DAILY WORDS, MINGGU, 09 MARET 2025HARI MINGGU PRAPASKAN IBY RP. PIUS LAWE, SVD BACAAN I…
KERINDUAN YANG MELAMPAUI SEGALANYA
DAILY WORDS, SELASA, 22 JULI 2025
PEKAN BIASA XVI – TAHUN C
PESTA ST. MARIA MAGDALENA
BY RP. PIUS LAWE, SVD
BACAAN I : KID 3 : 1 – 4 a
MAZMUR : MZM 63: 2. 3 – 4. 5 – 6. 8 – 9
INJIL : YOH 20: 1. 11 – 18
Note: sekedar corat coret sebelum hari ini berakhir. Semoga berkenan….
@ Di dalam hidup, ada banyak peristiwa “kehilangan” yang membuat kita menjadi begitu sedih, putus asah, resah, gunda gulana, tidak tentram, panik, dan berbagai reaksi manusiawi lainnya yang membuat seseorang bahkan kehilangan orientasi di dalam hidupnya. Seseorang mungkin mengalami kehilangan orang dekatnya: orang tua, sahabat karib, penjasa, guru, teman kelas, dst. Seseorang juga mungkin kehilangan sesuatu barang penting semisal handphone yang sudah melekat erat dengan dirinya. Seseorang mungkin mengalami kehilangan kesempatan atau peluang, kehilangan jabatan atau posisi tertentu di dalam bidang kerjanya, kehilangan tempat atau lokasi tertentu yang sudah menjadi “home” baginya. Ya, pengalaman “kehilangan” bukan merupakan sesuatu yang menyenangkan.
@ Dua pertanyaan yang menggelitik di dalam hati saya ketika mereflesikan hal di atas dalam hubungannya dengan Pesta St. Maria Magdalena dan dengan bacaan-bacaan suci yang kita dengar dalam perayaan hari ini. Pertama , apakah saya sungguh kehilangan sesuatu yang sangat penting di dalam hidupku atau sebaliknya? Kedua , apakah perasaan kehilangan itu hanya sementara waktu atau bertahan lama atau berkepanjangan bahkan sepanjang usia hidupku? Dua pertanyaan ini dapat menuntunku untuk mengais makna atau pesan perayaan hari ini, dan sekaligus mendalami pesan firman Tuhan yang kita renungkan pada hari ini juga.
@ Gereja Kudus memilih bacaan dari kitab Kidung Agung bab 3: 1 – 4a sebagai bahan refleksi perayaan Pesta St. Maria Magdalena. Mungkin ada alasan tertentu Gereja memilih bacaan ini. Ya, Kidung Agung lebih merupakan kumpulan syair-syair atau kidung cinta yang ditulis oleh Raja Salomo. Syair-syair puitis ini lebih bernuansa romantis yang menggambarkan relasi mesrah dua kekasih yang lagi kasmaran. Lewat syair-syair puitis yang romantis ini, kita mungkin diajak untuk membangun kerinduan pada Tuhan bak seorang laki-laki atau perempuan yang merindukan kekasih hatinya. Jika seorang beriman sungguh menempatkan Allah sebagai “ yang sungguh dirindukan ”, tentu saja seseorang siap mengambil resiko apapun untuk mendapatkannya kembali. Dia bahkan siap menghadapi tantangan dan rintangan dan berusaha mengatasi semuanya, hanya untuk berjumpa dengan Allah.
@ Kisah Maria Magdalena yang kita dengar di dalam injil hari ini memberi kita gambaran betapa dia sedang mengalami suatu kehilangan yang luar biasa. Dia kehilangan Tuhan – Sang Guru. Jika kita sekedar menghubungkan lirik-lirik puitis romantic dari kitab Kidung Agung, sepintas kita boleh berpikir jika Maria Magdalena merindukan Yesus sebagai sosok seorang kekasih (pria). Jika kita kaitkan lyrik dalam kitab Kidung Agung yang kita dengar hari ini dengan lyrik lagu yang dinyanyikan oleh Yvonne Elliman, “I Don’t Know How To Love Him ”, kita mungkin lebih cenderung berprasangka jika Maria Magdalena sedang merindukan Yesus sebagai seorang laki-laki yang sungguh dikaguminya. Syair dalam Bahasa Inggris ini sungguh mengekspresikan satu kerinduan yang mendalam dari Maria Magdalena akan Yesus. “ I don’t see why he moves me, He’s a man, he’s just a man, and I have had so many men before in very many ways, He is just one more…Yet if he said he loved me, I’d be lost, I’d be frightened, I couldn’t cope, just couldn’t cope…”_ Benar bahwa Yvonne Elliman menggambarkan perasaan kagum dan cinta yang sungguh mendalam dari Maria Magdalena terhadap sosok Yesus. Namun, ini bukan sekedar satu rasa cinta yang erotis belaka. Ini juga bukan sekedar rasa cinta seorang sahabat (cinta filial). Kekaguman dan cinta atas Yesus bukan hanya pada hal-hal lahiriah, tetapi lebih pada ajaran Yesus yang revolusioner, pada option/pilihan dan keberpihakan Yesus pada orang-orang berdosa dan terpinggirkan dalam masyarakat Yahudi. Kekaguman dan cinta ini lahir dari bagaimana Maria Magdalena menyaksikan segala macam tindakan Yesus yang memberi harapan pada orang-orang yang sedang putus asah. Maria Magdalena pun mengalami sendiri jika Yesus, di hadapan tantangan penafsiran dan penghayatan hukum Musa yang keliru, membuat pilihan atas orang-orang kecil dan terpinggirkan, termasuk diri Maria Magdalena sendiri.
@ Ya, pantas dan layak jika Maria Magdalena sungguh merindukan Yesus, bukan sekedar sebagai seorang lelaki tampan dan cerdas melainkan seorang GURU (RABUNI ) yang mengajarkan sesuatu yang membawa pembebasan bagi banyak orang, teristimewa kaum yang tertindas dan terpinggirkan. Sosok Yesus – Sang Guru inilah yang membuat Maria Magdalena merindukan Dia melampaui segalanya.
@ Sebagai seorang imam dan biarawan misionaris, saya pun mestinya belajar untuk membangun satu kerinduan pada siapa atau apa yang sungguh-sungguh substansial – penting dan berguna. Tentu saja sebagai gembala, saya mestinya merindukan SANG GEMBALA AGUNG – Yesus Kristus, rindu ajaran-Nya dan rindu keberpihakan-Nya. Lebih dari itu, saya tidak hanya sampai pada rindu belaka. Kerinduan yang dalam bakal menuntun saya untuk menghayati hidup dan ajaran-Nya, teristimewa KEBERPIHAKAN-NYA. Hal ini juga berlaku untuk saudara dan saudariku. Kita sama-sama membangun kerinduan yang dalam akan Yesus – Sang Gembala Agung, melampaui segalanya. Have a good evening filled with deepest love and desire toward Jesus..padrepiolaweterengsvd
You may also like
Related Posts
- MAKNA SEBUAH PERSEMBAHAN &IKHTIAR MEMUTUSKAN BELENGGU KERINDUAN-KERINDUAN YANG TEMPORAL
- YANG KUDUS MELAHIRKAN YANG TERKUDUS
EMBUN ROHANI PAGI DARI KOTA MUTIARA DOBOKamis, 08 Desember 2022HR Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa…
- KASIH YANG MELAHIRKAN KEPEDULIAN
DAILY WORDS, RABU, 18 SEPTEMBER 2024HARI BIASA DALAM PEKAN BIASA XXIVBY RP. PIUS LAWE, SVD…
Archives
- July 2025
- June 2025
- May 2025
- April 2025
- March 2025
- February 2025
- January 2025
- December 2024
- November 2024
- October 2024
- September 2024
- August 2024
- July 2024
- June 2024
- May 2024
- April 2024
- March 2024
- February 2024
- January 2024
- December 2023
- November 2023
- October 2023
- September 2023
- August 2023
- July 2023
- June 2023
- May 2023
- April 2023
- March 2023
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- July 2022
- June 2022
- May 2022
- April 2022
Categories
- APP 2025
- banda naira
- Beranda Nuhu Yuut
- berita dari kei kecil
- berita duka
- Berita Keuskupan
- BKSN
- Bulan Liturgi Nasional
- Daily Words
- Downlaod
- ekaristi
- Embun Pagi
- Filsafat
- Frits H. Pangemanan
- Hari Lahir Kota Ambon
- HUT Episkopal
- Jumaat Agung
- Kamis Putih
- Katedral Ambon
- Kepausan
- Kevikepan Kei Kecil
- Kevikepan KKT/MBD
- Kevikepan Kota Ambon
- Kevikepan seram
- Kewikepan Seram
- kolese Joannes Aerts Kei Besar
- Kolose Andreas Sol
- Kolose YPKKA
- Komisi Kateketik
- Komisi Kepemudaan
- Komisi Kitab Suci
- komisi liturgi
- Komisi Pendidikan
- Komisi Seminari
- Kompasiana
- KOMSOS
- Kronik
- Kuasi Paroki Wowonda
- kunjungan kanonik
- Kunjungan Uskup
- Kuria MAM
- KWI
- LAPORAN MUSPASPAS
- mahasiswa katolik
- malaysia
- mars projo
- misa krisma
- Misionaris Marauke
- MUSPASPAS 2024
- MUSPASPAS2024
- OFM
- OMK
- Opini
- Paroki
- Paroki Passo
- Paroki Pinggiran
- Paroki St. Mathias Saumlaki
- Pesan Natal
- Prapaskah
- Rapat Kuria
- Refleksi Pastoral
- Rekoleksi
- Rekoleksi Para Imam
- Renungan
- rumah unio langgur
- satucintaseribusenyum
- Sejarah Kota Ambon
- SEKAMI
- sekami
- Stasi Banda Neira
- STFSP-Pineleng
- STPAK Ambon
- Surat Gembala
- Tahun Yubelium
- Tri Hari Suci
- unio projo
- Uskup Seno Ngutra
- Vatikan
- Wilayah
- Wilayah Aru
- Wilayah Buru
- Wilayah Kei Besar
- Wilayah Kei Kecil
- Wilayah Kota Ambon
- Wilayah KTT
- wilayah malut
- Wilayah Talimas
- wisata rohani airlow
- YPKKA