tersebut. Apalagi cinta yang dibangun dengan mengandalkan “ kekuatan doang”. Ini sungguh berbahaya karena cinta yang demikian menjadi tidak punya hati- – tidak punya jiwa/semangat tidak masuk akal. Mungkin saja cinta ini menjadi buta karena hanya mengandalkan tenaga/kekuatan tanpa menempatkan hati, jiwa dan akal budi. Singkatnya, cinta yang kita kepada Allah yang Esa mestinya cinta yang utuh/total ber-hati, ber-jiwa dan ber-akal budi.
@ Di masa yang kudus ini, jika di hari-hari kemarin, kita telah membangun sebuah model cinta yang tidak utuh – tidak total – dan yang tidak seimbang, marilah kita berbenah lewat pantang puasa dan amal. Kita berusaaha meninggalkan model-model cinta bercabang. Kita berusaha meninggalkan cinta terhadap berhala-berhala seperti judi, minum-minuman keras yang berlebihan, relasi-relasi yang tidak wajar dan pembentukan kekudusan pribadi yang ektrim tanpa peduli pada nasib sesama (tekankan doa dan ekaristi di satu sisi namun masa bodoh atau tidak dermawan, di sisi lainnya). Mari kita kembali membangun KEUTUHAN – TOTALITAS CINTA. Have a wonderful day filled with a genuine and unconditional love and mercy. Warm greetings from Soverdi Surabaya…. salve..salve…salve…. padrepiolawesvd!! 🙏🙏🙏🫰🏿🫰🏿🫰🏿😇😇😇❤️❤️❤️