(Kej 2:7-9; 3:1-7; Rm 5:12-19; Mat 4:1-11)
Minggu Prapaskah I
Minggu, 26 Februari 2023
RD. Novly Masriat
Masa prapaskah sudah kita mulai sejak rabu abu kemarin. Dalam masa-masa ini kita berpusa dan pantang. Selama masa ini, kita membatasi diri dalam berbagai kecenderungan, seperti kecenderungan makan banyak, makan enak, jalan-jalan banyak, merokok banyak, main game banyak, dan lain sebagainya. Tetapi yang paling utama, dalam masa ini kita membatasi melalukan hal-hal yang jahat dan membatasi hati kita dari energi jahat. Paus Fransiskus, mengatakan bahwa dalam masa prapaskah ini, kita puasa dari mengatakan hal-hal yang menyakitkan dengan kata-kata yang baik; puasa dari kesedihan, dan jadi penuh syukur; puasa dari kemarahan, dan jadi penuh kesabaran; puasa dari pesimisme dan jadi penuh harapan; puasa dari kekhawatiran menjadi kepercayaan kepada Tuhan; puasa dari mengeluh menjadi bersahaja; puasa dari tekanan, dengan penuh doa; puasa dari kegetiran menjadi sukacita; puasa dari egoisme; puasa dari dendam menjadi damai; puasa dari kata-kata dan menjadi hening.
Usaha untuk menciptakan suasana masa prapaskah yang baik pasti berhadapan dengan berbagai tantangan. Iblis adalah salah satu tantangannya. Sifat iblis adalah menggoda dan menghancurkan. Iblis hadir untuk memecah-belah manusia dan Tuhan, dan memecah belah manusia dan manusia. Yesus, ketika berpuasa selama 40 hari juga mendapat tantangan. Iblis datang untuk mancobai Yesus. Iblis mengajak Yesus untuk merubah batu menjadi roti; menggoda Yesus untuk menjatuhkan diri karena Yesus akan ditolong malaikat-malaikat; iblis menggoda Yesus untuk tergiur dengan kemegahan dan kerajaan-kerajaan. Godaan-godaan ini adalah tentang materialisme, kesombongan religuisitas, dan godaan kekuasaan atau popularitas. Iblis menggoda Yesus untuk menghambakan materi, memiliki kesombongan rohani, dan dosa popularitas. Yesus mampu melawan godaan-godaan ini karena ketataan-Nya kepada Bapa-Nya. Ketika Yesus dicobai, Yesus memiliki beberapa pernyataan. Yesus menyatakan, “ada tertulis, manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah; ada pula tertulis, janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!; sebab ada tertulis: engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti! (Mat 4:1-10). Pernyataan-pernyataan ini mengungkapkan kuatnya komitmen Yesus pada Allah Bapa. Pernyataan Yesus ini juga menunjukkan prioritas Yesus dan juga kemampuan Yesus untuk mampu melihat kehendak Tuhan di atas segalanya.
Yesus saja dicobai, apalagi kita manusia. Untuk itu, kita tetap harus waspada terhadap berbagai godaan ini. Godaan-godaan ini berada di sekitar kita. Bahkan godaan-godaan Ini tampil dalam format yang lebih menarik. Iblis menggoda kita dengan format yang lebih menarik dan sesuai konteks saat ini. Paus Fransiskus pernah katakan, His style is to present himself in a twisted, disguised way. He starts with what we like most and then he draws us to himself, little by little. Evil sneaks in without the person realizing it. Over time, this subtle evil becomes apparent. Iblis hadir dengan cara yang terselubung. Dia menggoda kita denga napa yang paling kita sukai (sesuatu yang menarik) dan secara perlahan-lahan dimenarik kita pada dirinya, tanpa kita ketahui. Dalam perjalanan waktu, iblis itu akan terlihat. Iblis saat ini hadir dalam tampilan yang menarik, dan tidak menakutkan. Digitalisasi saat ini menarik, dan memudahkan tetapi di situ juga ada iblis. Nonton film porno, meng-hack akun orang lain, main game sepanjang hari dengan sarana digital adalah bagian dari godaan materialisme. Keterlibatan dalam berbagai kelompok doa dan lupa melayani sesama adalah sebuah godaan kesombongan rohani.
Orang merasa paling suci karena ikut kelompok doa tetapi sulit bersosialisasi, penuh dengan aturan, dan tidak melihat kebaikan Allah dalam setiap pribadi yang lain adalah juga sebuah godaan kesombongan rohani. Kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial adalah sesuatu yang baik dan pada saat yang sama bisa menjadi godaan. Kecenderungan untuk hanya mengejar popularitas, jabatan, kekuasaan adalah bagian dari godaan. Tidak mudah menghadapi godaan-godaan ini karena hal-hal ini menarik dan menyenangkan. Dalam pesan masa prapaskah 2023, Paus Fransiskus katakan bahwa kita perlu mendengarkan Yesus. Mendengarkan Sabda Allah dalam liturgi, Selain Kitab Suci, Tuhan berbicara kepada kita melalui saudara dan saudari kita, terutama melalui wajah dan kisah mereka yang membutuhkan, mendengarkan Kristus sering terjadi dalam mendengarkan saudara dan saudari kita di Gereja, adalah cara untuk mengatasi berbagai godaan-godaan iblis. Amin.